Aku Tidak Akan Memaafkanmu
rga Reynald. Di luar, daun-daun jatuh terbawa angin sore, menciptakan suas
cara. Marina lebih banyak diam, seperti sedang menahan sesuatu yang tak ingin
empat itu menjadi saksi tawa mereka bertiga. Reynald mengajari Alea bersepeda, sementara M
di pintu memec
Tok
itu terdengar dari
dan membuka pintu. "
tampak lelah. "Mama buatkan teh hangat
an. "Aku baik-baik saja,
rina menatapnya penuh per
. aku sering kepikiran kuliah, tugas
amu sudah dewasa sekarang. Kalau ada sesuatu yang mengganggu piki
u Marina tulus, tapi ada sesuatu yang sulit dijelaskan. Sesua
lau begitu, turunlah nanti makan mal
t sedikit. "Bi
ntahlah, dia tidak bilang.
di rumah terasa dingin dan sepi. Di ruang makan, Reynald dud
g. Meja makan yang biasanya terasa hangat kini sunyi.
esuatu?" tanya Mar
a menatap keduanya bergantian. "Aku berpikir..
n gerak tanganny
sa, Alea. Sudah cukup mandiri. Papa berpikir mungkin kamu sebaiknya mulai tinggal di apar
ng menerpa dada Alea. Ia menunduk,
diri? Kenap
-tiba membicarakan ini? Bukankah rumah ini lu
ngin dia belajar. Aku juga tidak ingin ada gosip aneh. Kamu tahu sendi
an dahi. "Hubung
luar mungkin salah paham kalau melihat aku terlalu dekat den
dalam, menatap piringnya yang sudah dingin. Kata-kata R
tnya malu? Atau... apakah ben
engerti, tapi sebaiknya kita bi
cara lagi. Ia kembali ke kamarn
benar-benar menyuruh Alea meli
uk. Di satu sisi, ia tahu ini kesempatan untuk belajar man
ndah ke sini?" Alea bert
p lurus ke depan. "Papa hanya ingin kamu punya
rumah. Aku bisa
danya membuat Alea tak bisa membantah. "Kamu bisa p
erdengar. "Apakah Papa... merasa
artikan - campuran antara kasih sayang, penyesalan, dan
kata-kata itu, tapi Reyna
i setiap kali malam tiba, ia selalu merasa sepi. Tak ada suara langkah Marina, tak
inya dan
di balkon apartemennya, memeluk lutut sambil menatap
getar. Sebuah
Rey
Jangan lupa istir
yang" itu terasa sederhana, tapi di dadanya, ka
ik balasa
l
ma kasih. Mama
datang
Rey
Kamu jangan khawatir. Kalau but
Kenapa rasanya seperti Papa menjauh, tapi tetap me
uk. Ia membawa bekal masakan rumah - su
ucap Marina sambil memandangi r
a. Katanya biar aku
ma kali memutuskan mengangkatmu dulu, aku takut. Takut kamu tidak bisa mencintai kami
lang begitu. Aku yang berutang
an karena kamu, mungkin pernikahan ini sudah lama hancur ka
ah besar itu - tekanan, rasa bersalah, cinta yang tak selesai antara Marina d
belajarnya. Di dalamnya ada sebuah foto lama - dirinya k
itu lama sekali. Lelaki itu tampa
ini," gumamnya pelan. "Tapi k
sentak. Ia bangkit dan berjalan ke arah pintu.
ranya hampi
yang masih basah karena hujan. "Maaf datang tanpa kabar. Pa
"Aku baik, Pa. Tapi Pa
hanya tidak ingin menunda-nunda. Entah kenap
uk, lalu mengambil handuk kecil untukny
t, tapi mata itu menyimpan beban berat. Saat Alea kembali de
kan kening. "
kebingungan ini. Papa hanya... takut kehilangan
ungnya berdetak cepat. Ada sesuatu dalam cara lelaki itu berbicara
n menjauh," lanjutnya. "Papa hanya
ara. "Aku juga takut kehilangan Papa dan Mama,"
samar. "Kamu ana
Hanya suara hujan d
ng menggantung - tidak terucap,
d akhirnya berdiri. "Suda
m pergi, Reynald menatapnya lagi. Tatapan i
u baik-baik
p, Alea menatap kepe
yang sedang berubah - bukan hanya dalam kel
harusnya ada, tapi
hujan terus turun tanpa henti - seolah menjadi sa
ujan itu, saat Reynald datan
ah yang melekat di udara, tatapan mata yang sulit dijela
gan kendali atas sesuatu
na hatinya tidak pern
bergetar, jantungnya
enti di parkiran bawah, pikirannya lan
datang lagi. Tidak ada p
mpi singkat yang menimbul
tap setumpuk buku kuliah yang belum disentuh. Pikirannya mela
Tok
tu, dan menemukan Marina berdi
M
emeluknya begitu pintu ter
r mata yang tiba-tiba ingin ke
ma juga. Kamu terlihat kurus
il. "Masih makan kok,
tu lama, lalu berkata pelan, "A
Ma. Ad
neh. Dia diam, banyak bengong di ruang kerja. Kalau Mama tanya, di
gkin Papa cuma capek, Ma
n matanya... seperti menyimpan sesuatu yang berat." Ia berhenti s
is yang menyentuh nadi. Alea ing
ya akhirnya. "Aku...
ggak mau bicara, Mama nggak akan memaksa. Tapi ingat,
ncoba menahan getaran di
, Alea memutuskan untu
i saat sampai di gerbang besar rumah itu, perasaannya m
dari ruang tamu. Reynald sedang berbicara
jangan sebut nama di
alik dinding, tak
ludah, me
," lanjut Reynald. "Aku hanya ingin memastikan sem
belakang. Alea buru-buru mundur. Marina m
senang. "Kamu da
senyum. "Iya, Ma
a ekspresinya berubah. Dari tegang menjadi datar,
ndiri?" tanya R
, Pa. Tadi selesai ku
pis. "Baiklah. Papa
antian. "Aku siapkan makan mala
," jawab A
malam itu
kali menatap Alea dari ujung meja, t
dengan bercerita tentang proyek ya
nggu depan aku ada presentasi b
nya. "Tentu. Pa
apa-mu pasti datang.
ta-kata itu, ada s
, menyembunyikan sesuatu
ima telepon dan meninggalkan meja
terasa me
.. Papa datang ke apartemen. Kenapa
pnya lama. "Ka
k. "Bagaimana
nusia, Alea. Kadang perasaan dan pikiran bisa kabur b
sedih, dan bingung. "Kalau Papa merasa bersalah, kenapa
ena kamu tidak melakukan apa-apa. Karena kamu terlalu murni.
ak. Ia berdiri cepat, menahan air m
usaha menenangkannya. "Al
nggak mau dengar! Aku nggak mau Papa
hingga Marina muncul di a
matanya. "Nggak ada apa-ap
malam masih
-apa. Aku
udah berlari keluar rumah, meninggalkan
rdiri di ruang tamu
n, "aku tahu kamu me
h berat. "Marin
aku buta? Aku bisa melihat caramu menatap Alea. Sep
aku. "Kamu s
mulai berkaca-kaca. "Aku mencintaimu, Rey. Tapi kalau memang kamu... kalau kamu sudah t
ergetar. "Aku tidak pernah..
kirkannya?" sua
matanya. Ia tak
a, lalu berjalan pergi t
ertama kalinya, rumah
Alea menangis
benci, tapi k
rubah, atau pada dirinya sendiri yang tanpa sadar membiar
ang ke apartemen. Wajahnya l
jujur sama Mama. Ada sesuatu yan
Tidak ada, Ma. Aku bersu
a. Tapi akhirnya ia hanya menghela napas. "Baiklah. Mama percaya.
unduk. "
rikutnya ber
di ruang kerja. Marina sibuk dengan kegiatan yayasa
liah, tapi setiap kali malam tiba, bayan
onnya berdering.
al
a itu berat, fa
am beberapa detik.
u baik-b
ludah. "Iya
ir. "Tidak terlalu. Rumah
angan bila
tmu tidak nyaman. Aku hanya... ingin bilang kalau apa p
a panas lagi. "Aku tahu, Pa. Ta
itu lirih. "Jag
lnya lama. Di antara semua rasa sakit itu, ada kasih sayang ya
mudian, Marina dat
ng, meski ada bayan
kota," ucapnya. "Dia bila
a mengang
rat. "Alea, apa pun yang terjadi, jangan merasa bersalah. Kamu tida
gis yang menahan segalanya-rasa takut, cinta,
ang, Alea duduk di balkon, me
n, seperti berbi
embali seperti dulu. Karena aku rindu keluarga kita. R
tap layar ponselnya yang gelap-menyim
ingin melindungimu, tapi
kelabu, seperti menyimpan
bungan mereka bertiga ta
belajar berdiri di atas luka, diam-diam berdoa
i dalam hatinya, Alea
jalanan panjang menuju kebe