Aku Tidak Akan Memaafkanmu
ina tidak tidu
mantulkan wajah pucatnya, sementara jari-j
egan dari taman belakang rumah
tau bermain dengan kucing peliharaan mereka. Tapi yang membuat jantung Mar
ada R
rdiri ter
tap Alea te
adar kalau kameranya aktif. Tatapan itu...
. Tangannya menutup mulut sendir
un lalu - lebih pendiam, lebih gelisah, tapi ia p
o yang ia tonton terasa seperti
u buta se
ercaya pada seseorang
a menyiapkan sarapan seperti biasa, menyapa Re
a terus meneliti - setia
tanya Alea lembut samb
k gula," sahut Reynald sa
guk dan berj
ma. Lalu pelan-pelan, ia berkata, "
aranya datar. "Ada laporan
lain?" tanya Marina dengan n
kan surat kabar
hanya sejenak. Ia tersenyum s
membawa kop
h, sayang,"
ld hampir tak pernah memanggil Alea begitu, bahkan saat gadis i
uara logam beradu pelan dengan piring, me
meminta bantuan kepercayaannya, Dewi, seorang staf di yayasan
asan sore itu, menatap layar komputer yan
kata Dewi hati-hati. "Apa Ibu yakin ingin l
eng pelan. "Ak
nonton da
n, kadang mereka berbicara di dapur. Tapi semakin lama ditonton, semakin j
apa rekaman
n kamar Alea, hanya berdiri di
dengan wajah tega
a tak sanggup mendengar apa pun
Marina menutup laptopyang se
ng jangan ceritaka
ri sorot mata Marina, ia tahu - sesuatu yang besar
malam berembus lembut, membawa aroma melati yang baru me
kamar Alea yang jen
ar dari apa pun di dunia ini. Ia membesarkan gadis itu dengan kasih, dengan keyakina
a itu terasa diuji den
dengar mendekat.
belakangnya de
kan guncangnya hati. "Mama cuma butu
di dengar suara di taman.
ursi di sebelahn
ir. "Mama kelihatan capek
tu lama sekali. Senyum d
atu yang sangat besar... di balik senyu
bingung. "M
mengusap kepala Alea lembut. "Kamu tumbuh
alu memeluknya. "
ara. Ia ingin percaya semuanya masih seperti dulu, tapi p
rina memutuskan untuk berb
tika Alea sudah tidur, lalu
tapi matanya menatap kosong. Ke
um tidur?
Aku ingi
ra Marin
menatap istrinya dengan d
diri tepat di depan
berubah sekila
yang tanya.
ya suara jam di din
," Reynald akhirnya menjawab
ke matanya. "Aku sudah l
ya membeku.
u tahu betul ap
ursi, matanya membulat
suamiku menatap anak kami seperti itu. Kenapa kau berdiri d
ntak, menghantam meja
uang kerja. Marina ters
pa yang sebenarnya ter
apas panjang. "Tidak ada apa-apa.
mbunyikan ini? Kenapa aku harus tahu da
a kelelahan, ada rasa bersalah, tapi jug
ea tumbuh begitu cepat. Dia mengingatkanku pa
elan, suaranya pecah. "Jangan
ld te
Reynald. Aku mempercayakan Alea padamu. Ta
pergi meninggalkan ruangan. Pin
bayangan lampu redup. Suara napasnya berat. Ia tah
lea menyadari perub
tampak gelisah. Suasana yang du
lea, minggu depan kamu ikut Mama ke yayasan. A
sih bantu Pa
ndiri," potong Mar
bergantian, bingung.
a sambil tersenyum kaku. "Mama c
a diam, mena
un-tahun, meja makan keluarga Pradipta
na membawa Alea lebih sering bekerja di
sibuk, kini sengaja pulang laru
Alea pulang lebih dulu untuk mengambil dokumen
ilnya dari
i ruang kerja. "Ka
i. Aku cuma ambil map
angguk. "Bai
pantulan wajah Reynald di kaca lemari - mena
a-pura tidak melihat. Tapi
, jantungnya berdegup tak karuan. Ia tidak tahu kenapa
enenangkan diri, terde
Tok
tu berat. "Kamu
ah. "Iya, Pa. Ak
Papa
, Pa! Aku su
ngan kakinya terlihat di celah bawah pin
tap pintu
rkata: ada yang berubah. Da
lihat sepatu Alea di depan kam
Sudah
ada ja
rtidur di atas meja belajar, masih deng
nya, lalu memandangi wajah itu den
nya lirih. "Kamu tidak seharu
- ke arah ruang kerja Re
a berub
au lambat, semuan
tang, keputusan be
an, suasana k
asa-basi. "Reynald, aku
nya dingin. "Te
cera
uk langsung menata
epat. "Kamu maka
a tiba-tiba n
suaranya meninggi. "Ka
kita berhenti menyakiti satu sama lain. Dan
ingungan dan ketakutan. "A
berkaca. "Kamu terlalu baik untuk
kembali ke arah istrinya. "Kau tida
wab Marina dingin. "Dia manusia,
seperti tam
keduanya, air matanya jatuh. "Mama,
nya sudah
cil kini membesar, t
a membereskan ba
untuk pindah semen
eja Alea, ia menemukan sebua
enggak tahu apa salahku. Aku cuma mau keluarga kita seperti dulu lagi. Ta
uat Marina ter
, menggema di k
Reynald berdiri di dep
ena penyesalan semata - lebih karena kehilanga
g dulu penuh tawa kini tenggelam da
rsis seperti malam ketika Alea p
baru - hanya kenangan yang perlahan larut bersam