Obsesi stalker gilaku
el terus-menerus seperti ini?
hat jam yang baru menu
amu? Bagaimana jika itu bukan m
gat mengganggunya. Meski takut, Arabella coba beranikan diri untuk mengecek.
n, tak ada siapa pun di depan pintu kamar. Lorong apar
kuknya yang meremang.
apartemennya. Tubuh wanita itu bergetar bagai daun diterpa ang
kamarku tanpa henti? Tapi.
embali ke kamar, saat dentang bel apartemen kembali memecah kehening
dengan sengaja mempermainkan ketakutannya saat ini. Namun, sial! Lagi-lagi Arabella masih tidak men
edua matanya menangkap siluet seseorang yang tengah berdiri di kegelap
au yang menekan bel k
emang-remang, menerpa siluet seseorang berbalut hoodie hitam. Ia menunduk, wajahnya bahkan tid
ak tidak jauh dari kaki pintu. Dengan gerak cepat dan hati yang masih berdegup, Arabella
dia yang meletakkan buket bunga ini?" tanya Arabella pad
aku bisa tahu siapa yang telah memberikannya?" Arabel
rang. Buket itu ia letakkan di atas meja, bersebelahan dengan satu lagi b
mnya. "Tidak ada satu pun nama pengirim di kedua
an diri. Ia memasuki kamar mandi, mengisi bathtup, menya
uhi paru-parunya dan perlahan meredakan ketegangan di dada. Kedua matanya terpejam, membiarkan sens
jur tubuhnya, membasuh sisa kecemasan yang masih melekat. Suasana hening dan suara gemericik air menja
n closet. Namun, entah mengapa, setiap langkah yang diambilnya terasa berat. Seperti ... ada sepasang mata y
ada yang tengah mengawasi," gumam Ara
ada siapa pun di sini." Arabella mencoba mere
♦️
si la
an pribadinya. Di layar, terpampang wanita cantik yang selama ini mencuri perhatian pria itu, terlihat mengenakan pakaiannya
"Kau benar-benar membawa
ehadirannya meskipun ia sudah tak berada di lokasi wanita itu lagi. Pria itu
epasan menidurimu, Sayang
n setiap helaan napasmu yang tercekat saat aku menyentuh bagian tubuh sensitifmu ya
at, membiarkan imajinasi li
telah selesai berpakaian. Hasrat pria itu memuncak. Ingin rasanya menerkam, mengge
dengan sayapku, membangun dinding yang tak bisa kau tembus, agar tak ada celah bagi
yar monitor, menyaksikan wanita incarannya tanpa mampu menyentuh. Tapi ia tahu, saatnya akan tiba. Saat di mana i
ayar, pria itu berbisik pelan, na
anyak kejutan yang sudah ku persiapkan. Kej
keputusan bulat, meninggalkan kursinya yang empuk. Langkahnya terarah menuju pintu, lalu memastikan untuk menguncinya kembali.
♦️