icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Obsesi stalker gilaku

Bab 4 Mengambil permainan

Jumlah Kata:1334    |    Dirilis Pada: 20/10/2025

ang berbeda dari penampilannya. Di wajahnya terpasang sebuah topeng yang menutupi, memb

m saat suara yang terdengar buka

an nada asing yang membuat detak jant

Menjauh dariku!" teriak Arabell

nya dan melemparkannya ke arah pria misteriu

k akan membiarkan pria itu merebut sesuatu yang seharusnya menjadi milikku." Perkataan pria ber

r suara berat itu... tapi di man

etakutan menguasai dirinya. Ia merapat ke headboard ranjang, memeluk lutut

apannya. Mata birunya menatap tajam ke dalam

Carol!" katanya tegas,

lam benaknya, warna mata biru itu mengingatkannya pada seorang pria

culun yang pernah kau hina di depan semua orang," ujarnya. Nada s

curan. Kamar yang sebelumnya terasa romantis,

ubungan seks bersama pria lain. Ruangan ini hanya untuk aku

dengan orang seperti dia. Sekarang aku harus bagaiman

Ke mana pun kau pergi, aku akan ada," lanjut pria itu, membuat Arabella terke

sakunya. Tanpa sempat Arabella menghindar, tangannya terkun

kau gila!" suara Arabella ber

senyum sinis. "Kau yang memulai segal

a membelalak, tidak percaya dengan sosok yang kini ada di hadapannya. Pria itu tampak jauh berbeda dari sosok cu

namun penuh gairah terpendam. "Kalau kau lupa

ya saja sudah cukup untuk mem

. Suaranya merendah, dipenuhi rasa kepemilikan. Arabella bisa

" ucap Arabella, berharap kata-kat

cuma status, bisa berubah kap

itu, namun kekuatan Dom jauh di atasnya. Ia hanya bisa

mu dengan brutal," bisik Dom, membuat jantung Arabella berdetak tak karuan. Ia

wanita itu, lalu turun ke dagu, mengangkatnya agar mata mereka kembali bertemu. Sorot b

berat dan memerintah. "Karena setiap tetes air

an mendorongnya ke kasur, tubuhnya membungkus tubuh mungil Arabella. Dada Ara

u kuduk Arabella berdiri. "Aku ingin kau ingat malam ini. Bukan

. Sentuhan jemarinya menyusuri sisi wajah hingga ke bahu Arabella, s

Napasnya tak beraturan saat Dom perlahan merapat, menc

menjerit, tapi ingat tak ada yan

rabella, matanya liar saat melihat bagaimana wanita i

saat tiba-tiba Dom membalik tubuhnya. Punggungn

malukan bagi seorang Arabe

ti ini, Baby." Dom menyeringai sambil menurunkan cel

malukan. Arab

f di tubuhnya. Tubuhnya gemetar, napasnya tercekat. Dengan sekuat tenaga,

Dom, yang kini di atas tubuhnya, dengan napas kasar dan tatapan membara. Suara berat

t lebih sakit," bisikny

aat Dom memaksa masuk lebih dalam ke ruang yang seharusnya tak ia izinkan. Rasa nyeri

enali rasa yang baru pertama kali ia rasakan. Dom melepaskan

ang basah air mata. "Terus menangis, Baby. Aku suk

tapi pasti, Dom mulai bergerak. Pergerakan yang awalnya lembut, kian cepat. Arab

egera berakhir, ingin lenyap dari tempat itu. Tapi Dom terus menuntut, menguasai setiap inci permainan tanpa peduli j

°

epi ranjang, memandangi wajah Arabella yang kini terpejam. Wajah itu terlihat begit

li, Baby. Aku s

gung pintu itu, Dom menghilang ke dalam kegelapan, memb

uti keheningan yang pekat. Hanya terdengar suara detak jam dinding yang berde

edikit reaksi. Jemarinya bergerak pelan, seolah menandakan bahwa kesadarannya perlahan k

nya tak henti mengalir membasahi pipinya yang puc

ra Arabella pecah di ujung kalimat. Hatinya sesak, pikirannya

kembali dan melakukan hal sekeji ini

sakit yang kini ia alami, Ar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka