Obsesi stalker gilaku
belakang, tapi hanya kabut malam yang menyelimuti jalan setapak itu. Rasa takutnya kian menjadi-j
di pundaknya membuat Arabel
enar diselimuti panik, suara yang beg
ni aku, Sa
rasa gugup dan ketakutan luruh saat ia langsung memeluk tubuh Sky erat-erat. Akhir-akhir ini ...
ir mata tanpa sadar membasahi pipinya yang
ita itu dengan hangat. Jemarinya menyentuh lembut
k bermaksud untuk menakuti." S
perlahan digantikan kelegaan,
kira ..." Perkataan Arabella terh
anitanya, menatap mat
hal seperti ini lagi. Aku juga tidak akan biarkan
ntungnya masih berdebar tak karuan, tapi
temen, ya?" tanya
ak .
mengantarmu! Tak
ah. Ia biarkan Sky m
♦️
perasaan yang masih membara. Arabella hanya bisa mengangguk pelan, mata
ar, menyembunyikan keengganan untuk berpisah. Pandangan mereka b
ekar pria itu lebih dulu menangkap pergelangan tangannya, menghentikan langkahn
tersisa jarak napas. Tanpa aba-aba, bibirnya mendarat di bibir Arabella ya
ibirnya membuka sedikit, mempersilakan ciuman Sky masuk lebih dalam
tapi pria itu tidak segera melepas. Justru jemarinya menyelinap ke balik
ng keluar justru lenguhan pelan, tak mampu menyem
tertahan. "Kau tahu, Sayang ... kau membuatku gila," bisiknya, sebelum kem
terangkat ke udara, dibopong deng
otong Sky, suaranya
mereka sempat tertuju pada sesuatu. Sebuah rangkaian bunga mawar hitam, tergeletak rapi di atas meja. Warnanya pe
snya bertaut. "Kau yang m
asnya masih berat. "Aku ... ak
anya menghela napas, lalu menatap Arabella dengan car
ini, kau milik aku, Arabella," ucapnya
wanita itu tenggelam di antara seprai putih yang dingin. Cahaya lampu k
ntuh pipi Sky. "Aku perca
mbulkan getaran halus yang merambat ke seluruh tubuh. Sebuah desahan lolos dari bibir Arabella, dada wanita itu naik turun, semen
mari Sky menyusuri lekuk tubuh Arabella penuh penguasaan, seolah ingin menghafal setiap detail dari wanita itu. Keduanya l
Sekarang kita akan semakin tidak memiliki jarak," bisik
hkan diri sepenuhnya dalam pelukan pria yang kini begitu dekat deng
ah konsentrasi keduanya. Suara itu sangat jelas, membuat Sky langsung menghentika
i apartemenmu ini, kan, Sayang?" tanyanya de
ut. "Tentu saja tidak, Sayang. Aku bahkan tidak mengenal pria lain se
gganggu kedua insan itu. Tanpa banyak bicara, Sky segera bangkit sambil mengenakan celana dalam,
ya dulu, Sayang," ucapnya, lalu
tung wanita itu tak kunjung tenang. Malam yang awalnya dipenuhi kehangatan, kini diselimuti ketegangan b
♦️