icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Obsesi stalker gilaku

Bab 5 Terjebak di dunia Dom

Jumlah Kata:1144    |    Dirilis Pada: 20/10/2025

terbaring di atas dipan empuk berseprai gelap, ketidaknyamanan tetap membayangi. Matanya terasa

ya yang menyilaukan. Rasa perih menusuk di balik matanya, seperti habis menangis semalaman. I

ia tempati. Hatinya berdegup kencang, rasa panik menyeruak begitu saja tanpa bisa dicegah. Dengan cepat, Arabella

pribadi berserakan di atas meja dan kursi. Tumpukan dokumen dan buku-buku tebal bertumpuk di sudut r

nya, membuat ingatannya berantakan. Ia menutup mata sejenak, mencoba merangkai kembali kejadian semalam. Ingatan samar ten

ya, mencari ponsel. Tapi nihil. Kantong

nselku?" de

berharganya. Tak ada. Ponselnya tidak ada di mana pun. Dan saat itulah, ia

," gumamnya

i rantai itu, mencoba melepaskan, namun hasilnya nihil. Rasa takut yang sempat mereda kini kemb

ajam. Jantungnya nyaris melompat keluar. Ia siap memaki jika yang muncul adalah Do

a bantu, Nona muda

. Hatinya menolak k

aja aku tak sudi, apalagi dipanggil be

r dari sini. Bawa aku pergi, atau aku laporkan

f, Nona muda. Saat ini hanya tersedia makanan dan minuman. Untuk u

in bertemu sekarang j

Nona. Malam nanti, Anda bisa meny

g, protes karena lapar. Namun harga dirin

ang!" ucapnya tegas, meskipun dalam hati ia

lirih, "Baik, Nona. Tapi setelah ini, tidak ada seoran

jawab Arabell

menyegel Arabella di ruangan itu. Detik itu juga, perasaan sesak kembali membung

abur," bisiknya pelan. Air mata Arabella mulai menete

lukan itu, merindukan kehangatan yang

u, Arabella hanya bisa berharap. Ia memeluk bantal guling, membenamkan wajah di sa

♦️

si Do

a layar ponsel yang menyala, memantulkan sinar di wajah pria itu. Senyum tipis tersungging di

mbunyikanmu dariku, Baby,"

annya, suara ketuk

" perin

epercayaannya, masuk sambil membawa se

tanya Dom ta

uan," jawab Matteo,

engeras. Tatapan matanya memer

erempuan, kan?" M

"Sebelum itu, aku ke mansion

ninggalkan ruangan dengan aura din

♦️

dan ketakutan bercampur menjadi satu. Pikirannya kacau, bahkan suara detik jam dinding yang menggema di ruangan itu terd

ini," bisiknya lirih, leb

ya saja, rantai di kakinya membuat geraknya terbatas. Bahkan langkah sekecil apa pun akan menimbulkan suara

h jingga, pertanda senja datang. Waktu berjalan terlalu cepat, sementara dirinya

ir di benaknya. Arabella ingat betul saat pria itu memeluknya di kamar untuk terakhir kali, seb

uh kamu sekarang

mengulurkan tangan, mencoba menariknya keluar dari cengkeraman Dom. Tapi sec

nar kembali, lebih gila, lebih berku

bat. Ia membayangkan Sky datang, memeluknya, menye

long aku, bawa aku pergi dari tempat in

irai tipis di kamar itu bergoyang pelan. Malam pun kian

r saat tubuhnya menegang, menanti su

ya menyapa. Dom, berdiri di ambang pintu, dengan tatapa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka