Menantu Menjadi Madu
ku, mengakhiri perdebatan yang
Irsan. Dulu dia begitu gigih berjuang agar bisa menikah deng
uk hidungnya, menuruti apa pun perintah ibu,
jadi di meja makan nanti, melihat keras kepa
semoga tuhan memberikan jalan kelu
dan adik-adiku, sedang meni
sapa Papa basa-basi
n, menghampiri Papa dan m
an," aja
terlihat kikuk. Sementara dua adikku yang bi
rjadi, meski aku belum cerita. Dan mereka pun segera beran
ami duluan ya
kanannya, kami permisi
awab Mas Irs
ting yang harus kita bicarakan," ucap Papa setelah
ng, dia memaksa tersen
a,
ejadian semalam, ternyata ibumu bersikap buruk pad
an kepala, tangann
Mas Irsan mengangguk, t
berharap kamu bisa meneruskan tugasku untuk melindungi Chika dan membimbingnya. Bukan
diam, menunggu P
n sampai masalah ini berlarut-larut. Sekarang Papa ma
a, Chika dan saya bisa menyelesaikan sendiri, tanpa campur
n kata lain, dia menganggap Papa orang lain, yang tak boleh ikut camp
kukan harus seijin Ibu, bahkan penghasilan Mas Irsan pun dikuasai mertuaku. Padahal Mas Irsan
kamu yang tiga juta ya, dua juta buat bensi
hum Ayah kandungnya, tapi uang nya diserahkan p
na?" ujarku frustasi, rumah sebesar ini dengan penghuni empat orang
an dapur, biasanya Ibu, kan dia
kan uang belanja. Berarti tugasku hanya mengolah bahan ya
in meremas mulut Mas Irsan, yang m
kalian tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendiri," ujar Papa, berusaha untuk bers
aki yang kucintai ini, menunggu sa
dia ikut pulang sama saya, saya yakin s
mau kembali kerumah
itu, Irsan?
n menata
nya kita haru
tu menawarkan perpisahan. Tidak ingin kah di
Ibu, lebih baik kita sampai
berubah keruh, dia menatapku tak percaya. Seda
sadar dengan ucap
seperti tahanan. Tiap hari hanya berkutat dengan pekerjaan yang tak ad
g aku tanya, siapa yang kuat menjadi aku?"
ama tinggal di rumah orang tuamu. Bukannya Papa bera
pernikahan kalian berak
ik ibunya sampai kapan pun. Tapi kamu sudah m
l, menyatukan dua wanita yang t
a itu sudah pudar, hingga kamu tidak ingin m
kan Ibu. Saya ingin membahagiakan beliau juga. Anak macam apa saya, y
nkan aku, Mas?"
dikit mengalah?"
Mas. Aku lelah, aku menyerah,
i. Tidak ingin kah kamu mempe
enjemput Chika, Pa. Saya tid
, sama dengan menyiksa Chika, kenapa kam
adaan saya," lirih
emua keputusan kepada Chika Apa dia bersedia kamu
kupedulikan tatapan memohon dari Mas Irsan. Nya
kan lagi keputusanmu
dia kembali bersamamu asal kita tinggal
berfikir. Saya permisi
jadi
Contin