Suamiku Pura-Pura Buta Demi Menyembunyikan Kebohongan Besar
/0/28420/coverbig.jpg?v=9fe9ddcbf6aea14a45ac14a608b02ea6&imageMogr2/format/webp)
lik tabir putih yang menutupi ruang pelaminan, ia duduk dengan tangan gemetar. Gaun pengantin
sik Nadira, sahabat sekaligus pendamping pe
kin semuanya baik-baik saja, jika hari ini ia
Keluarga terpandang, kaya raya, dan berpengaruh di dunia bisnis. Selena sempat menolak, tapi ibunya meyak
u kini terdengar
k tak karuan. Dari balik tabir, ia bisa melihat sosok tegap dengan set
irnya terkatup rapat. Sama sekali tak ada keraguan da
dja binti Surya Atmadja dengan m
si mengangguk, dan takbir kecil terdengar. S
i hati
l bergemerlap, dan musik lembut mengalun. Para tamu berdesakan memberikan selamat,
da yang aneh. Pria itu selalu menunduk, jarang menatapnya langsung. Bahkan saat m
ya?" bisik Nadira sambi
adahal hatinya justru semak
na dibawa ke kamar pengantin di lantai atas hotel mewah.
di kursi. Ia berdiri beberapa detik tanpa menoleh. Lalu,
jut. "M-maaf
tuk pertama kali. Tatapan itu dingin, kosong,
... tidak bisa
henti mengalir. "Apa ma
tegas. "Aku menghamili seorang wanita, jauh sebelum akad ini be
pi lidahnya kelu. Dunia yang baru saja ia i
nceraikan aku?"
f, Selena. Aku memang pengecut, ta
amu, keluarganya, semua percaya hari ini adalah awal dari
a elegan berusia lima puluh tahun itu nyaris pingsan mendengarnya. Di ruang tamu r
membuat aib besar!" geram Ratih. "Bagaimana mungkin
ir. Ia ingin menjawa
hon. Jangan anggap keluarga ini mengkhianatimu. Davin memang keterlaluan.
erangah. "M
serius. "Menikahl
kandung Davin. Pria yang nyaris tak pernah muncul di depan publik, yang ka
dak bisa. Bagaimana orang-orang melihatku nanti? Hari ini aku me
ku tidak ingin kehilanganmu, Nak. Kau menantu yang baik, yang lay
n lari, ingin kabur sejauh mungkin. Tapi ge
ertanyaan: Apakah ini garis t
orang tuanya, tapi gosip sudah menyebar ke mana-mana. Tetangga berbisik, t
lena, baru menikah
engannya, kalau tidak m
kahkan dengan adiknya Dav
seperti duri yang
uarga Atmadja. Dengan segala wibawa d
kati. Tapi aku percaya dia bisa jadi suami yang baik. S
-kata Ratih masuk, tapi
li. "Nak, mungkin ini jalan Tuhan. Mungkin L
gin berkata bahwa semua ini tidak adil. Tapi m
enatap langit dari balkon k
ia tak bisa m
etelah kegagalan pernikahannya dengan Davin. Aroma mawar putih yang dulu menghiasi resepsi pernikah
yang mungkin tulus, atau mungkin hanya topeng un
sambil menggandeng tangannya. "Aku tahu ini sulit, ta
. "Iya, Tante." Suarany
i tangga. Selena mendongak, dan untuk pertama ka
jang hitam. Wajahnya tegas, rahang kokoh, mata hitam pekat yang tajam namun entah
seperti biasanya saat pertama kali bertemu dengan seorang wanita. Ia ha
ih memperkenalkan dengan nad
membuka suara.
capan balasan. Tidak ada sapaan. Hanya tata
, bercerita tentang bisnis keluarga, tentang harapannya untuk Selena
setiap kali ditanya. Seolah kehadirann
tang Selena, Nak?"
erdengar terlalu langsung. Ia menunduk,
belum menjawab, "Kalau Ibu sud
seperti kalimat pasrah daripa
ma penolakan, bisa menerima sikap dingin. Tapi menerima pernikah
iputi kegelisahan. Ibunya, Lestari, yang
dingin, tapi itu tandanya dia pria serius.
r? Aku baru saja gagal di pelaminan. Sekarang harus menikah lagi de
bicara. Yang penting kau punya rumah tangga y
, melihat bayangan dirinya di kaca. Wajah itu terlihat lelah
mengurus semua proses pernikahan. Kali ini sederhana, tanpa pesta besar, tanpa undang
sendiri. Semua keputusan diambil orang lain. Ia hanya
ar yang dihiasi bunga sederhana. Saat penghulu mempa ekspresi. Ketika ijab kabul diucapkan, sua
dja binti Surya Atmadja dengan m
engangguk. P
up Selena beruba
h resmi menjadi istri Leonard bukanlah malam penuh
r itu luas, rapi, dengan nuansa abu-abu dan hitam. Sa
," ucap Leon
pnya bingung.
amar sebelah. Kalau butuh sesuatu,
Kau... kau tidak akan tidur
knya berdiri. "Aku tidak pernah memaksa orang lain untuk dekat deng
onard bukan tipe pria hangat, tapi mendengarnya l
ntu tertutup di belakangnya, Selena jatuh terdu
an tanpa cinta, tanpa harapan, hanya
ekati. Ia jarang berada di rumah, lebih sering mengurung diri di ruang kerja pribadin
ya Selena suatu kali, m
ingkat itu diiringi tat
begitu... mungkin kita bisa jalan bersama akh
nya menusuk. "Tidak perl
itu menusuk j
an bisa bertahan? Apakah ia sanggup
an itu, Selena mulai memperh
melangkah dengan ragu, seolah menghitung jarak. Ia sering m
nya hanya ceroboh. Tapi sema
di depan cermin. Matanya terbuka normal, menatap refleksinya dengan tatapan tajam. Namun ketika pin
Napasnya tercek
. berpura-