Suamiku Pura-Pura Buta Demi Menyembunyikan Kebohongan Besar
n dengan mata terbuka lebar terus menghantui pikirannya. Ia berkali-kali memejam
melihat Leonard menutup mata dengan terburu-bu
tepi ranjang. Tangannya gemetar. "Kenapa dia
ikap dingin Leonard, jarak yang membekukan-ternyat
ggu di ruang makan lebih awal. Ia ingi
n celana hitam. Wajahnya tetap tenang, ekspresinya datar. Ia berjalan men
mata Leonard sekilas melirik ke arah
ap Selena
duk, lalu mulai menyendok bubur ayam ya
ernah salah mengambil sendok, tidak pernah menjatuhkan gelas, tidak pernah salah menua
tanya Selena, menco
nya singkat, dingin,
ngnya berdetak kencang. Haruskah ia bertan
nya, Selena senga
Jika benar suaminya buta, seharusnya ia akan menabraknya. Namun apa yang terjadi? Leonard melangka
menyaksikan semuanya. "Aku tidak salah liha
buku terbuka di atas meja makan. Ketika Leo
an ini untukku? Aku sedang
Tapi ia segera mengernyit dan menepis halus. "
lupa," ujarnya pelan, nyaris menggertakkan gi
erkata apa-apa. Ia hanya bangkit dari ku
gan dada yang sesak dan
angit penuh bintang. Angin malam berhembus pelan, me
dirinya sendiri. "Apa tujuannya berpura-
ngan keberanian. Jika Leonard tidak mau j
elena memberanikan
reka duduk berdua di ruang tamu. "A
enuh kasih. "Apa, Nak? Ka
gugup. "Sejak kapan... Leonar
saat. Senyumnya perlahan meredup, berga
ma tahun lalu. Sejak itu, Leonard menutup diri. Ia ja
a percaya Leonard benar-benar buta
ah diperiksa lagi ke dokte
a tentang itu. Ia menolak pengobatan lebih lanjut. Sejak it
lau begitu... berarti hany
ri di balkon kamarnya sendiri. Mata pria itu m
. "Kenapa kau melakukan
erbuka, tajam, seperti mata elang. Namun secepat itu pul
dmu?" tany
pertama kalinya ia berani melawan. "Aku tahu kau bisa mel
ya menegang. Hening panjang menyelimuti mer
pelan, "Berhentilah men
meninggalkan Selena berdiri kaku
asuki babak baru. Pernikahan yang awalnya ding
ngin yang tak berperasaan. I
ia akan mengungkap sem
aca. Dari luar terlihat begitu tenang, rapih, bahkan sempurna. Tapi di dalamnya, hawa
s kain beludru biru tua tampak begitu kontras dengan dirinya yang sendirian. Di ha
ra membuatnya menunggu. Entah dengan alasan pekerjaan, e
mbil memainkan sendok kecil di cangkirnya. "A
langkah sepatu terdengar menuruni tangga. Selena menega
tergantung di lengannya. Wajahnya tenang, dingin, tak terbaca. Namun ad
robos jauh tapi tak benar-benar melihat. Dan Selena masih teringat jelas satu malam ketika
i," ucap Sel
um tipis tersungging di bibirnya, ta
nggu," ja
erangkat. "Tak perlu m
u. Tapi bukankah begitu s
dengannya. Gerakannya elegan, terkendali, seperti seseorang yang t
pan, "aku masih ingin tahu... mengapa
cangkir, lalu meniupnya pelan. "Aku tidak terbiasa menatap,"
it bibir. "Kar
etapi masih dengan sorot m
nya lebih jauh. Tapi justru karena itulah Sele
unga mawar dan anggrek ditata dengan apik, air mancur kecil berdiri di tenga
uhnya sendiri. "Kenapa aku merasa sep
Selena mendongak dan melihat Leonard berdiri di sana
r terlalu lama. Udara dingin bis
yang selalu tenang itu. "Kenapa kau peduli? Bukankah s
hadapan Selena, tubuh tinggi tegapnya memantulk
ng kau pandai menyembunyikan sesuatu? Kau tahu...
Untuk pertama kalinya, jarak mereka begitu dekat. Dan
encang. "Kau... melihatku
bukan dingin, melainkan samar-samar hangat tapi
nya gemetar. "Jadi be
eras. "Tidak semua hal yang terlihat adalah kebe
rair. "Kenapa kau harus berbohong? Apa salahku sa
g, lalu berkata pelan, "Karena ada hal-hal yang harus k
sa terpejam, pikirannya dipenuhi pertanyaan. Suamin
d masuk, wajahnya bayangan samar di bawah lampu remang
pir menyentuh wajah Selena, tapi berhenti di udara. Ia h
au akan membenciku selamanya," bi
ya menyembunyikan sesuatu yang jauh lebih besa
hati, ia akan menemukan