icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kasih Sayang Yang Dikhianati

Bab 4 seorang miliarder

Jumlah Kata:1881    |    Dirilis Pada: 30/09/2025

an bagaimana hidupnya kini benar-benar berubah. Dari seorang perempuan biasa yang terbiasa hidup dengan t

membuat Isabella segera

iapkan di ruang makan," suara sala

ah-olah hidupnya sekarang hanyalah sebuah drama yang dipaksakan. Ia menatap cerm

l..." gumamnya

nya. Di ujung meja panjang, Alexander sudah duduk dengan rapi, mengenakan kemeja putih yang d

ucap Isabella de

kilas, mengangguk si

endok dan detak jam dinding yang terdengar. Isabe

ranya dalam. "Ada rapat penting. Kau bisa tetap di sini. Kalau bosan, p

nggeleng pe

ot matanya sulit ditebak. "Kau te

er memperhatikan hal kecil itu. "Aku... aku

suara Alexander terdengar

cepat-cepat menahan diri. "Dia... terlalu cepat pergi. Dan aku ma

u tidak harus memaksakan dirimu menjadi dia. Aku tidak

d Alexander? Jika ia tidak membutuhkan penggan

ebih jauh, pria itu sudah

uk, melihat punggung tegap i

h besar itu penuh dengan ruangan yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya-perpustakaan luas dengan rak-ra

uran sebesar ini," gumam Isabell

ng jarang membawa tamu. Ia lebih suka beke

alu seperti itu?"

. Blackwell orang baik, tapi... sulit untuk didekat

ambah rasa pena

mulai memerah. Angin berhembus lembut, tapi hatinya terasa berat. Ia

a terjebak, tapi aku tidak bisa mundur. Aku harus merawat bayimu, dan a

etes, membas

a kau masi

Alexander muncul, kali ini tanpa jas, hanya mengenak

is?" tanyan

nunduk. "Tidak, aku h

berjalan mendekat, berdiri di hadapannya

as, membuat Isabella ma

ukan Clara," jawabnya ak

si dan duduk di sampingnya. Hening kembali

pelan. "Dia selalu bicara tentangmu. Katanya,

"Kak Clara... sering b

. "Lebih sering dari

ta Alexander saat menyebut nama kakaknya. Seolah ada r

?" pertanyaan itu lolos beg

ya menatap jauh ke cakrawala, seakan men

askan," katanya akhirnya. "Tapi aku m

u dirinya hanyalah pengganti, namun mendengar Alexander

tuk mengambil segelas air. Saat melewati lorong panjang, ia mend

i depan meja kayu besar, menatap sebuah kotak kecil. T

tinya berdebar. Ia tahu ci

seakan berbicara dalam diam. Ada kesedihan

gin ketahuan. Tapi langkahnya tanp

eh. Tatapannya tajam,

?" suaran

ya hampir berhenti. Ia t

ngin mengambil air,

itu perlahan. "Jangan berkeliaran sendirian

alu segera berlari kecil kembali ke kamar

exander masih menyimpan sesuatu yang dalam

Karena di balik pernikahan ini, ada rahasia bes

erbangun dengan mata yang masih berat. Semalaman ia terus memikirkan apa yang dilihatnya d

mungkin ia bisa hidup berdampingan dengan seorang pria yan

Tuhan, kenapa aku harus ada di posisi ini? Ak

a. Pria itu duduk dengan tenang, menyeruput kopi, wajahnya kemba

i," ucap Isa

wajah, menatapnya sek

idak ada bas

emotong roti dengan perlahan, tapi rasanya seolah makan

ri ini aku akan sibuk. Tapi sore nanti ada jamuan

t. "Aku? Kenapa

a kau istriku. Semua orang tahu tentang pernikahan

di lingkungan seperti itu," ja

s Alexander singka

membantah, tapi apa gunanya? Pada akhirnya, ia me

elisah. Grace, sang pelaya

," kata Isabella. "Aku tid

nda kenakan pasti akan menonjol. Anda cantik. Da

ak ingin menjadi pusat perhatian, apalagi di hadapan orang-orang kaya

a itu mengenakan setelan jas hitam sempurna, begitu gagah d

tanya Alex

guk ragu. "Aku..

biru tua yang dikenakan Isabella. Ada kil

Mari kit

l berkilauan, musik klasik mengalun pelan, dan para tamu mengenakan

angsung tertuju pada pasangan itu. Bisikan-bi

ri barun

kankah yang

kahan itu hany

ng. Ia menunduk, berjalan di samping Ale

apa pria berjas dan wanita elegan. Isabella berdiri di sis

" tanya seorang pria par

gangguk. "Ya,

enang bertemu denganmu. Kau can

uk, menjabat tangan pr

untung? Jika mereka tahu kenyataan di balik pernik

ncari udara segar di balkon hote

a berat itu mengejutkannya. Alexa

guk. "Aku hanya... tidak t

u melakukannya dengan baik. Jangan terlalu k

dengan nada lembut itu. "Ka

is. "Aku tidak mengatakan se

kan diri bertanya, "Alexander... ap

er terdiam. Rahangnya mengeras

au menany

an dari Clara. Aku merasa tidak akan pern

ilang sebelumnya. Aku tidak butuh pengganti. Kau bukan

sakan betapa dalamnya kau menyimpan perasaan untu

er seketika b

u?" suaranya di

dak bermaksud mengintip! Aku hanya lewa

alam. "Jangan pernah mencampuri urusanku, Isabe

a. "Tapi aku sudah menjadi bagian dari hi

kemudian berbalik. "Malam

ening. Isabella menunduk, tangannya bergetar di pa

pria itu. Semakin berusaha mendekat, justru sema

gsung masuk ke kamarnya. Ia menutu

a aku harus menanggung semua ini? Aku

mkan dirinya dalam rasa sak

n jendela. Tangannya menggenggam kotak kecil berisi cincin i

ih keluar d

semua ini harus be

diam di ruangan berbeda, terjebak dalam ikatan per

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka