You Are The Apple Of My Eye
Kirana terus berdegup kencang, merasakan tangan Rangga menggenggam tangannya dengan erat. Hati Kirana tiba tiba bahagia seakan sayap sayap cinta berterbangan dalam hatinya, i
natap gerbang itu ketika melewatinya, lalu ia berpaling kearah Rangga yang masih menuntunnya didepan. Ia akan angkat bicara namun tidak jadi ketika melihat pintu besi ganda kecil yang menu
pangan parkir, masih banyak mobil diparkir dilapangan itu, mungkin semua mobil itu punya para i
watan, kenapa kamu ajak
aling kearah Kirana tanpa
gerbang utama, mobilku dipa
ereka bisa antar jemput dengan mobil pribadi dan naik kendaraan umum seperti dirinya, meskipun mereka membawa mobil tapi tidak boleh masuk ke sekolah BBI, mereka hanya bisa memarkir mobilnya didepan ge
bilnya dan membuka pin
Kata Rangga
ak khusus?" Tanya Kirana sebelum
epalanya menyuruh Kirana masuk tanpa menjelaskan lebih lanjut. Kirana masuk dan duduk sambil menarik n
bil menyodorkan tas Kirana s
singkat. Rangga menghidupkan mobilnya dan mengeluarkannya dari tempat parkir. Ia memberhentikan mobilnya sebentar menunggu gerbang khusus dibuka secara ot
lajukan lagi mobilnya. Setelah beberapa
ofesional." Kata Rangga melanjut
Tanya
Kirana. Kirana tampak terkejut, lalu Rangga kembali melihat kearah
ya Kirana tidak
. Ia memberhentikan mobilnya saat lam
ah dan ibuku." Kata Rangga. "Kedua orang tuaku s
Rangga Ferdinand kaya raya. Ia memang tahu Rangga Ferdinand termasuk ana
ntarku pulang?" Tan
gantarmu pulang?" Alih alih
mungkin ia mengatakan kalau ia tidak kenal Rangga. Rangga sangat terkenal dan semua orang di dun
mbil menyalakan mobilnya k
epat. Biar saja ia berbohong, lagipula ucapannya barusan benar. Seharusnya Rangg
rmu nanti setelah satu minggu." Ucap
t. "Kenapa bis
dan aku akan berangkat dan pulang bareng." Kata Rangga, ia melir
berdegup kencang karena Rangga, ia tidak akan bisa hidup tenang. Meskipun hatinya berbeda dengan jantungnya
it waktu bersamamu." Kata Rangga, ia m
a lagi sambil memarkir mob
melihat Rangga keluar dari mobil lalu berjalan kearah pintu mobil disebe
ksudmu." Kata Kira
aku jel
ndeng tangan Kirana sehingga Kirana mengikutin
sangat cerah, terlihat bulan membentuk bulan sabit diatas langit, dan angin bertiup sejuk disekitar restoran itu. Pelayan me
dari sikap ini?" Tanya Kira
lah alisnya mendengar ucapan Kirana lalu ia menyeringai
saling bertemu untuk melihat kemajuan latihanmu, karena untuk ujian pemilihan saingannya sangat berat, apalagi dengan kelas profesional
pakah kamu gak melihat mereka dan kenapa langsung melihatku. Pikir Kirana Lagi. Lama tidak ada tanggapan dari Kirana karen
" Panggi
a, Kirana tersadar ia kem
n?" Tanya Kirana, ia tidak mengutarakan pikirannya t
nggu setelah jam pelajaran." Kata Rangga, ia menyan
rcayai pendengarannya, sebelum ia mendengar apa ya
n berlatih untuk
anya Kirana, anta
tersenyum, terdengar nada
a suaraku tadi....Ya ampun. Rangga pasti mendengar rasa senang dari suaraku, pantas saja Rangga terseny
a menjelaskan kesalahan ucapannya tadi. "Maksudku, aku belum bi
erpasangan denganku, kau hanya menul
Kirana masih
ringai ketika melihat Kirana belum mengerti ucapannya, n
n dengan Revan." Lanjut Rangga memperingatka
evan?" Tanya Kirana, rasa
ya
O
gan, ia tahu Kirana merasa tidak enak menanyakan
et Academic yang sama." Kata Rangga tidak memberitahu semuanya, ia tidak
ah ia ingin menyenangkan hati Rangga. Ya ampun Kirana, bodohnya kamu. Kata Kirana dalam hati. Namun entah mengapa, ia seakan tahu kalau pertemanan mereka r
mengangkat sebelah tangannya untuk mengelus pipi Kirana dengan lembut
kencang ketika merasakan jari tangan Rangga mengelus pipinya. Kirana tiba tiba menghentikan dirinya yang lupa