Cinta Wanita Malam
ya. Dia terus mensecrol hingga ke akar-akarnya, namun tidak ada lowongan pekerjaaan yang cocok dengan ijazah yang dia milik. Sania pun hanya menghela nafas. S
njangnya. Dia pun langsung merebahkan badannya, menco
ia kembali meraih ponselnya, ternyata pesan dari Arya, pria yang telah menolongnya tadi
ryawan, kalau kamu mau ak
secepat kilat. Dia tidak ingin menyia-nyikan kesempatan itu, takutnya ada sese
lah a
nya dulu pek
ru, artinya Arya telah membaca pesan tersebut. Namun tidak a
dian. Sania pun kembali melempar
an apalagi pada Sania. Karna selama ini, dia tidak pernah dekat dengan wanita lain selain dengan V
penyebabnya adalah Vanessa. Arya tidak tahu, apa yang di lakukan Vanessa terhadap wanita itu, yang dia tahu wanita ter
rinya sendiri. Arya pun hanya menghela nafas
gi. Arya terus berpikir bagaimana caranya agar bisa kembali bertemu Sania. Hingga sebuah ide melintas begitu saja da
kiri, berharap menemukan lowongan pekerjaan untuk Sania. Namun di sepanjang jalan tak juga
nti tiga bulan yang lalu untuk memulai sebuah usaha warung makan, dan lokasinya j
ah beberapa kali makan di tempat Bi Ima pembantunya, karna memang Bi Ima dulu
r, tapi pembelinya lumayan banyak, karna masakan Bi Ima sangat enak. Apalagi saat bekerja di rumah Arya, Maman
lamnya ketika Arya b
Ima ramah. Arya pun langsung masuk, dan ternyata di d
Arya sembari menarik
ar ya, biar Bibi
i, aku sudah
ner
mengangguk, dia langsung menarik kursi
heran, karna biasanya Arya jika datang ke warung
utuh karyawan gak?" ta
u bayar karyawan. Lagian warung Bibi kan masih bar
a ya Den? tanya
di sini Bi. Orangnya ramah dan can_" ucapnya terjedah. Bi Ima hany
oda. Arya hanya terdiam mendengarnya. Entah kenapa ada perasaan an
jar salah satu pelang
ima uang yang di sodorkan padanya. Dia la
yang bayar gaji temank
bisa gi
u cuma ingin dia bekerja d
sa membantu Bibi." ujar Bi Ima kemudian. Arya pun hanya mengangguk, dia benar-ben
pamit dulu," pami
anpa mendengar jawaban dari Arya. Beberapa saat ke
ngkus makanan menggunakan plastik, dia tahu jika Arya pergi dari r
epot Bi," ujar Arya
ing membantu Bibi, dan ini juga tidak s
g dulu Bi." Bi Ima p
angsung menuju kamarnya dan berniat merebahkan badannya di atas ranjang.
ah robek itu. Dia mengamati sebentar pa