Undangan Eksklusif Dari Presdir
bak nominalnya. Wanita mana yang ingin maharnya sedikit? Apalagi marga Dirgantara
lar,' sayangnya Naura menjawabnya dalam hati. Uang pemberian Arkan itu sudah lebih
" Ia sengaja memberikan mahar kecil, ia ingin tau bagaimana reaksinya. Padahal wani
asnya beberapa sa
00 juta dolar saja ia bingung b
aku tidak punya terlalu banyak waktu untukmu," kemudian Arkan kembali masuk, pekerjaannya di laptop tadi be
k tau ia harus sampai te
samar-samar, ia sudah menaiki tangga.
tup pintu dengan sed
"Astaga, kenapa Tante itu jahat sekali sih? Kalau dah
jam 3
, ia langsung ke rumah saki
*
cukup lega mendengarnya jika k
nikah. Maaf, aku belum mengenalkan calon suamiku ke ibu. Dia orangnya sibuk, jadi tidak s
ah dengan Arkan. Mengingat perlakuan orang tua Arkan yang sedikit ka
justru kepikiran masa depannya nanti. Dan sebentar lagi ia menikah, pa
akut menikah, bu," tanpa sadar air
encurahkan isi hatinya walaupun Kumala
ura baru saja mengenal Arkan. Ia tidak tau sifat a
*
esan teksnya kepada resepsionis kantor. Terkadang ia tidak mempunyai akses b
h Pak Arkan bersedia atau tidak bertemu dengan anda," re
Davina ingin bertemu P
sekali," gerutunya. Walaupun menerobos masuk bisa ia lakukan, tapi ia tidak ma
bisa menemui Pak Arkan, tapi hanya di ber
batin Davina di selimuti emosi. Tujuannya kesini adalah ingin
lantai 8. Di jam 2 sore ini pasti Arkan masih sibuk entah
.
.
ti berubah lambat. "Ayolah, ke
.
.
.
.
.
rtama ia ke ruang kerja Arkan, memastika
lam. Terlihat Arkan duduk menyilangkan
Masalah aku pilih Naura kan?
ya menikah dengan wanita yang tidak jelas asal-usu
ah pilihkan kamu sama Mutia. Kamu jangan buang berlian
," dan Arkan terpaksa mengarang sendiri
jadian kalian di tempat mana dan jam berapa," tantang Davina mengan
nyai 1001 cara untuk
ku menyatakan perasaan cinta ke Naura. Aku memberinya coklat batangan yang murah dan bunga liar yang a
unyi-sembunyi dan tidak
t menulis proposal rancangan kemasan baru," Arkan beranjak
u jangan sibuk-sibuk terus!" Davina berseru
gilkan security agar dia yang m
a menatap Arkan yang semakin menj
a," Davina menggertakkan giginya. Jika Arkan sudah yakin d
*
lagi jam 3 dan ia masih bekerja di toko. Ia belum siap-si
ra, Toni sedang mer
fokus mengisi bagian rak ya
arus jenguk ibuku," Naura t