Undangan Eksklusif Dari Presdir
/0/27448/coverbig.jpg?v=69fdb3d59063a885ba71f039d3386cdf&imageMogr2/format/webp)
masuk di kotak inbox. Matanya sangat fokus dan tidak bisa berali
boleh masuk?" Suara Davina dari luar ruangan dan men
, maksud dari hal penting itu adalah wanita-wanita cant
ya memasuki ruangan kerja
patkan pacar. Ya, walaupun mantannya baru satu. Dia cocok buat kamu," ucap Davina bersemangat, ia m
a itu Mutia ia tidak mengenalnya da
sendiri," Arkan berkata tegas, tapi ia masih bi
ang pengantar pizza, sekarang siapa lagi?" Suara Davina meninggi, ia tida
menemukan wanita manapun. Ia berbohong
kan!" Davina be
i begini, tidak ada pilihan lai
emberitahu Mama, siapa wanita yang aku cintai
besoknya, menikah," ucap Arkan penuh rasa yakin, padahal ia ra
ama Argantara reputasinya buruk," ujar Davina tegas. Ia kemudian meninggalkan ruangan kerja Arkan. Putra semata wayangnya itu sudah t
erlu berkenalan. Ia malas berinteraksi, ia tidak mau wanita di luaran sana tergila-gila padanya
ia mengambil ponsel yang tergeletak diatas berkas-berkas.
kemudian suara dari sebera
Ada apa? Ken
ku. Apa kau ada solusi?" Tanya Arkan penuh harap. Alisnya mengernyit, S
ama 5 menit lamanya. Ia berpikir mencari solusi untuk Arka
seperti undangan imbalan. Kalau Bos tidak keberatan. Pasti ada wanita yang
gan kompetisi?" Perasaan Arkan tidak nyaman, dilua
undangan itu. Dan ... agar tidak mencolok, pakailah amplop putih. Imbalannya minimal 100 juta dollar saja cu
l, ia mengakhiri te
etengah gaji perusahaan Arkan adalah dari jumlah nominal itu. Mem
ar, imbalan,
n ide dari Sam itu,
uku tulis dan menyobek selembar kertas. Ia aka
ai imbalannya. Kau akan menjadi istriku. Tapi, aku memperkenalkan kamu ke keluargaku dulu.
ang akan memberikannya seorang wanita. Kemungkinan wanita yang
u tidak mau berurusan dengan cinta. Cinta hanya membuang-buang waktu. Cinta bisa
*
usahaannya yang lumayan luas. Suasana kantinnya cukup
, setidaknya ia tidak bersama t
wanita berambut sebahu yang dudu
an amplop putih yang sudah ia isi dengan selembar kertas
terkejut ketika Arkan tiba-tiba datan
at pemecatan?' Batin Sinta mulai gelisah senAura Arkan cukup menyeramkan. Tatapan mata tajam dan
tahui hal ini, mereka pasti marah,' batin Sinta menghela nafasnya lelah. Ia tidak
saan Arkan sedikit ringan dan lega. Ia
ibirnya membentuk sebuah senyuman
ahabatnya, Naura. Lebih baik ia berikan saja kepa
saja ya? Aku takut itu surat resign. Aku tidak mau orang tuak