icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pengantin Paksa Tuan Kejam

Pengantin Paksa Tuan Kejam

Penulis: Muh. Yusran
icon

Bab 1 Malam itu hening

Jumlah Kata:861    |    Dirilis Pada: 22/08/2025

tepi hutan. Cahaya lampu minyak berkelip samar, menerangi wajah seorang gadis muda yang sedang duduk bersila di atas tik

dari pandan hutan, atau sesekali turun ke desa untuk menjual kayu bakar. Hidup mereka s

ia hanya tahu bahwa ayah dan ibunya meninggal dunia karena kecelakaan. Namun, semakin dewasa, ia mul

suara bergetar. "Apa benar ayah dan ibu tidak menin

panjang. Matanya berkaca-kaca, nam

al itu, Nak. Yang penting, kita haru

ra, rasa penasara

erpengaruh di desa, mengincarnya. Rangga dikenal kejam, haus kekuasaan, dan memilik

mereka bersama dua pengawalnya. Suasana mal

itu sudah besar. Wajahnya cantik, darah mudanya segar. Aku

unyi di balik pintu, tubuhnya g

an diri, menundukkan kepal

sianya belum genap 19 tahun. Bersabarlah.

eakan menimbang-nimbang. K

ba-coba melarikan diri dariku. Kalian tak a

dan pengawalnya meninggalkan gubuk yang terdengar.

ia merasa diawasi. Setiap kali ia turun ke desa menjual kayu, orang-orang hanya berani menatap

ra bertanya suatu sore sambil menjemur kayu baka

ayu terse

uasa di desa ini. Dia bisa melakukan apa saja. Ora

sak. Rasanya seperti terpen

enatap langit penuh bintang. Ada rasa rindu yang mendalam pada kedua oran

nya yang lembut penuh kasih. Namun, kenangan itu cepat berlalu, digantikan bayangan samar tentan

a dibu

engaruh di bali

dan menoleh ke arah suara itu. Di bawah cahaya rembulan, terlihat sosok seorang lelaki ter

teriak Al

ing segera bangkit. Wajahnya pu

. siapa ini

u masih muda, mungkin sekitar awal dua puluhan. Nafasnya ters

!" Almira berseru sambil ber

i sisi cucunya. "Cepat, bantu nenek. Kita harus me

uk ke dalam gubuk. Almira menyiapkan kain dan air, membersihkan

dia?" tanya

akan mencoba mengenali. "Nenek belum tahu, Nak. Tapi yang je

aligus takut. Malam itu, tanpa ia sa

sterius yang masih tak sadarkan diri. Sesekali, ia merendam

enarnya...?" b

r nyaring. Di kejauhan terdengar lolongan anjing hutan.

akoso duduk di kursi besar rumahnya, d

arah. "Cari dia. Kalau perlu, geledah hutan. Ak

rdarah yang kini ia rawat adalah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Malam itu hening2 Bab 2 dililit kain lusuh3 Bab 3 hanya menunggu waktu4 Bab 4 Malam itu langit terlihat begitu kelam5 Bab 5 terbaring lemah6 Bab 6 meneteskan rembesan kecil ke lantai tanah7 Bab 7 pagi kali ini berbeda dari biasanya8 Bab 8 Nenek Wati sudah terjaga9 Bab 9 kejadian semalam10 Bab 10 tubuhnya terbungkus gaun tidur11 Bab 11 menyimpan rahasia12 Bab 12 halaman rumah13 Bab 13 perbukitan14 Bab 14 mengusir rasa kantuk15 Bab 15 tampak mendung16 Bab 16 terutama tatapan mata pria itu17 Bab 17 lega karena semalam18 Bab 18 penuh misteri19 Bab 19 tidak sepenuhnya nyenyak20 Bab 20 Malam tadi21 Bab 21 tidak mengucapkannya22 Bab 22 Jantungnya berdetak tak menentu23 Bab 23 Semalam ia dan Leonardo tidak berbicara banyak24 Bab 24 menyiapkan kopi25 Bab 25 memenuhi ruangan26 Bab 26 menghapus semua masalah27 Bab 27 semalam terasa gelisah28 Bab 28 kegelisahan29 Bab 29 belum terselesaikan30 Bab 30 memberanikan diri31 Bab 31 Matanya sembab32 Bab 32 Kenapa kau di sini 33 Bab 33 malam sebelumnya dengan Isabella34 Bab 34 Pesan singkat itu berbunyi35 Bab 35 Isabella tidak akan berhenti36 Bab 36 Isabella siap melancarkan serangan37 Bab 37 manfaatkan38 Bab 38 dibuktikan dengan rekaman39 Bab 39 merasakan ketenangan40 Bab 40 sedikit waktu41 Bab 41 menyusun rencana42 Bab 42 lebih personal43 Bab 43 aura berbeda44 Bab 44 mengubah arah kehidupan45 Bab 45 Waktu seakan berlari46 Bab 46 kalangan bisnis47 Bab 47 Malam itu langit gelap pekat48 Bab 48 pertarungan terakhir49 Bab 49 tumbangnya musuh50 Bab 50 merasakan ikatan baru yang menguatkan51 Bab 51 Waktu sudah lewat tengah malam52 Bab 52 Setelah masa pemulihan53 Bab 53 Waktu seolah melambat54 Bab 54 keputusan diambil55 Bab 55 mundur darinya56 Bab 56 membuatnya merasa aman