icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bukan yang Pertama

Bab 2 Miris

Jumlah Kata:1066    |    Dirilis Pada: 24/11/2021

dan Ibu mencicil utang sama anda."

. Malah seringai menyebalkan dari pria bangkot

eg di pasar itu, huh? Mana bisa! Buat makan sehari saja tidak cukup. Apalagi untuk bayar

banyak dan terlalu lama. Saya tidak bisa men

-ta

n Ina dengan cepat. Sengaja tak ingin m

r hutang dengan uang, silahkan.

! Itu tida

yum culas mempermainkan Ina. "Kamu harus rela menikah dengan saya saat ini jug

ambil keputusan apa saat ini? Kedua pilihan itu seperti ne

gaimana

Ina membayar hu

tuk orang tuanya pun, itu dapat dari pemberian tetan

rcuma. Menghutangkan saja, Ina sudah sangat bersyukur. Yang

kan lebih tua dari ayahnya. Sungguh, ti

ya saja ... demi Tuhan. Ina ti

tatapan menghiba. Meminta belas kasih dari mereka, yang

n yang bersedia menolong. Semuanya menunduk prihatin, bah

rdayaannya ini. Tuhan ... apakah hidup Ina

us menjadi istri ke tuju

saja yang bisa menolong Ina. Ina benar-benar tidak

sekarang?" Seringai menyebalkan itupun kemb

janji akan melunasi semuanya." Ina mulai menghib

ini. Belum di antar ke rumah terakhir mereka, dan

sudah muncul dan

kan tenggang waktu sedikit l

urusan pemakaman selesai. Agar In

an berpikir tenang, bernap

enapa kau t

" Jawaban Pak Joko pun makin

akdir harus seke

Joko mulai tak sabaran. "Pokoknya kalau kamu ingin membayar hutang.

Ina tid

mana ini? Ina bingung sekali. Ina

lu setelahnya, karena merasa b

na. Udah! Ikut saya

Ina, dan menyeretnya begitu saja keluar dari t

a saja yang bersedia menolongnya. Namun tak ada satu pun

na menghiba. Mereka semua seakan tutup tel

s se

a, tanpa adanya aral yang menghambat. Membuat Ina akhirnya pasrah,

ittt

ikenal sebagai salah satu ojeg di daerah

pakaian mahal pun turun, sambil menyala

knya galak, sambil menerjang maju dan mencoba melerai cekal

merasa asing padanya

ukan urusan Anda!" balas P

ali. Dia malah menatap Pak Joko sengit

Jelas ini urusan saya. Karena yang

p

pas dengan kaget mendengar pernyataan wanita

iapa? Ina? Tapi

oko, menyuarakan isi kepal

Ngapain anda tarik-tarik seperti itu. Anda pikir Ina

calon istri muda saya?" Namun ternyata,

ah seperti anda mau menikahi Ina. Ingat umur, Pak. Udah tua, sebentar lagi mati. Harusnya yang di

cegah. Membuat wajah Pak Joko langsung merah padam, sambil melaya

sekali saat ini, kare

tinya!" Murka Pak Joko, seraya mengangkat

iiinnn

atang, sambil membunyikan kla

u

ngan, dan langsung melayangkan tinjuan keras

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka