icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Yang Kau Balas Dengan Surat Cerai!

Bab 4 menambah rasa was-was di dadanya

Jumlah Kata:716    |    Dirilis Pada: 12/08/2025

apartemen Amara, menciptakan suara monoton yang biasanya menen

di, pikirannya terus berputar-mencari kemungkinan siapa yang tega mengawasinya seperti

mi

di kepalanya, meski

sa dia bayar untuk melakukan apa saja. Tapi untuk apa? Mereka sudah b

ka bukan Da

ntu membuat A

anji pertemuan, dan hujan di luar terlalu

wat lubang pintu. Evan berdiri di sana, jak

tanyanya setelah

mempersilakan. "

t, menggantungnya di dekat pintu.

ab

au dapat. Ada yang aneh. Beberapa diambil dengan kamera jarak jauh yang ku

n menjalar di tubuhnya. "Maksud

Dan, Amara... mereka tidak hanya mengamatimu dari luar. Ada satu foto yang

terasa membeku. "Jadi...

.." Evan menatapnya tajam.

apa foto yang sama, tapi diperbesar. Ia menunjuk salah satunya-foto Amara di

mulai mengunci semua pintu dan jendela dengan ge

rpojok ini sejak malam terakhir ia tinggal di rumah Crow

mereka. Amara memperhatikannya dari meja makan-gerakannya teratur

enarnya kau siapa?" Am

a untuk orang-orang yang lebih berbahaya dari yang bisa kau bayangkan. Dan sekarang, a

ya lama. "Kau pe

Sesuatu yang..

ang. Tapi entah kenapa, ia merasa sedi

a tidur, tapi matanya terus menatap langit-langit gelap. Bayangan di pik

r suara di balkon. Lembut, sepert

bil payung lipat yang tergeletak di dekat pintu-

p kota yang menyelinap. Saat ia membuka tirai sedikit, jantungn

gsung melompat ke pagar balkon

menghantam pintunya, masuk tanpa

... ada

semua jejak. Ia hanya bisa melihat genangan air

eras. "Mulai besok, kau ti

maksu

angku. Kalau orang itu kembali, kita tangkap d

dalam hatinya ia tahu-ia tid

rkir beberapa blok dari gedung apartemen, seora

enumpang di kursi belakang-seorang pria

Bagus. Aku ingin dia tahu bahwa tidak ada

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 memasak sendiri2 Bab 2 apartemen barunya3 Bab 3 mengenakan jaket kulit hitam4 Bab 4 menambah rasa was-was di dadanya5 Bab 5 genangan air di setiap sudut jalan6 Bab 6 di belakang bengkel7 Bab 7 mengemudi tanpa tergesa8 Bab 8 tempat yang dipilih Selene sendiri9 Bab 9 Sisanya dia simpan10 Bab 10 apartemen kecil yang menjadi markas11 Bab 11 Senang sekali kau bisa datang malam ini12 Bab 12 tak seorang pun bergerak turun13 Bab 13 Aku butuh semua14 Bab 14 Seberapa aman ini 15 Bab 15 Amara masuk lebih dulu16 Bab 16 Dia bohong17 Bab 17 Damien sudah mengeluarkan perintah langsung18 Bab 18 Ini lokasi yang dia pilih 19 Bab 19 Dia kehilangan20 Bab 20 tampak sepi21 Bab 21 tidak pernah terasa lebih terjaga22 Bab 22 Damien menghilang23 Bab 23 Hujan semalam24 Bab 24 Damien sudah berada entah di mana25 Bab 25 Aku ingin balas budi26 Bab 26 mengingatkan mereka betapa rapuhnya27 Bab 27 rencana cadangan28 Bab 28 melawan kehancuran.29 Bab 29 Hatinya berkecamuk30 Bab 30 Aku sudah mengumpulkan informasi31 Bab 31 mengingatkannya pada masa kecil32 Bab 32 tidak mampu mengusir33 Bab 33 menambah kesunyian34 Bab 34 Malam ini bukan sekadar malam biasa35 Bab 35 dia tahu bahaya36 Bab 36 suasana di markas rahasia37 Bab 37 sekaligus harapan38 Bab 38 tersembunyi39 Bab 39 nyawa yang dipertaruhkan40 Bab 40 Di ruang41 Bab 41 Keterlibatan42 Bab 42 mengatur semua43 Bab 43 Mesin kendaraan44 Bab 44 Dua menit lagi kita masuk zona gelap45 Bab 45 Setelah itu komunikasi46 Bab 46 Kita nggak bisa keluar lewat jalur datang47 Bab 47 mereka baru saja muncul48 Bab 48 fasilitas49 Bab 49 memastikan tak ada kapal mengejar50 Bab 50 Amara berdiri di dek belakang51 Bab 51 Kapal nelayan52 Bab 52 Kedalaman53 Bab 53 Tubuh kapal selam berderit pelan54 Bab 54 Lorong itu terasa lebih sempit55 Bab 55 Laut di luar kapal56 Bab 56 ketika kapal kargo Malrick memutar haluan57 Bab 57 Suara ombak malam58 Bab 58 Malrick muncul dari arah kanan59 Bab 59 mengamankan60 Bab 60 Laut di depan mereka61 Bab 61 Tak seorang pun bersorak