icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Yang Kau Balas Dengan Surat Cerai!

Bab 3 mengenakan jaket kulit hitam

Jumlah Kata:662    |    Dirilis Pada: 12/08/2025

elanja kanvas, berniat mengisi kulkas yang hampir kosong. Udara pagi terasa segar, dan suara

noleh. Evan keluar dari unitnya, mengenakan jaket kulit hitam d

mbil menyampirkan

" bala

nya, matanya melirik tas

edihkan," jawab Amara, seny

begitu, biar aku antar. A

i-tapi mengingat ia belum tahu lingkungan sekitar deng

ipanggang. Amara membeli beberapa sayuran, roti gandum, telur, dan buah. Evan menemaninya, sesekali memban

" ujarnya saat merek

g pindah tempat tinggal, kau belaj

indah?" t

kan ada waktunya aku bercerita. Tapi untuk sekarang, bagaimana kal

pi akhirnya setuju. "B

diri di sebelahnya, mengiris paprika sementara pria itu mengaduk pasta dalam panci. Musik

" tanya Evan sambil men

wab, "Dulu... aku bekerja di galeri

sekar

pas. "Sekarang...

dari yang ia katakan. "Kau tidak harus buru-b

dangan terenak yang ia makan dalam beberapa bulan terakhir. Mungkin bukan hanya karena rasanya, tapi karena s

emennya sore itu, sebuah amplop tergeletak di depan pintu. Tidak ada

asuk, duduk di sof

h keluarga Crowhurst, beberapa diambil di hari-hari terakhir sebelum ia pindah. S

tan, tidak ada pesan. Hanya foto-foto itu,

ikir jernih. Siapa yang akan melakukan i

malam membawa aroma hujan yang tertinggal sejak sore. Pintu

anya, berdiri di pagar balk

u mendapat sesuatu... aneh. Amplop berisi fot

ng serius. "Kau m

u harus mulai dari mana. Aku bahkan

kau mau, aku bisa mengeceknya. Aku punya

"Kau... siapa se

tetap serius. "Tetangga yang kebetulan

menahan diri. Untuk saat ini, ia hanya tahu satu hal-ketenangan

asa badai yang lebih besa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 memasak sendiri2 Bab 2 apartemen barunya3 Bab 3 mengenakan jaket kulit hitam4 Bab 4 menambah rasa was-was di dadanya5 Bab 5 genangan air di setiap sudut jalan6 Bab 6 di belakang bengkel7 Bab 7 mengemudi tanpa tergesa8 Bab 8 tempat yang dipilih Selene sendiri9 Bab 9 Sisanya dia simpan10 Bab 10 apartemen kecil yang menjadi markas11 Bab 11 Senang sekali kau bisa datang malam ini12 Bab 12 tak seorang pun bergerak turun13 Bab 13 Aku butuh semua14 Bab 14 Seberapa aman ini 15 Bab 15 Amara masuk lebih dulu16 Bab 16 Dia bohong17 Bab 17 Damien sudah mengeluarkan perintah langsung18 Bab 18 Ini lokasi yang dia pilih 19 Bab 19 Dia kehilangan20 Bab 20 tampak sepi21 Bab 21 tidak pernah terasa lebih terjaga22 Bab 22 Damien menghilang23 Bab 23 Hujan semalam24 Bab 24 Damien sudah berada entah di mana25 Bab 25 Aku ingin balas budi26 Bab 26 mengingatkan mereka betapa rapuhnya27 Bab 27 rencana cadangan28 Bab 28 melawan kehancuran.29 Bab 29 Hatinya berkecamuk30 Bab 30 Aku sudah mengumpulkan informasi31 Bab 31 mengingatkannya pada masa kecil32 Bab 32 tidak mampu mengusir33 Bab 33 menambah kesunyian34 Bab 34 Malam ini bukan sekadar malam biasa35 Bab 35 dia tahu bahaya36 Bab 36 suasana di markas rahasia37 Bab 37 sekaligus harapan38 Bab 38 tersembunyi39 Bab 39 nyawa yang dipertaruhkan40 Bab 40 Di ruang41 Bab 41 Keterlibatan42 Bab 42 mengatur semua43 Bab 43 Mesin kendaraan44 Bab 44 Dua menit lagi kita masuk zona gelap45 Bab 45 Setelah itu komunikasi46 Bab 46 Kita nggak bisa keluar lewat jalur datang47 Bab 47 mereka baru saja muncul48 Bab 48 fasilitas49 Bab 49 memastikan tak ada kapal mengejar50 Bab 50 Amara berdiri di dek belakang51 Bab 51 Kapal nelayan52 Bab 52 Kedalaman53 Bab 53 Tubuh kapal selam berderit pelan54 Bab 54 Lorong itu terasa lebih sempit55 Bab 55 Laut di luar kapal56 Bab 56 ketika kapal kargo Malrick memutar haluan57 Bab 57 Suara ombak malam58 Bab 58 Malrick muncul dari arah kanan59 Bab 59 mengamankan60 Bab 60 Laut di depan mereka61 Bab 61 Tak seorang pun bersorak