icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Yang Kau Balas Dengan Surat Cerai!

Bab 2 apartemen barunya

Jumlah Kata:902    |    Dirilis Pada: 12/08/2025

erkilau di bawah lampu jalan. Amara duduk di lantai ruang tamu apartemen barunya,

dengan dapur mungil, dan balkon sempit yang menghadap ke deretan bangunan tua. Tapi b

ada tatapan merendahkan. Tidak ada langka

dan aroma teh chamomile yang men

da ruang kosong yang menganga di dadanya. Bukan hanya karena ia kehilangan suami-kalau bisa dise

masih buka, lampunya hangat, bayangan orang-orang terlihat bergerak di balik kaca. Amara hampir lupa rasanya

da air mata saat itu. Tidak ada drama seperti di film. Tapi di dalam hati,

ari menerobos dari celah tirai yang belum sempat ia pasang dengan benar. Ia memutuskan

ambutnya setengah. Untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, ia memilih

menabrak seorang pria yang sedang membungku

r Amara sambil

ng tegas, rambut hitamnya sedikit berantakan seperti baru saja terk

engan suara berat tapi rama

angguk. "Y

angan. "Evan Rys

enjabat. Tangan pria itu h

a terbuka. "Masih kosong ya? Kalau butuh bantuan angkat ba

pis. "Terima kasih

ng ketika ia masuk, aroma kopi segar langsung menyambutnya. Musik jazz lembut meng

a bisa melihat apartemennya. Rasanya aneh, tapi juga menenangkan, bisa melihat "rumah"

bergetar. Sebuah pesan masuk dari nomor y

engambil dokumen yang tertinggal. Pa

i, tidak ada tanya kabar. Hanya perintah, sepert

Amara membuka pintu, dan bukan kurir atau staf kantor

mereka bertemu-blazer krem di atas dress hitam, ra

l dokumen Damien," k

. "Dia tidak bilang k

?" tanya Selene, ta

alu mengambil map berisi

kecil sekali," ujarnya sambil melirik ke sekeliling apartemen

k menghela napas. "Ya. Tapi i

"Kau pikir kebebasan ini akan bertahan lama? Dunia di luar sana tidak ra

bih memilih menghadapi dunia itu sendirian da

lalu berbalik meninggalkan

. Suara hujan sudah berhenti, meninggalkan aroma tan

a itu benar-dunia memang tidak ramah. Tapi, bukanka

a, dan suara berat memecah

on unit sebelah, bersandar di pagar

gantuk," j

a, "Kau terlihat seperti seseorang yang baru

buat tebakan seperti itu pad

Hanya jika aku merasa merek

ah, ada sesuatu pada tatapan pria itu-tajam, ta

pertemuan singkat di depan pintu kemarin hanyalah k

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 memasak sendiri2 Bab 2 apartemen barunya3 Bab 3 mengenakan jaket kulit hitam4 Bab 4 menambah rasa was-was di dadanya5 Bab 5 genangan air di setiap sudut jalan6 Bab 6 di belakang bengkel7 Bab 7 mengemudi tanpa tergesa8 Bab 8 tempat yang dipilih Selene sendiri9 Bab 9 Sisanya dia simpan10 Bab 10 apartemen kecil yang menjadi markas11 Bab 11 Senang sekali kau bisa datang malam ini12 Bab 12 tak seorang pun bergerak turun13 Bab 13 Aku butuh semua14 Bab 14 Seberapa aman ini 15 Bab 15 Amara masuk lebih dulu16 Bab 16 Dia bohong17 Bab 17 Damien sudah mengeluarkan perintah langsung18 Bab 18 Ini lokasi yang dia pilih 19 Bab 19 Dia kehilangan20 Bab 20 tampak sepi21 Bab 21 tidak pernah terasa lebih terjaga22 Bab 22 Damien menghilang23 Bab 23 Hujan semalam24 Bab 24 Damien sudah berada entah di mana25 Bab 25 Aku ingin balas budi26 Bab 26 mengingatkan mereka betapa rapuhnya27 Bab 27 rencana cadangan28 Bab 28 melawan kehancuran.29 Bab 29 Hatinya berkecamuk30 Bab 30 Aku sudah mengumpulkan informasi31 Bab 31 mengingatkannya pada masa kecil32 Bab 32 tidak mampu mengusir33 Bab 33 menambah kesunyian34 Bab 34 Malam ini bukan sekadar malam biasa35 Bab 35 dia tahu bahaya36 Bab 36 suasana di markas rahasia37 Bab 37 sekaligus harapan38 Bab 38 tersembunyi39 Bab 39 nyawa yang dipertaruhkan40 Bab 40 Di ruang41 Bab 41 Keterlibatan42 Bab 42 mengatur semua43 Bab 43 Mesin kendaraan44 Bab 44 Dua menit lagi kita masuk zona gelap45 Bab 45 Setelah itu komunikasi46 Bab 46 Kita nggak bisa keluar lewat jalur datang47 Bab 47 mereka baru saja muncul48 Bab 48 fasilitas49 Bab 49 memastikan tak ada kapal mengejar50 Bab 50 Amara berdiri di dek belakang51 Bab 51 Kapal nelayan52 Bab 52 Kedalaman53 Bab 53 Tubuh kapal selam berderit pelan54 Bab 54 Lorong itu terasa lebih sempit55 Bab 55 Laut di luar kapal56 Bab 56 ketika kapal kargo Malrick memutar haluan57 Bab 57 Suara ombak malam58 Bab 58 Malrick muncul dari arah kanan59 Bab 59 mengamankan60 Bab 60 Laut di depan mereka61 Bab 61 Tak seorang pun bersorak