icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Yang Kau Balas Dengan Surat Cerai!

Bab 5 genangan air di setiap sudut jalan

Jumlah Kata:736    |    Dirilis Pada: 12/08/2025

at di balik awan. Hujan semalam meninggalkan aroma

setiap kali ia memejamkan mata, siluet gelap itu kembali muncul. Ia bangkit, meraih sweater, dan membu

tidur semalaman," katanya

t alis. "Kau me

i tegas. "Kalau orang itu kembali, aku

telur dari kantong. "Aku akan buatkan sarapan. Sementara itu, k

kurus, tapi gerakannya cepat. Pakaian gelap. Aku tidak bisa melihat wajahnya, terlalu gel

emecahkan telur

nunjukkan bahwa dia ada di sana. Bukan s

n. Ia mengambil alat kecil dari tasnya-miri

u?" tan

sidik jari atau bekas jejak sepat

n. Ia menyapu cahaya itu di pagar balkon, lantai, bahkan gagang

sebagian besar sudah kabur karena hujan. Tapi ada pola u

hu siap

u tahu ke mana

embali sebelum malam. Amara mencoba mengalihkan pikiran de

a berdering. Nomor yang muncul hanya

ati, ia menga

suara berat yang

ma

membeku.

tu terdengar santai, tapi penuh ancaman. "Kau seharusnya ta

butuh pen

langkahmu, setiap pintu yang kau buka, aku tahu. Ka

embalas. Tangannya bergetar, dan ia menya

ja, Amara langsung menceritakan p

ia mengawasi," katanya. "Dan itu

akan kit

ia masih memegang kendali... sampai ak

elabuhan. "Kalau kita terus bersembunyi di dalam, dia yang men

erasa sedikit rileks, sampai ia melihatnya-sebuah mobil hitam terparki

apannya. "Abaikan. Kit

. Namun, dari sudut matanya, Amara

kah keluar dari kegelapan dan menghadang mereka. Laki-

yndell?" sua

mendorong Amara ke bel

lalu melemparkan sebuah amplop sebe

atu foto-foto Amara tertidur di apartemennya. Di bagian bawah

tutnya melemas.

artemenmu tanpa kita sadari," kata Ev

at yang ia sebut "safehouse"-sebuah ruangan kecil di atas bengkel tua,

perti Damien... tidak berhenti hanya karena kau mengatakan 'tidak'. M

dah. "Dan... bag

pi kali ini senyum itu d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 memasak sendiri2 Bab 2 apartemen barunya3 Bab 3 mengenakan jaket kulit hitam4 Bab 4 menambah rasa was-was di dadanya5 Bab 5 genangan air di setiap sudut jalan6 Bab 6 di belakang bengkel7 Bab 7 mengemudi tanpa tergesa8 Bab 8 tempat yang dipilih Selene sendiri9 Bab 9 Sisanya dia simpan10 Bab 10 apartemen kecil yang menjadi markas11 Bab 11 Senang sekali kau bisa datang malam ini12 Bab 12 tak seorang pun bergerak turun13 Bab 13 Aku butuh semua14 Bab 14 Seberapa aman ini 15 Bab 15 Amara masuk lebih dulu16 Bab 16 Dia bohong17 Bab 17 Damien sudah mengeluarkan perintah langsung18 Bab 18 Ini lokasi yang dia pilih 19 Bab 19 Dia kehilangan20 Bab 20 tampak sepi21 Bab 21 tidak pernah terasa lebih terjaga22 Bab 22 Damien menghilang23 Bab 23 Hujan semalam24 Bab 24 Damien sudah berada entah di mana25 Bab 25 Aku ingin balas budi26 Bab 26 mengingatkan mereka betapa rapuhnya27 Bab 27 rencana cadangan28 Bab 28 melawan kehancuran.29 Bab 29 Hatinya berkecamuk30 Bab 30 Aku sudah mengumpulkan informasi31 Bab 31 mengingatkannya pada masa kecil32 Bab 32 tidak mampu mengusir33 Bab 33 menambah kesunyian34 Bab 34 Malam ini bukan sekadar malam biasa35 Bab 35 dia tahu bahaya36 Bab 36 suasana di markas rahasia37 Bab 37 sekaligus harapan38 Bab 38 tersembunyi39 Bab 39 nyawa yang dipertaruhkan40 Bab 40 Di ruang41 Bab 41 Keterlibatan42 Bab 42 mengatur semua43 Bab 43 Mesin kendaraan44 Bab 44 Dua menit lagi kita masuk zona gelap45 Bab 45 Setelah itu komunikasi46 Bab 46 Kita nggak bisa keluar lewat jalur datang47 Bab 47 mereka baru saja muncul48 Bab 48 fasilitas49 Bab 49 memastikan tak ada kapal mengejar50 Bab 50 Amara berdiri di dek belakang51 Bab 51 Kapal nelayan52 Bab 52 Kedalaman53 Bab 53 Tubuh kapal selam berderit pelan54 Bab 54 Lorong itu terasa lebih sempit55 Bab 55 Laut di luar kapal56 Bab 56 ketika kapal kargo Malrick memutar haluan57 Bab 57 Suara ombak malam58 Bab 58 Malrick muncul dari arah kanan59 Bab 59 mengamankan60 Bab 60 Laut di depan mereka61 Bab 61 Tak seorang pun bersorak