Hello Love Sign
rus di telingaku?!' Phoebe merasa tidak n
sol merah menyala di kaki jenjangnya. Namun, tiba-tiba dia membungkam mulut pria yang hampir menunduk kesakitan di depannya sebelum sempat memekik, lalu mendorong tubuh kekar itu sekuat tenaga dengan mudah
sekelebat bayangan sempat tertangkap netranya seper sekian detik saat ia berbalik tadi, "Diamlah, stalker! Masih ada seseorang di sana. Apa kau gak melihatnya?!
tik di depannya yang masih mencoba bermain-main menjadi d
suaranya tetap teredam. Franz tidak bereaksi, tetapi tatapan matanya terlihat hangat dan meneduhkan. Padahal jika orang lain sedang melihat pose mereka seperti saat ini,
ik. Ia mengusap-usapkan telapak tangannya ke triple black suit milik Franz, tepat di atas pocket square
dang, membungkam, terus mengacaukan style-ku seperti yang baru saja kau lakukan, Nona? Lagi pula gimana bisa kau minta aku buat
sampai membuatnya tidak sadar dengan apa yang dia lakukan. Melihat ekspresi malu dan salah tingkah Phoebe membuat Franz tidak tahan
era berusaha menyusul ke arah daddynya pergi, tetapi tangan keka
a Levanchois itu. Aku akan bilang ke asistenku buat mengawasi mereka. Se
uat Phoebe mengurungkan niatnya meskipun ia ingin sekali mengungkap kebenaran di balik kejadian yang ia lihat beberapa saat lalu dengan kemampuannya sendiri. Ia sangat m
gadis berwajah mirip seperti dirinya harus menanggung akibat dari kelalaian Phoebe. Sejak saat itu, ia selalu mendengarkan saran pria tampan di depannya ini seka
dengar tadi terus saja berputar-putar di kepalanya hingga membuat Phoebe memiliki banyak asumsi yang semakin menguras e
u udah berhubungan sama hal yang identik dengan mer
gi yang bikin kamu
ara sama kamu? Atau kamu hantu yang menyerupai ca
Hanssen!" geram Phoebe m
hang Franz mengeras. Pasti ada sesuatu yang salah atau di luar kendali. Phoebe hapal betul dengan kebiasaan seorang Franz Hanssen. Ia harap tidak ada kaitannya dengan pekerjaan p
sa mengembalikan Franz Hanssen pada jalur yang benar dan sehat hanyalah Phoebe Amaya Breslin seorang. Karena itulah Phoebe sangat menghindari terjebak dalam zona hubungan serius dengan pria adonis di sampingnya ini. Lebih baik
ada masalah, hmm?" Franz mengantongi lagi pon
Phoebe, membuat gadis itu semakin meremas lengan berotot yang sejak tadi dia pegang. Phoebe mengangg
an dahi yang mulai berkeringat. Ini sa
Phoebe tepat di pinggang rampingnya. Tubuh mereka berdua tanpa jarak, napas mereka berdua tidak beraturan karena alasan yang berbeda. Franz yang sejak tadi berusaha mengontrol emosinya merasa sangat terkejut saat m