icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kau Menikahi Aku Dengan Benci

Bab 4 Memilih dengan Hati

Jumlah Kata:1005    |    Dirilis Pada: 30/07/2025

, tapi hatinya gelisah. Ia duduk di tepi ranjang kamar tamu-yang dulunya hanyalah

i di atas benang tipis antara canggung dan kejujuran. Tak ada lagi teriakan, tak ada lagi ejekan.

di pintu membu

. T

, sambil memperbaiki

dengan nampan berisi dua cangk

ya pendek, lalu meletakkanny

uatkan sesuatu untuknya sejak mereka menikah. Ia

akar?"

hu kamu suka yang manis-manis di pa

yum tipis. "T

aat. Lalu, Arjuna duduk

rapat keluar

tkan kening. "

ait... sta

kkan cangkir

sahan pernikahan kita. Setelah kabar Prakasa tersebar, b

nunduk. "

yiapkan diri. Tidak semua o

anjang. "Aku sudah bia

anjang dipenuhi oleh anggota keluarga besar Arjuna-paman, bib

perti biasa menjadi tokoh sentral

ya. Anjani duduk di ujun

ngin menegaskan bahwa apa pun keputusan hari

man bernama Pak Suroyo, yang dikenal

ituasi mendesak. Tapi jika benar suami pertama Anjani masih hidup

"dan jika begitu, berarti s

yela, tapi ia ta

k dalam pernikahan yang cacat secara hukum dan agama. Belum lagi,

gkat suara. "Tapi

a te

pat ke arah putranya

u tahu ini rumit. Tapi aku juga tahu

a itu... "mencintai"

n dahi. "Jadi kamu in

i juga ingin kejelasan hukum. Kami

kamu? Apa kamu tetap ingin di sini me

us melewati proses hukum untuk memperjelas semuanya, saya siap. Sa

menunduk, mungkin malu, atau mungkin

a bubar, Arjuna menghampiri Anjani

lalu jujur," ujarny

memilih kejujuran, daripa

sampingnya. "Kam

ata pria itu. "K

tap berdiri meski dihina. Atau mungkin saat kamu pergi ke Jayapura dan aku merinduka

belum bisa mengatakan aku mencintaimu. Tapi kamu ada dal

ndesak. Tapi aku akan tetap di sini..

a. Ternyata, karena tidak ada surat kematian resmi dari pihak militer atas nama Prakasa, maka pernikahan Anjani d

us pernikahan mereka terlebih dahulu-apakah akan melanjutkan atau

Ia tidak ingin menjadi wanita yang menyakiti

akasa menghubungin

armu?" tanya p

hukumnya...

"Aku mengerti. Aku

kalau aku memilih Arjun

ak. "Akan terasa saki

n tangis. "Ma

k menungguku. Tapi sekarang kamu punya hidup baru. Kalau kam

g bagi Anjani. Ia tahu... ia ti

Anjani menemui Arju

rakasa. Kami akan mengurus

a penuh harap. "

u. Secara resmi. Tapi bukan karena paksaan. Bukan

mpiri Anjani, dan meng

ih... karen

a menikah, Anjani memeluk suaminya de

buku catatanny

ikah karena cinta. Bukan pada nama, bukan pada masa lalu, ta

ung ke B

agai pasangan resmi, tantangan baru dari lingkungan sekitar, serta potensi kemunculan konflik emos

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pernikahan Pengganti2 Bab 2 Pagi pertama sebagai istri3 Bab 3 Jika Prakasa benar-benar kembali4 Bab 4 Memilih dengan Hati5 Bab 5 Hari pernikahan ulang6 Bab 6 Pagi-pagi sudah masak sop7 Bab 7 Anjani terbangun dengan rasa nyeri8 Bab 8 Suara tangisan9 Bab 9 Suara alarm ponsel berbunyi10 Bab 10 Anjani yang sedang memandikan Arkana11 Bab 11 menggendong anaknya yang mulai rewel12 Bab 12 Mama masak buat kita pagi ini13 Bab 13 Kita mulai kecil dulu14 Bab 14 Bangunan tua bercat putih15 Bab 15 Anjani duduk di sofa16 Bab 16 hatinya agak gelisah17 Bab 17 kepulangannya dari Rumah18 Bab 18 jangan diam seperti itu19 Bab 19 menatap surat pernyataan medis20 Bab 20 pengajuan alat USG21 Bab 21 mengenakan jaket wol coklat22 Bab 22 membuat hatinya hangat23 Bab 23 Sudah hampir tiga bulan24 Bab 24 membuat suasana menjadi damai25 Bab 25 menenangkan hati26 Bab 26 pengasuhan27 Bab 27 ketenangan28 Bab 28 ada yang datang29 Bab 29 suara tangis kecil30 Bab 30 bersyukur31 Bab 31 melahirkan anak ketiganya32 Bab 32 Anjani baru saja selesai memeriksa balita33 Bab 33 Kehilangan Kirana34 Bab 34 Arjuna muncul dari dalam klinik35 Bab 35 berkeliling mengawasi persiapan36 Bab 36 Ada kabar37 Bab 37 kebohongan dalam laporan38 Bab 38 saya sudah kumpulkan semua data39 Bab 39 Anjani baru saja selesai memeriksa40 Bab 40 Suaminya jadi lebih sering menghabiskan waktu di luar41 Bab 41 tangan kirinya menyentuh bahu sang ibu42 Bab 42 Sudah tiga hari sejak Prakasa datang43 Bab 43 kamu sudah sarapan 44 Bab 44 suasana Rumah Asa begitu sibuk45 Bab 45 menunggu alarmmu46 Bab 46 undangan yang tak mudah untuk ditolak47 Bab 47 Kita harus pastikan semua perlengkapan lengkap48 Bab 48 Para bidan muda49 Bab 49 Kenapa wajahmu serius begitu 50 Bab 50 tolong bantu cek stok obat51 Bab 51 Kita sudah sejauh ini52 Bab 52 kamu sudah makan pagi 53 Bab 53 tidak mau mengecewakan semua orang54 Bab 54 Aku buatkan kopi55 Bab 55 tiba-tiba muncul setelah sekian lama hilang56 Bab 56 Jangan lupa istirahat juga