icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kau Menikahi Aku Dengan Benci

Bab 2 Pagi pertama sebagai istri

Jumlah Kata:1064    |    Dirilis Pada: 30/07/2025

lam pernikahan-pernikahan normal. Anjani membuka mata dalam kesunyian kamar besar yang hanya dihuni olehnya. Seprai

but yang masih kusut, lalu men

pi," gumam

Setelah selesai, ia turun ke ruang makan di lantai bawah. Di sana, Ny. Ratmi sudah duduk sambil men

keheningan langsu

ya?" sindir Ny. Ratmi de

agi, Bu. Saya sudah buatkan bubu

g minta kamu masak? Rumah ini sudah ada juru masakn

hanya ingi

antu atau

k awal bahwa ia akan ditolak. Tapi ia tak m

dok dan berdiri. "Aku

" panggi

mbali saja. Aku tidak butuh dia," t

dan perlahan melangkah ke dapur, mengambil panci bubur dan membaginya ke mangkuk. Ia duduk

dak di sini. Tidak di depan orang

a bahkan tidak pernah menyapa. Di rumah, Anjani menjadi bayangan. Dapur, ruang makan, taman belakang-s

buah acara arisan keluarg

ggul rapi, senyumnya ditahan agar tak terlihat letih.

yah Arjuna berbisik keras,

yang mendadak jadi

irana jauh leb

lu... formal. Bekas

ecil m

m. Ia menatap wanita-wanita itu satu per s

a. Tapi saya juga bukan wanita yan

berapa saling pandang, kaget atas ke

a yang baru pulang mengha

engaja biki

nya. "Apa salah kala

pikir dengan jadi gala

hormati. Aku hanya

mu terlalu percaya diri u

a diri, daripada jadi pria yang menyimpa

a hendak membalas, tapi bibirnya terkunci. Den

a masih luka, tapi setidaknya

amar tamu yang kini menjadi ruang pribadinya. Ia membuk

tu saja. Aku tidak tahu apa yang harus kupegang sekarang. Dulu aku pik

sempat ia balas: sebuah tawaran dari rumah sakit swasta di luar kota, tem

n itu, ia harus meninggalkan

ikan laptop saat pin

.. T

" ucapn

adalah Pak W

a ingin memastikan k

yum. "Ayah datang

arang ke rumah tetangga,

dalam-dalam. "Kamu tidak harus men

Tapi aku juga tidak ingin Ayah

h bangga sama kamu. Tapi Ayah juga t

pertama kalinya sejak hari pernikahan, ia memb

api di tengah kesunyian itu, sebuah kabar datang dari s

njani mener

al

Murni, istr

Murni. Ad

a yang mengaku tentara dari pasukan Papua.

embeku.

ya... dia m

terjatuh dari

sih...

ma... mereka minta kamu siap-siap. Siapa tahu

utup, Anjani terdud

kas

akan hilang dua tahu

nyiapkan makan malam. Saat Arjuna pulang, i

adar betapa burukny

njawab. Ia mena

t kabar h

eluarga kamu, ak

g suamiku..

a ter

ang... dia

beruba

maka pernikahan ini tidak sah. Aku.

i. "Lalu? Kamu mau lar

i tahu. Bukan men

e arah Anjani. "Kamu pik

kut. Tapi soal pilihan. Kalau kamu ingin me

ma kalinya, matanya tidak hanya penu

ernikahan ini tidak hanya takdir, ta

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pernikahan Pengganti2 Bab 2 Pagi pertama sebagai istri3 Bab 3 Jika Prakasa benar-benar kembali4 Bab 4 Memilih dengan Hati5 Bab 5 Hari pernikahan ulang6 Bab 6 Pagi-pagi sudah masak sop7 Bab 7 Anjani terbangun dengan rasa nyeri8 Bab 8 Suara tangisan9 Bab 9 Suara alarm ponsel berbunyi10 Bab 10 Anjani yang sedang memandikan Arkana11 Bab 11 menggendong anaknya yang mulai rewel12 Bab 12 Mama masak buat kita pagi ini13 Bab 13 Kita mulai kecil dulu14 Bab 14 Bangunan tua bercat putih15 Bab 15 Anjani duduk di sofa16 Bab 16 hatinya agak gelisah17 Bab 17 kepulangannya dari Rumah18 Bab 18 jangan diam seperti itu19 Bab 19 menatap surat pernyataan medis20 Bab 20 pengajuan alat USG21 Bab 21 mengenakan jaket wol coklat22 Bab 22 membuat hatinya hangat23 Bab 23 Sudah hampir tiga bulan24 Bab 24 membuat suasana menjadi damai25 Bab 25 menenangkan hati26 Bab 26 pengasuhan27 Bab 27 ketenangan28 Bab 28 ada yang datang29 Bab 29 suara tangis kecil30 Bab 30 bersyukur31 Bab 31 melahirkan anak ketiganya32 Bab 32 Anjani baru saja selesai memeriksa balita33 Bab 33 Kehilangan Kirana34 Bab 34 Arjuna muncul dari dalam klinik35 Bab 35 berkeliling mengawasi persiapan36 Bab 36 Ada kabar37 Bab 37 kebohongan dalam laporan38 Bab 38 saya sudah kumpulkan semua data39 Bab 39 Anjani baru saja selesai memeriksa40 Bab 40 Suaminya jadi lebih sering menghabiskan waktu di luar41 Bab 41 tangan kirinya menyentuh bahu sang ibu42 Bab 42 Sudah tiga hari sejak Prakasa datang43 Bab 43 kamu sudah sarapan 44 Bab 44 suasana Rumah Asa begitu sibuk45 Bab 45 menunggu alarmmu46 Bab 46 undangan yang tak mudah untuk ditolak47 Bab 47 Kita harus pastikan semua perlengkapan lengkap48 Bab 48 Para bidan muda49 Bab 49 Kenapa wajahmu serius begitu 50 Bab 50 tolong bantu cek stok obat51 Bab 51 Kita sudah sejauh ini52 Bab 52 kamu sudah makan pagi 53 Bab 53 tidak mau mengecewakan semua orang54 Bab 54 Aku buatkan kopi55 Bab 55 tiba-tiba muncul setelah sekian lama hilang56 Bab 56 Jangan lupa istirahat juga