icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kau Menikahi Aku Dengan Benci

Bab 5 Hari pernikahan ulang

Jumlah Kata:1036    |    Dirilis Pada: 30/07/2025

kral. Tidak ada pesta megah, tidak ada ratusan undangan. Hanya keluarga inti,

Tatapannya tenang, matanya bersinar, dan senyum ti

uara mantap berkata, "Saya terima nikahnya Anjan

i istri-kali ini tanpa beban masa la

adi batu sandungan dalam hidup Anjani pun tampak mengangguk pelan. Mungkin bu

juna menggenggam

a kita... tapi rasanya sepert

"Ya... karena kali

ya. Arjuna yang dulu kaku dan pendiam mulai membuka diri. Ia kerap menjemput Anjani dari ru

kini mulai berani tertawa, menceritakan lelucon-lelucon

buh sepenuhnya, bayang-bayang masa lalu

kan, Arjuna membuka per

masih sering mem

terdiam sesaat. "Kadang... ya. Tapi buka

al

ar-benar baik-baik saja. Aku tahu dia bilang tak akan men

a pernah mencintai seseorang sepenuh hati. Dan per

itu. "Kamu pernah

gal karena kanker. Setelah itu... aku menutup semua pin

etir. "Aku datang

kemarau panjang. Awalnya menyebal

g humoris dan penyayang. Sementara Arjuna belajar menerima masa l

orang menerima

dari rumah sakit, ia menemukan Ny. Ratmi ber

dak yakin dia pantas mendampingi Arjuna... Perempuan dengan dua

menguping. Tapi sua

nya mulai lelah menghadapi prasangka. Sek

Anjani duduk di teras bel

dak masuk?

a dunia. Satu dunia bersamamu yang hangat, dan satu dunia yang t

sampingnya. "Ibu

tidak ingin membuat

kamu t

kuat. Tapi kalau terus-menerus d

tidak harus melindungi perasaan semua orang. Kamu

nggam tan

pihakmu.

a akan dipindahkan ke Jakarta untuk pemulihan jangka panjang. Anj

pertama kalinya mereka akan bertemu lagi sejak perceraian. Bukan di ranja

pada Arjuna, "Prakasa

ejut. "Kamu mau b

bertemu. Untuk menutup s

u tidak perlu minta izin untu

pa

dengan luka ya

enganggu

arta Selatan. Prakasa datang mengenakan kemeja putih sederhan

rdiri men

lebih baik," uja

an kamu tampak bahagi

n. Diam cukup lama seb

menyesal. Tapi untuk m

ngkat alis. "

kanku. Kalau saja kamu menahanku, mung

elihat caramu mencintai dia-dari cara kamu menyebut nama

nyum tipis.

ekarang aku bisa mulai dar

diwarnai air mata, hanya ketenangan dua j

rasa lebih ringan. Seperti ada beban besa

aca buku di ruang

temuannya?" ta

amaian," j

mu... b

bisa benar-ben

ri, memeluk

Mari kita bangun perlahan, ta

kan itu. "Dan kali ini... ak

lam satu ranjang, satu hat

berdiri di depan cermin kamar mandi, menatap dua

ga

tai, antara syok dan bahagia. Lalu

, Arjuna mengetuk pintu

perlahan, wajahnya me

tanya Ar

kan test pack i

t itu, lalu mendon

mu.

uk. "Kita akan

dapan Anjani. Bukan karena marah. Bukan karena l

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pernikahan Pengganti2 Bab 2 Pagi pertama sebagai istri3 Bab 3 Jika Prakasa benar-benar kembali4 Bab 4 Memilih dengan Hati5 Bab 5 Hari pernikahan ulang6 Bab 6 Pagi-pagi sudah masak sop7 Bab 7 Anjani terbangun dengan rasa nyeri8 Bab 8 Suara tangisan9 Bab 9 Suara alarm ponsel berbunyi10 Bab 10 Anjani yang sedang memandikan Arkana11 Bab 11 menggendong anaknya yang mulai rewel12 Bab 12 Mama masak buat kita pagi ini13 Bab 13 Kita mulai kecil dulu14 Bab 14 Bangunan tua bercat putih15 Bab 15 Anjani duduk di sofa16 Bab 16 hatinya agak gelisah17 Bab 17 kepulangannya dari Rumah18 Bab 18 jangan diam seperti itu19 Bab 19 menatap surat pernyataan medis20 Bab 20 pengajuan alat USG21 Bab 21 mengenakan jaket wol coklat22 Bab 22 membuat hatinya hangat23 Bab 23 Sudah hampir tiga bulan24 Bab 24 membuat suasana menjadi damai25 Bab 25 menenangkan hati26 Bab 26 pengasuhan27 Bab 27 ketenangan28 Bab 28 ada yang datang29 Bab 29 suara tangis kecil30 Bab 30 bersyukur31 Bab 31 melahirkan anak ketiganya32 Bab 32 Anjani baru saja selesai memeriksa balita33 Bab 33 Kehilangan Kirana34 Bab 34 Arjuna muncul dari dalam klinik35 Bab 35 berkeliling mengawasi persiapan36 Bab 36 Ada kabar37 Bab 37 kebohongan dalam laporan38 Bab 38 saya sudah kumpulkan semua data39 Bab 39 Anjani baru saja selesai memeriksa40 Bab 40 Suaminya jadi lebih sering menghabiskan waktu di luar41 Bab 41 tangan kirinya menyentuh bahu sang ibu42 Bab 42 Sudah tiga hari sejak Prakasa datang43 Bab 43 kamu sudah sarapan 44 Bab 44 suasana Rumah Asa begitu sibuk45 Bab 45 menunggu alarmmu46 Bab 46 undangan yang tak mudah untuk ditolak47 Bab 47 Kita harus pastikan semua perlengkapan lengkap48 Bab 48 Para bidan muda49 Bab 49 Kenapa wajahmu serius begitu 50 Bab 50 tolong bantu cek stok obat51 Bab 51 Kita sudah sejauh ini52 Bab 52 kamu sudah makan pagi 53 Bab 53 tidak mau mengecewakan semua orang54 Bab 54 Aku buatkan kopi55 Bab 55 tiba-tiba muncul setelah sekian lama hilang56 Bab 56 Jangan lupa istirahat juga