Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
s bintang lima
rumor mengenai pasangan kencannya yang sangat cantik sudah tersebar luas. Seluruh dunia suda
a acara pesta sudah mulai berlangsung. Terjadi kehebohan di depan pintu yang
ke ruang perjamuan, hiruk-pikuk semakin terdengar
hitam dengan pola garis-garis gelap serta memakai sepasang sepatu kulit b
rhiasan safir. Terdapat riasan tipis di wajahnya yang berbentuk oval. Para tamu bisa merasa
as. Mereka melirik sekilas ke arah Alina Kurniawan, sang tuan rumah dari acara p
mu mulai saling berbisik. "Apa kalian melihat wanita itu? Bu
alah Maria!" orang lainn
sih hidup? Dia itu seorang pembunuh! Berani-beraninya di
melakukan operasi plastik? Sejak kapan di
dalah pasangan kencan Tuan Sanja
mikiran seseorang mengenai rasa seru. Setidak
erjamuan merasa kagum, tetapi juga membuat mereka semua takut. Semua itu karena
juga merupakan mantan istri
muncul di pesta semacam ini. Masuk akal bagi James untuk hadir dalam acara pesta ini. Lagi pula, gosip mengenai pertunangannya dengan A
karang, saingannya malah muncul di pesta bersama mantan istrinya. Para tamu
erangkul lengan Norman sambil berjalan anggun menuju ke arah Alina
hun yang lalu, Alina menghancurkan pita
berdua dipertemukan lagi dan
t berdetak dengan liar. Tangan kanan Alina yang sedang merangkul lengan James mengepal semakin
tatapan mata para tamu lainnya. Dia memberikan satu
ya ke arah pria tanpa ekspresi di hadapannya. Norman menyapa James dengan hangat sambil mengulas
ereka masih memiliki sikap seorang pria sejati untuk berinsiatif menyapa lebih dulu. Ter
berubah sedikit pun. Dia bahkan tidak melihat ke arah wanita yang berada di samping Norman. James mengang
sudah lama menjabat sebagai CEO dan berada di posisi tinggi. Tidak
dia berada di hadapan James lagi. Pria ini tidak hanya menjadi semakin dewasa
an. Dia mungkin tidak memiliki kuasa sebesar James
ah orang yang licik dan tidak memiliki belas kasihan. Sebenarn
sulit untuk didekati, sementara
an yang diberikan oleh James. Terdapat sedikit kelicikan yang melintas di
dia mendengar jawaban James. Tidak masalah, d
untuk Nona Alina," Norman memberi perintah
Tuan Sa
an kotak hadiah kepada Alina. "Se
anggun padanya. "Teri
padanya tanpa me
di belakangnya, setelah itu Alina menyapa wanita pendiam yang ada di sebelahnya. "Maria, kamu sudah
ma kasih atas perhatianmu, Alina. Aku baik-baik saj
santai. Tidak ada yang bisa mene
t mendengar suara Mar
ka di Kota Harapan, jadi dia bisa meng
engar begitu lembut dan tatapan matanya juga tampak berkabut. Maria s
an kembali hubungan mereka seperti dulu, tetapi nada bicara mereka tidak terdenga
ia memberikan saran dengan penuh pertimbangan, "James, karena
, terdapat rasa jijik di tatapan matanya. "Tidak," kata James. Suara
sekarang. "Baiklah, aku sudah lama tidak bertemu dengan Maria. Ada banyak
lu meraih pergelangan tangan Mar
ia lalu mengangguk da
ap kembali ke arah Norman. Terdapat kilatan cahaya di tat
gisyaratkan agar Maria tidak pe
uku terlalu tinggi untuk berjalan cepat seperti ini, apa kamu bisa berjalan sedikit l
an pemikiran yang berbeda. James meletakkan satu tangan di dalam sakun
um dan bertanya, "Bagaimana menurutmu?
osan. Apa tidak ada orang lain yang bisa kamu ganggu?" Mereka biasanya me
gelas James, kemudian menyesap wine di gelasnya
ang berkata bahwa James dan Alina akan bertunangan. Sep
dak ada untungnya berb
an, dia lalu berkata, "Kebetulan sekali! Aku