Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
di layar ponselnya lalu ber
kapan mereka
sebelahnya. Jari-jarinya memegang rokok yang masih menyala, Maria menatap k
ak terakhir kali dia melihatnya. Taktik macam apa
menggunakan kedua jenis taktik tersebut
parkir. Norman, James, serta para bawahan mereka
. Setahun yang lalu, mobil itu diluncurkan untuk pertama kalinya di Pertunjukan Mobil Internasional. Maria tidak menutup kaca jendelanya, dia bersandar di kursinya
n kemudian naik ke kursi pengemudi dan mulai mengemud
e arah Maria dan berkata, "Apa kamu yang menyebabkan luka di dahi Nona Gunardi?" Meskipun Norman tam
menyala sampai habis, dia sama sekali tid
i gayamu dalam me
itu hanya peringatan saja," Maria menjelaskan dengan acuh tak acuh. Jika Stella
an padanya tadi? Dia menyuruhku un
untuk memerintahku? Stella, sepertinya nyalimu itu sudah
il, Norman menurunkan jendela mobil lalu berkata, "Sekarang semua orang di Kota Harapan tahu bahwa kamu sudah kembali. Belakangan ini aku tid
inga tanpa menoleh sambil melambaikan tanga
hidup jika dibandingkan deng
an Maria memasuki hotel bintang empat tempatnya menginap, No
l ini sebelumnya. Kamar ini memiliki luas sekitar 50 m2 dengan harga satu malam sekitar 1, 3 juta rupiah. Maria
orang yang akan tinggal lama di Kota Harapan, layanan kamar dan binatu di hotel ini jauh l
ntuk dirinya sendiri dan duduk di depan jendela kaca besar yang menyentuh lantai. Ma
Maria sudah kem
ninggalkan hotel setelah mengganti g
ampir pukul sepuluh malam ketika Maria meninggalkan hotel. Semua orang sudah bersiap-siap unt
depan gerbang sebuah vila. Maria meletakkan tangannya di jeruj
aun-daun disapu bersih, hamparan bunga yang indah, halaman rumput disemai, pohon dan semak dipangkas rapi, semua itu membuat vila itu tampak ter
, kemudian dia mengeluarkan ponselnya dan melakukan sebuah panggilan
ja sebagai pelayan pribadi James. John melihat bagaimana James tumbuh
gar suara Maria, lalu pada akhirny
at-lihat. Terima kasih sebelumnya, John." Sikap Maria terhadap kepala pelayan tua itu masih penuh dengan rasa hormat seperti sebelumny
a malah menjawab, "Maaf, Nona Setiadi. Mengenai hal ini, aku harus berta
tahu," ja
rup
un tampak mewah. Terdapat sebuah meja kayu berwarna abu-abu gelap dengan berbagai peran
mata anti radiasi, tatapan matanya terfokus pada dokumen yang ada di tangannya. Merasakan getaran dari
James, kepala pelayan yang setia itu
lasan dari John, "Nona Setiadi, Tuan W
, nada suaranya begitu dingin, dia menyampaikan pesa
a aku tidak p
getir, "Baik Joh
n, tetapi tidak disangka, John malah menambahkan satu
ng saat John m
langannya ke Kota Harapan. Namun, Maria tidak menyangka dirinya tidak disambut
ggu itu sambil terus menatap ke sala
nya dan James, tapi setelah mereka pindah kemari, James hanya pul
, dulu tempat ini merupakan surga bagi Maria, tetapi tempat ini ak
ia. Samar-samar, Maria seolah-olah masih bisa mendengar suara celot
anya. Arthur juga bisa memanggil "Papa", tetapi dia lebih akrab dengan kata "Ma
tiga atau empat jam sehari. Terlebih lagi, pernikahan mereka tidak didasarkan pada cinta, ini membuat James
ul di benak Maria. Suara tawanya yang re
meninggal sebelum bisa merasakan kehangatan yang ada di dunia. Arthur
pasang cakar iblis yang tak terlihat. Selama enam tahun ini, setiap kali memikirkan
bekerja. Sementara para penghuni kota yang berusia lebih tua berkumpul di taman untuk mulai berolahraga. Mereka berlatih Tai Chi, menari bersama atau melakukan gerakan olahraga ringan. Para orang tua mencoba untuk memb
lnya di perjalanan menuju ke tempat gym. Ada satu pesan dari John, "Tu
a pesan tersebut. James lalu kembali ke halaman utam
nnya yang intens di gym, "Tuan Wijaya, staf pemakaman melihat No