Rebirth Second Chance: Back to 80's
lagi. Aku terbaring di ranjang putih ini sendir
panti ini. Di tempat di mana orang-orang sepe
eumur hidupku bersama suami dan sanak saudaraku. Di sini aku bertemu
ahun ini. Terlahir di tengah-tengah keluarga miskin di pedesaan yang tertinggal,
tang budi. Sewaktu masih kecil aku pernah menyelamatkan nyawa putra k
aku senang. Sedari kecil aku memupuk cinta pada Di
sendiri. Aku tidak tahan dengan pengkhianatannya, apalagi neneknya tak
egitu saja. Dia sengaja menabrakku dengan mobilnya. Beruntung aku se
i perawatan dan pengobatanku. Keinginan terakhirku sebelum ak
u dengannya, aku ingin mengucapkan t
asa mengantuk dan melayang-layang. Ming yue, meninggal diusianya y
erbelas kasihan pada kita. Agar kita bisa bersama di kehidupan nanti. Mungkin juga surga akan member
amun Ming yue tak pernah tahu orang yang selalu ingin ia
sti akan memberi kesempatan
adanku sakit semua. Perlahan
ihat seperti kamar di
ng. Astaga itu memang kamarku semasa aku k
dan kakiku. Haaiih ini benar-benar
idur dan bercermin di cermin yang
n dan di dahiku ada perban menutupi luka aki
iusia 11tahun? Itu dua tah
harus bisa membujuknya untuk mengubah nasib ka
amar terbuka. Seorang wanita mema
h ada yang tidak nyaman di badanmu?" wanita itu
enangis tersedu-sedu. Ibuku yang malang, yang
enangis lagi. Ayo berbaring la
p wajah cantik ibuku. Dia masih muda namun te
ti agar aku bisa melindungi orang-orang yang ku
menghindari kesalahan dalam kehidupan kedua ini. Setidakny
ku bisa melakukannya." Aku mengam
ubur untukmu. Setelah membasuh,
ian. Aku termenung dan tak tera
g yue akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menjala
g itu. Aku hanya akan melindungi orang-orang yang
kan Ding yuan dan tidak akan mengemis cintanya. Aku yak
ali aku duduk di tempat tidur dan mencoba menginga
yuan dari gigitan ular berbisa. Aku harus menghindari bertemu d
kehidupan yang lalu uang hasil penjualan biri-biri itu pada akhirnya dipinjam pa
asi kehidupan. Banyak orang yang lebih meme
pada orangtua. Namun pada saat-saat terakhir hidupnya ayah sangat menye
mencegah ayah untuk meminjamkan uang pada paman kedua. Dalam ingat
baik?" Ayah berdiri di depan pi
at ayah. Ayah terlihat kurus namun masih sehat. Satu tahu
melahirkan putra yang sangat dinantikannya.
nganmu?" Aku berusaha menyembunyikan isak tangisku yang hampir t
akmu. Mungkin dengan ke kota akan
sebelahku. Dengan lembut dibelainya kepal
un Zhiyin tidak mau mengakuinya. Bahkan dia menuduhku telah membingk
jadi kita bisa berjalan-jalan keliling kota." Ak
akan aneh jika aku bersikap seperti seorang wanita berusi
putrinya ceria lagi. Semenjak jatuh dan berte
gerobak Paman Wang untuk mengangku
Wang untuk meminjam gerobak. Aku bersiap-bersiap
n adikku, Tang yin mei yang be
sul ayah ke depan. Ayah sedang mengangku
mua biri-biri diangkut. Ayah dan paman Wa
h, hanya memakan waktu setengah jam dengan menaiki
uncul di ufuk timur. Masih sangat pagi
hewan. Aku mengikutinya sedangkan pa
tu. Mereka tampak berbincang-bincang dengan serius. Pedagang itu sangat