Rebirth Second Chance: Back to 80's
tinya ayah berhasil menjual biri-biri itu dengan
membelikan apa saja yang kau mau." Ayah t
ebek dan bibit ikan mas. Aku ingin memeliharanya a
g keluarga kami. Dengan beternak itu akan lebih banyak menghasilkan
nya untukmu. Tapi kau harus berjanji u
keteguhanku. Ayah mengajakku ke pedagang ayam dan
kan mas dan gurami. Ayah agak ragu untuk mem
ntuk membuatkanku kolam ikan." Aku menatap polos ayahku.
n biri-biri. Dengan begitu pemasukan kami tidak hanya ter
akku membeli baozi dan susu kedelai. Kami
jutkan berbelanja. Kami harus membeli beras, tepung teri
toko sembako. Ayah menoleh dan mengerutkan keningnya. Biasanya dia hanya me
u dihabiskan Sepupuku. Dan Nenek akan meminta lagi pad
asang wajah cemberut pada ayah. Yang
ah ataupun paman menegur tapi nenek akan selalu membu
an menguntungkan paman ketiga. Aku tidak ingin nene
g cukup untuk satu bulan," ayah akhirnya memutuskan set
selalu menuntut lebih. Nenek selalu beralasan itu karena ibuku tidak mel
u jika harus mendukung keluarga kakaknya. Dan setiap kali beradu argumen nenek pasti akan b
u membeli bahan pakaian dan keperluan mandi.
uang untuk nenek, aku tersenyum. Ayahku bukan
ertinya mereka mencari pegawai. Ap
an pek
lihat pamflet yang tertempel di te
atapku seakan meminta persetujua
ko itu. Sementara dia masuk ke dala
toko itu sangat terkesan dengan pekerjaan ayah saat tahun lalu ada proyek penga
awaran pekerjaan itu. Namun akhirnya aku mengetah
tiga bisa bekerja di toko itu. Dan kehidupan
enimpanya di proyek pembangunan pabrik . Karena kecelakaan itu kesehatan ayah
di toko itu. Mungkin itu tidak bisa merubah kematian aya
ri toko itu. Dia terlihat sangat ber
Bisakah kau beker
gannya untuk memelukku. Kemudian ayah berj
gimu, adikmu dan juga ibumu. Kau tak perlu khawatir, a
pekerjaan itu. Dan karena itu ayah bertekat untuk tidak me
Aku akan membantu ayah sebisaku." Aku
ah menggandeng tangank
b biasn
Wang. Sepedaku diangkut di dalam gerobak b
akku mengobrol. Sementara paman Wang ha
g seperti itu?" Ayah bertanya
lebih tinggi darinya dia pasti akan memara
embut. Ayah tahu nilaiku selalu lebi
i putra putri paman ketigamu, na
nggukkan
bih-lebihkan sepupu Zhiyin? Apa pun yang kulakukan selalu salah di m
lu ingin kutanyakan sedari dahulu. Dalam kehidupanku yang dul
yaanku yang bertubi-tubi. Ayah menghela n
erhadap kita. Mungkin itu karena dulu nenek sangat berharap pada paman keti
dalam kehidupan lalu dan sekarang, ayah bercerita tentang masa
n ketigamu sebenarnya cukup pandai, namun dia tidak pernah mau berusaha lebih keras. Waktu itu ayah dan p
ya. Pantas nenek sering mengataiku dan ayah sebagai b
tidak ada hubungannya dengan ayah?"
a. Itu sama dengan sikapnya terhadapmu dan sepupumu. Nenekmu tidak p
alaku dengan sayang. Aku menya
ang kuno yang keras kepala. Dia tidak memah
ata-kata paman, bibi dan sepupu-sepupuku t
misahkan
a pada nenek. Satu-satunya cara adalah menjauhinya
a. Dengan begitu nenek tidak akan bisa ikut campur atau pun menekan keluarg
ng sepupuku, mungkin dapat meyakinkan ayah untuk mulai
saat mendengar Tang zhiyin me
nek dan ibunya. Mereka berdua memarahiku habis-
g Tang zhiyin, kepalaku terantuk batu. Namun tak seorang pun me
ndiri apa yang dikatakan dan
zhiyin seperti bidadari. Dia cantik dan pintar
aku yang tahu warna aslinya. Dia hanya seorang gadis
dai. Namun dia selalu bersikap seakan-akan d
nya itu. Jadi di mata penduduk desaku, Tang zhiyin adalah
enengah di kota. Karena selain jauh juga lebih mahal
m kami untuk tidak mengatakan hal ini pada mereka. Dia merasa seharu
ingin ada keributan. Tapi mereka tidak menyang