icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ikuti Saja Mau-Nya

Bab 2 Rezeki Tak Akan Tertukar

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 23/10/2021

alan lebih awal agar datang tepat waktu di tempat

la juga menyiapkan sedikit gorengan sebagai pendam

yang Abang kasih kemarin

ang jalan d

tidak lupa ku kecup kening kedua anakku yang su

hirrahman

ya malam, berharap malam ini akan

mangkal, ternyata masih kosong di sana. M

karena katanya ini adalah jam sibuk para pengemudi transportasi o

mix,

kan gorengannya sekalia

bil dua. Jadi berap

an semangat aku membuatkan pesanannya, ini adalah pembel

a, Bang. Te

Sepertinya aku harus mencoba mencari tahu jam sibuk para pengemudi ojek onlin

dua orang penjual kopi lain datang mengh

lan. Ini pangkalan kita puny

ini. Saya bisa geser ke ujung sana jika Abang ma

mu ikut jualan juga, yang ada pembeli jadi ter

i, B

panjang in

pikir tadinya tidak akan masalah ikut berjualan di

. Maaf, say

u kalah telak. Lihatlah mereka, bukan hanya kopi bahkan ada juga es dan aneka cem

al kemarin malam, semoga saja di sana masih bisa berjualan

*

a dekat dengan pusat perbelanjaan, hanya saja posisinya yang menjorok dan

e yang mangkal. Kalau menurut info yang ku dapat, di sanalah mereka sering dapat banyak orderan. Padahal lok

tu pun jarang. Tapi aku yakin, selagi kita mau berusaha

embeli saja, kebanyakan dari mereka akan langsung mela

rjualan bersama, mungkin daganganku akan habis dalam wak

li, tapi kuingat kembali pesan Almarhum Bapak; us

Tuhan akan berikan atas usaha yang kulakukan. Jika memang reze

tapi pembeli tetap saja sepi. Sepertinya aku harus sudah

tiba saja hujan turun dengan lebatnya bak ai

pulang menerobos derasnya guyuran air hujan. Jadi, ku put

an laju motor mereka di Halte tempatku mangkal, sebagianny

anya aku seorang diri menanti. Saatnya aku mulai beraksi, menawarkan d

p salah seorang dari mereka

dan nyaris menyerah, tapi ternyata Tuhan be

pat orang lainnya yang ikut memesan

terjual, bahkan kopi dan cemilan saja k

satu persatu nekat menerobos lebatnya hujan karena

nyisakan sampah yang berceceran. Ku raih sampah-sampah itu lalu m

penjualanku hari ini. Betapa bahagianya aku saat meli

ntuk menyerah setelah pedagang lain mengusirku dari lapak yang ramai, namun nyata

egas merapikan kembali barang-barang milikk

malam, menerobos sang langit malam ya

aku tetap menyapa mereka dengan senyuman, meski pada akhirnya tatapan sinis yang ku dapatkan. Kejah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka