Possessive Wife
g kembali ke rumah masing-masing setelah mobil yang men
lkan yang lain dan berjalan mendekati rumahku yang
sih di kantor. Aku celingukan menoleh ke arah kantor suami, mataku berselancar menc
gunakan daster, ia sering ngomel saat melihatku memakai pakaian santai itu, katanya itu mengundang bahaya, entah maksudnya apa. Aku masuk
kan tulisan kirim pada suduh
a suamiku, kebiasaan, dia selalu pelit dalam hal membalas pesanku, bahk
n suamiku masih centang abu-abu, kesal, jengkel, kemana sih, susah
ta buat istri, coba sama orang lain, lancar, dirumah pegang hp terus.] Tidak sampai 5 menit, ked
ah masih kerja, ada yan
luar kamar kemudian mengintip dari pintu depan, memperhat
r dia tengah di dalam ruangan. Aku kembali masuk ke dala
alui telpon dan sms. Kami tidak pernah bertemu sama sekali, dan akhirnya kandas setelah berjalan 5 bulan, aku tidak kuat dengan hubungan ja
Ku coba mencari tahu melalui aplikasi facebook, sempat ku lihat namun pada akhirnya hilang, aku di block. Entah niat apa yang memaksaku te
berkomunikasi lagi, to the point dia mengajakku balik dan menikah, ia ambil cuti bulan itu juga, p
ng ke Papua oleh suamiku. Dan itu yang menyebabkan otakku
suamiku masih
satu agama sedangkan sama si mantan beda ag
kayaknya engga sayang ya? Jangan-janga
ku bukan karena cinta, tapi
lau sayang yang sempatin dong balas chat istri, rajin, jangan cuma saat pacaran saja antusias, tentu setelah m
um lagi kalau mengingat status-status dan foto-foto suam
untuk diapun ga ada. Aku uda scroll sampai habis tuh facebook suami, bersih, malah sejak
tivi, ku pejamkan mataku. Berharap mimpi indah dan setelah bangun suamiku sudah ada di sampingku, memelukku. Ahh tidak-tidak, b
selku seperti rencana sebelumnya, buka aplikasi hijau, k
u kirim pe
gimana?] Ba
up fotonya bunda, trus isi capti
ba
eperti ini, aku ibarat wanita yang mengemis perhatian pada suamiku sendiri. Aku bisa apa? Aku juga in
g padaku, apalagi kalau sang mantan tahu, pasti dia akan menertawakanku, mengangga
yah romantis.] aku meng
romantis dong
lagi sayang? Ayah tid
ang kok gini sih yah?] ku bubuhkan
a, coba tanya orang tua kita, m
n bisa kok
bantu masak, beberes dan semua hal juga lebih banyak ayah yan
perhatikan, dibuatkan status.] aku tersenyum kecut me
rakhirnya, ku abaikan ponse
ambu