Menjadi Incaran Sang Pewaris
ebentar lagi, putra mahkota Vermouth itu akan mengunjungi rumahmu, dan kau harus ada di
a berniat menyingkirkan kepala Henry dari pangkuannya. Namun, dengan segera
an membuat waktu berburu kita menjadi berkurang." Daisy tersenyum mendengar Henry yang m
an dengan ekspresi yang tak terbaca. Beberapa kali pria itu
asanya? Apak
menjilatnya dan menatap ke arah Daisy dan
ng tidak, rasanya mungkin lebih
yang sejak tadi dilemparkan ketiga gadis yang tengah duduk manis di depannya kini. Ini adalah rumah kelima yang mereka kunjungi
Nyonya Richalkson meletakkan secangkir teh ke hadapan Ash, lengkap dengan senyuman manis
nya. Tentu saja pemuda itu benar-benar jengah. Tidak, muak mungkin lebih tepat untuk menggambarkan suasana hati pria itu kini.
seolah ia adalah hewan langka yang harus segera dibudidayakan. Mereka terus saja menatapnya sambil berkasak-kusuk dan berbisik tak jelas. Seolah sikap itu belum terl
jengah. Namun, hidungnya langsung mengerenyit ketika mencium aroma melati yang begitu menyengat. Mungk
ang sanggup menarik perhatianmu sejauh ini?" Ashley kembali mengalihkan pandanga
a sekali tak ingin tahu bagaimana wajahnya terlihat kini. Seorang pria yang kelelahan, merasa jengah, dan
adis yang bisa menarik perhatiannya, tentu saja." Gracia Forest
itu langsung menempel begitu saja. Tak cukup sampai di sana, Gracia juga tanpa malu menawarkan diri untuk menemani As
tamu penting yang kedatangannya lebih diinginkan dibanding kedatangan Ashley sendiri. Seperti saat ini misalnya, Nyon
perhatian Ashley. Bukankah begitu, Ash?" Gracia meletakkan cangkir tehnya nyaris ta
mendekati kriteria calon istri ideal. Cantik, seksi, pintar, dan sebagai bonus tambahan, ia berasal dari keluarga yang cukup terpanda
puk punggung Ashley pelan. "Hati anakku ini memang cukup bebal terhadap pesona wanita, tapi aku yakin gadis-gadis di desa ini pasti akan mampu m
uanya selama ini, ingin sekali pria itu tertawa mencemooh ucapan ibunya tadi. Ca
ia benar-benar muak dengan suasana di rumah ini. Kalau mereka tidak segera beranjak, Ashley khawatir jika ti
erdiri dengan gaya elegan. "Kami permisi dulu kalau begitu. Aku harap kalian t
Nyonya Richalkson langsung berdiri dan memberi isyarat kepada ketiga pu
ah-rumah berikutnya?" tanya salah satu putri Ri
nlah kalimat yang berasal dari bibir Ashley, melainkan dari Gracia yang seka
angkan kami tidak?" Salah satu putri Richalkso
tersenyum culas, kemudian menarik Ashle
ey bertanya tanpa mengindahkan tangan Gracia yang te
Velisya santai tanpa menyadari p