Menjadi Incaran Sang Pewaris
ai
tempatnya bertengger kini. Di bawah sana tampak Jeremi, saudara kembar Henry, memicingkan mata denga
njikan-seekor musang dewasa yang tampak gemuk dan sama sekali tak menyadari bahaya yang mengancam keselamatannya. Namun, berkat teriakan Jeremi yang membahana, musang
t buruannya kabur begitu saja, sedangkan sang tersangka jus
u setelah berhasil memanjat pohon dan
teriakan spektakulermu itu." Daisy mendesis di sela-sela
i punah karena perbuatanmu." Jeremi mengangguk-angguk seolah m
tahu aku di sini?" Akhirnya pemikiran itu melesat di pikirannya. Bagaimanapun, para gadis di desa saat ini pasti lebih memilih berdand
ngnya. Pohon yang saat ini mereka naiki memang berbuah, lebih didominasi warna hijau, tetapi ada juga yang berwarna kuning kemerahan. Warna buah ya
ngira kau bisa menemukanku di sini. Apa kau tak berpikir jika saat ini aku se
ria itu tengah balas menatap Daisy dengan pandangan geli, lengkap dengan tangan menutupi mul
angan, kemudian memukulkan kepalan tangannya itu ke
kini memberikan cubitan-cubitan geram di seluruh badan Jeremi
erdiam diri di rumah, bukannya pergi berburu ke hutan seperti yan
ain?" Daisy mengangkat alis
Pohon-pohon dan rerumputan berubah menjadi abu, sedang
itkan alis. "L
hewan-hewan liar di hutan ini
l yang tak penting dan benar-benar hanya membuang waktunya yang sangat berharga. Gadis itu kemudian memilih mengambil senapan dan bangkit d
a?" Jeremi menyusul langkah Daisy yang baru saja melomp
isy menyibakkan tanaman perd
yak
h dar
Jeremi sengaja menyelipkan nada merajuk dalam kalimatnya, me
dari Jeremi pun, Daisy telah memiliki firasat jika kesimpulan Je
udah gila atau kehilangan sebagian akal sehatmu. Daisy yang kukenal akan lebih memilih bergelu
... lucu sekali!" ujar gadis itu sebelum akhirnya memetik sebuah tumbuhan berduri dan bers
gkat ke belakang ketika melihat Daisy mengibas-ngibaskan tumbuhan
Y! JE
kemudian, penampakan pemuda itu terlihat berlari tergopoh-gopoh ke arah mereka. Terlihat tergesa-gesa dan juga
ding beberapa meter hingga kemudian tubuhnya berhent
Daisy bahkan asyik mengelus senapannya seolah tak terjadi apa-apa, k
tampaknya sudah menjadi sifat dasar mereka. Jatuh, tergelincir, berguling, atau bahk
tulangku mengeluarkan suara yang aneh." Henry berujar t
duduk bersila di samping Henry yang masih terkapar tak berdaya. "A
hampir s
berlari seolah melarikan diri dari w
h berbahaya dari sekad
ernyitkan
bu
it mematikan, maka jawabannya adalah Mrs.Hemelton. Bukan karena wanita paruh baya itu galak. Hanya saja, jika wani
pa lagi den