icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Aku Mencintai Anak Angkat ku

Bab 5 Nyaris ketahuan

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 03/03/2025

a

ngku berdetak kencang dari biasanya. Itu yang aku rasakan kini. Apalagi aku

r lagi akan melakukan hubungan badan, tidak mungkin aku t

aku keluar dari kolong kasur ini, kalau itu aku lak

ng berkata, "Ini siang loh Mas, panas lagi. Ditambah itu si Alvi bawa dua temannya menginap di sini. Katanya sih

tung belum jadi buka celana. Tolon

at papa ingin menundukkan kepalanya dan

kepalanya dia pasti melihatku

an gantimu Mas, bajumu yang itu biar aku yang bereskan nanti. Kamu pakai aja dulu bajumu ini, Mas. Bi

papa dan barulah

pedagang nasi goreng langganannya, seharusnya sih aku senang dipesankan m

ong kasur, hingga akhirnya papa turun untuk

pi Anna sempat menertawai ku yang t

in aja sih kamu di kamar mamamu Al

baru datang. Itu aja kok." Aku terpaksa berbohong pad

u Nak. Ajak teman-temanmu sekali

h dipanggil pa

. Mereka gak sabar minta makan," kata Roy, dan Haikal yang be

a itu gendut, Haikal. Mana mau cewek dengan cowo

, bukan wajah tampan. Percuma tampan kalau bisanya nyusahin

u makan?" tanyaku, yang membuat kedua

kelaparan, itu kata y

ata papa, ditambah dengan Anna yang ber

eluarkan saja Bu, gak apa-apa kok. Aku ikhlas untuk mem

melihat tingkah teman akrabnya itu, ta

kemarin, Roy. Apa kamu mau? Ka

ang sudah masuk tong sampah juga letakka

rkata, "Iya Bu, keluarkan

aja yang makan," kesal Roy yan

makannya. Ayo Nak Roy, Na

l oleh kaki seseorang, bahkan kaki itu sampai naik ke atas kakiku. Karena penasaran aku langsung menoleh ke ba

coba saja dari awal dia mengajak papa keluar. M

Mama Nak. Mama kekeny

uga sudah kenyang. Tapi Anna ke buru m

rkata, "Jangan semuanya

dalam masa pertumbuhan. Dan kamu ha

an Ma. Sudah ah. Aku j

saja papa tidak ada. Mungkin aku akan membalas dengan memarahi Anna. Tapi it

kannya dikit. Malah di kasih makanan

padaku, aku tahu kalau dia

aja, Pa. Separo nya kas

p mu saja Alvi. Mamamu mema

m hati ini aku berkata, "Awas saja kamu nanti

Roy, Nak Haikal,

ah cukup Pak. Terima kas

pandang. Tapi Anna tersenyum manis menggodaku. Dia senang karena sudah

ah, Alvi. Gak apakan ka

kok Pa,

sai menyantap makananku, tapi karena Akma

lapar itu sampai menghabis

ata, "Itu makan karena lapar a

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka