icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dendam Wanita Simpanan

Dendam Wanita Simpanan

Penulis: Asy'arie
icon

Bab 1 Lemah

Jumlah Kata:1265    |    Dirilis Pada: 13/10/2021

gak pernah nyebarin kabar soal

mereka. Yang melihat dan menyebarkan tetan

n biar gak putus sekolah. Balasannya malah nyebar fitnah. Kamu mau kakak cerai s

Kak Makmur masuk d

h dulu sempat menahan. Meski gemetar, aku tak ingin menunj

uar. "Nay, kamu sementara

dibicarakan baik-baik." Kak Au

amu gak tahu aja alasan dia dipindahin ke sini gara-gara overdosis di sekolah, di

isa mendengar semua teriakan dan makian itu dengan jelas. Sesak, kecewa, ingin ma

aku menunduk menyembunyi

gimana rasanya dituduh merebut laki orang!" Suara berdebum d

rtama lapor itu Lily. Lily liat Anto ke luar dari rumah Yuni te

Isakku semakin keras dan menjadi-jadi. Amarah,

ar yang tinggal di sana dan dipiki

yi, Kak Aulia terdengar masuk

ementara, ya? Takut Yuni masih marah ter

segera mengangkat

ip tolong jagain kamu. Aku juga ka

n," ujarku mengingat rumah Kak Aulia yang kecil. Tak tega harus berdesak

amu 'sekongkol' sama Li

lah juga. Nyalahin orang padah

alah, mengantarkanku ke

gilnya sambil

tiga itu membuka pintu, daster merah moti

ja, 'kan, barusan Yuni marah? Takut

h, tapi dia yang marah karena merasa difitnah.

nyuruhku untuk segera ke kamar, tersisa m

anya triplek yang menjadi dindingnya juga. Aku dudu

ri, segera kukembalikan pon

keperluan kamu biar Kak Aulia aja yang ngambil. Kamu jang

memintaku untuk segera tidur

benci, sedih bercampur bahagia. Sepandai-pandai menyimpan bangk

Anto, tapi tak cukup berani mengungkapkan. Padahal K

akkan ada lagi. Aku tak pernah bisa tidur dengan tenang mendengar suara desahan mereka setelah ketiga ana

uni karena menghalanginya masuk saat Kak A

ir tanpa campur tanganku lagi, harusnya aku sudah tenang. Tanpa sadar, kedua

*

Kak Lily mem

ua mata. Terlihat dia sudah rapi dan w

an Kak Aulia. Mandi, makanan ada di dapur," jelasnya, aku masih

Kak Yuni datang jangan dibukain

ah sadar. Wanita yang tadi

Teriakan Kak Lily meman

l. Jam sembilan! Pantas saja jen

ngkat bekerja membawa Izam, anak semata waya

g Kak Aulia setiap pagi ikut kursus menja

air seadanya dan memakai kaos tanpa lengan juga celana pendek di ata

depan sambil menikmati

or berhenti di depan. Aku gegas menyelesaikan kunyahan dan

a. Kak Ijul berdiri memandangku saat aku b

gak dihabiskan?" tanyan

Kak. Sama ganti celana,"

rdengar mendekat. Aku mempercepa

epan pintu kamar. Tatap mat

kenapa gak ketuk pintu dulu sebelum ma

wab, dia malah

Aku melangkah mendekati pintu,

kamu cantik banget. Putih, mulus, ber

anti dikira apa sama orang," ela

rut menunduk. Dalam keadaan tak berjarak, aku bisa melihat sepasang

dan mengunci pintu. Pikiranku tentang Kak I

mendorong k

api tubuhnya sudah tepat di atas dan berat. Aku ingin berteriak, tapi mulutnya ya

ang menggoda duluan. Semua orang pasti akan

us berusaha melawan. Hanya air mata yang terus b

uskan belati-belati tajam ke dalam dada. Hancur sudah

aga, aku salah, a

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Lemah2 Bab 2 Mati Rasa3 Bab 3 Perceraian Kak Yuni4 Bab 4 Bungkam5 Bab 5 Biar Menjadi Rahasia6 Bab 6 Salah Langkah7 Bab 7 Gosip8 Bab 8 Kekacauan9 Bab 9 Karma( )10 Bab 10 Lembar Hitam yang Terbuka11 Bab 11 Ada yang Aneh12 Bab 12 Korban Bully13 Bab 13 Memberanikan Diri14 Bab 14 Alasan Sebenarnya15 Bab 15 Mati Itu, Seperti Apa 16 Bab 16 Hilang17 Bab 17 Tragedi18 Bab 18 Depresi19 Bab 19 Pengalaman Manis yang Pertama20 Bab 20 Gila, tapi Waras21 Bab 21 Reaksi Aneh22 Bab 22 Tote Bag Spesial23 Bab 23 Tunas Harapan24 Bab 24 Syok25 Bab 25 Ungkapan26 Bab 26 Ombak Besar27 Bab 27 Dikucilkan28 Bab 28 Romantisme Palsu29 Bab 29 Satu-satunya yang Tersisa30 Bab 30 Neraka Bernama Kesepian31 Bab 31 Pada Akhirnya32 Bab 32 Nekat33 Bab 33 Kebahagiaan (Semu) yang Sempurna34 Bab 34 Overdosis35 Bab 35 Keputusan yang Tak Bisa Dibantah36 Bab 36 Jangan Sakiti Dia!37 Bab 37 Hampir! (+18)38 Bab 38 Cemburu39 Bab 39 Mawar yang Terinjak40 Bab 40 Terjaga41 Bab 41 Janji42 Bab 42 Tak Sepolos yang Dikira43 Bab 43 Cinta Itu Kegilaan44 Bab 44 Ancaman yang Nyata45 Bab 45 Ketahuan46 Bab 46 Tuntutan47 Bab 47 Interogasi48 Bab 48 Libur Kelabu49 Bab 49 Pertolongan50 Bab 50 Terlepas51 Bab 51 Tak Nyaman52 Bab 52 Jejak53 Bab 53 Sang Penolong (Lagi)54 Bab 54 Anak Rubah ( )55 Bab 55 Kejutan56 Bab 56 Yang Tak Terelakkan57 Bab 57 Permintaan Membingungkan58 Bab 58 Terulang Kembali, Sekali Lagi59 Bab 59 Berlari60 Bab 60 Tak Seharusnya61 Bab 61 Tawaran 62 Bab 62 Mulai Sendiri63 Bab 63 Keputusan Gila64 Bab 64 Fakta65 Bab 65 Ketidakjelasan66 Bab 66 Mimpi Terburuk67 Bab 67 Misi Dimulai68 Bab 68 Manusia69 Bab 69 Usai70 Bab 70 Mirip71 Bab 71 Delusi72 Bab 72 Topeng Sebenarnya73 Bab 73 Apa Itu Keadilan 74 Bab 74 Jalan yang Terbuka75 Bab 75 Dilema76 Bab 76 Pria yang Tak Bisa Dibantah77 Bab 77 Tua-tua Bucin78 Bab 78 Kebenaran yang Tak Sampai79 Bab 79 Nekat80 Bab 80 Tak Terduga81 Bab 81 Sangat Berbeda82 Bab 82 Tak Selalu Baik83 Bab 83 Hadirnya Sosok Lama( )84 Bab 84 Mimpi yang Gila85 Bab 85 Kembali