Dua Takdir, Satu Malam
atkan pekerjaan yang layak, meski selalu berakhir dengan penolakan. Setiap pintu yang ia coba buka selalu tertutup rapat, dan setiap hari
di rumah seorang teman lama yang bisa memberikan sedikit perlindungan, meskipun dalam kondisi yang tak
ya dengan kekuatan yang ia temukan dalam dirinya sendiri. Setiap kali rasa putus asa datang menggerogoti, ia
agi, saat Kyra tengah berjalan menyusuri jalan setapak men
sesuatu, kini berdiri di hadapannya. Tentu saja, ia mengenali Kyra. Meskipun tak melihat Kyra sejak hari itu, wajahnya
eperti ini, di jalan yang sepi, dengan wajah yang tampak berbeda-lebih dewasa, lebih tegar. Kyra yang dulu selalu
tahu betul bahwa pertemuan ini akan mengungkit semua luka yang ia coba
mbuat Kyra berhenti. "Kau
ahkan jika ia mencoba berbicara, kata-kata itu tidak akan cukup untuk menjelaskan penderita
tanya, meskipun nada suaranya terasa seperti
harus ia katakan pada pria yang telah menghancurkan hidupnya? Apa yang
erak, hampir tak ter
nah ia rasakan terhadap Kyra seolah sirna dalam sekejap, digantikan dengan rasa bingung yang mendalam. Ia t
saya tidak tahu apa yang terjadi malam itu, tapi saya tahu satdak tahu harus merasa marah atau kasihan. Selama ini, ia hanya melihat Kyra sebagai seorang yang te
a mencari kata yang tepat.
di matanya. "Saya tidak ingin ada masalah lagi, D
eriak, mengutuk, namun di sisi lain, ada bagian dari dirinya yang merasa terluka lebih dalam daripada sebelumnya. Semua yan
awaban yang akan membuat semuanya baik-baik saja. Tidak ada jalan yang
seperti sebuah beban yang berat. "Kau tahu aku tidak bisa mem
apan dan ketakutan. Apa maksud kata-kata D