Pilihan Yang Membawa Petaka
encoba meyakinkan dirinya bahwa keputusan ini adalah yang terbaik, atau setidaknya satu-satunya pilihan ya
di telinganya: "Ini cuma se
sekali tidak mengenali dirinya sendiri muncul. Seorang wanita
legan, namun tidak terlalu mencolok-mencoba menutupi kegugupan yang menggelora. Ia tahu, malam ini bukan hanya tentan
r kos, Keira sudah menunggu di lua
a?" tanya Keira, melihat
jawab Nerissa lirih. "Tap
at. "Aku cuma harap kamu nggak menyes
khawatir. Namun dalam hatinya, Nerissa juga tah
Nerissa hampir tak percaya. Restoran itu tampak seperti sebuah dunia lain-di mana segala sesuatu berkilau dan be
engan senyuman yang membuat hati Nerissa berdebar kencang. Leonard Alaric-lelaki dengan pakaian yang
gan elegan. "Nerissa, bukan?" suaranya dala
amun ia menahan diri, mengulurkan tangannya dengan
. Leonard mulai menjelaskan apa yang ia inginkan. Sebuah malam, satu malam saja,
rlalu mudah, terlalu cepat. Leonard berbicara dengan tenang, seperti seorang pria yang sudah terbiasa mendap
perti memerintah. "Aku takkan mengganggu hidupmu setelah ini.
Apa yang ia lakukan? Ia merasa seperti boneka yang telah dipasang di tengah dun
akan ketegangan yang mencekam. Semua yang terjadi seperti berjalan begitu cepat, namun di sisi lain, teras
misteri, seperti seseorang yang telah mer
ang lebih gelap, lebih mendalam di balik tatapannya yang penuh kendali. Ia tidak hanya ingin memiliki Nerissa malam
i hadapannya-kemewahan, godaan, dan janji-janji-membuatnya terhanyut