Pilihan Yang Membawa Petaka
g memancarkan cahaya redup, tetapi pikirannya melayang jauh. Di layar itu tertera saldo rekeningnya
ngiang di telinganya. "Aku cuma pinjam uang itu sebentar. Lagi
ti itu? Tabungan yang telah ia kumpulkan selama dua tahun terakhir hilang begitu sa
ia lakukan? Leona adalah putri dari istri baru ayahnya, dan meskipun ayahnya menyaya
lihkan perhatiannya. Sebuah pes
alau kamu nggak dapet uang itu mi
sekarang? Beberapa hari terakhir ia sudah mencoba melamar pekerjaan paruh waktu
lan dan secangkir kopi murah dari minimarket. Ia langsung duduk d
ri solusi, Ris
lusi, aku pas
hu ini mungkin terdengar gila, tapi...
ya dengan mata terbelala
lang kamu harus ngelakuin ini, tapi... ini cuma sekali, Ris. Kalau ada yang
orang yang
rah, kan?" Keira menatap Nerissa serius. "Kadang
ing kosongnya terus menghantui. Akhirnya, dengan tangan gemetar, ia membuka aplikasi yang d
olok dan keterangan yang sangat singkat-ia merasa seperti sed
hingga sebuah pesan m
a bisa bicara. Beri
basi. Tidak ada rayuan murahan. Hanya pesan singkat yang
tangannya terhenti. Satu kali, ia meng
ia mengetik balasan: "K
a. "Besok malam. Aku akan men
g ia lakukan? Tetapi ketika ia memikirkan Leona dan uang kuliah yaan ini, tetapi kali ini ada sesuatu yang berbeda. Entah kenapa, pesan singkat dari
tu keputusan kecil ini akan