icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Symphony Hati

Bab 5 SH - 5

Jumlah Kata:1402    |    Dirilis Pada: Hari ini00:38

ana, ya? S

enyum lebar yang memamerkan barisan gigi putihnya. Mau tidak

u. Makasih, ya, sudah mau datang ma

dua tahun di atas Dayana. Kata Debby, mereka bertemu di klub sepeda sehat beberapa tahun lalu, da

kirnya, sahabatnya itu pasti lupa bahwa Dayana tidak punya 'orangtua'. Label nama itu ad

na bertanya, hanya basa-basi saja, karena to

trus Debby yang jadi koordinator wilayah," jaw

, biasanya waktu luan

ggak main game aja seharian." Jurus pertama Day

capek kerja, ya? Memangnya jam kerj

itul

an, dandanan Firman ini cukup oke. Style-nya meskipun casual tapi tetap rapi dengan kemeja lengan panjang dan celana denim gelap. Rambutnya juga disisi

nonton film nggak?"

yang benar-benar pengin saya tonton." Nah, kan? Dayana men

setelah ini?" t

film

ng tayang di bioskop beserta synopsis singkatnya. Agaknya,

ilm yang masuk daftar tontonnya. Sembari mendengarkan, tangan Dayana terulur untuk mengambil tisu.

pria itu, segera

rpantik dalam benak Dayana, tetapi dia buru-bu

ihan yang paling mendingan dibanding yang lain. Kebetulan ada bioskop di mall te

ekerjaannya. Dia juga cerita tentang keluarganya-Firman anak

yana? Ana

kakak perempuan. Tapi udah be

ang

etika merasakan sentuhan ti

yana. "Satu mati, sat

sudn

cinya. Dayana jarang merasa insecure atau kurang percaya diri, tetapi topik tentang kel

apa mau ikutan blind date kayak gini?"

sih, lagi banyak kasus yang harus ditangani di kantor. Jadi, wa

"Kalau Dayana? Debby bilang, Dayana mirip sama saya. Terlalu sib

dan kali ini sangat nyata. Firman benar-benar menyentuh pang

"Mlaaf, kayaknya nggak

?" tanya Fir

Dayana mengarang alasan. "Udah reservasi dari awal minggu. Yo

kotak tisu di restoran tadi sebenarnya sudah sempat membuat Dayana curiga. Pria itu sengaja menyentuh tangannya. Kecurigaannya terbukti dengan kelancangan Firman menyentuhnya tanpa izin. Dayana tidak

rkir di mal, Dayana menelepon Debb

ani grepe-grepe!" gerutu D

tanya Debby bingung. "Masa, sih?

sopan, tanga

n apa yang terjadi sebelu

t akrab aja, kal

? Biasanya lo sama Drey

uliah - Drey duduk di bangku SMA - laki-laki itu memang sering ikut nongkro

udah gue kenal sejak masih puber.

endengu

nal, Deb. Baru ketemu

yaaa. Oke, Firman nggak cocok? Tena

dam apa sih sama gue, Deb? Sep

jawab. "Sabar. Nanti lo bakal b

*

arsitek yang usianya dua tahun lebih muda dari Dayana. Konon, pria yang

ngan panjang. Rambutnya nggak bisa dibilang gondrong, tetapi dibiarkan memanjang hingga mencuat di bali

u ini. Mereka sudah ngobrol tentang banyak hal dan cukup nyambung, meski hal itu nggak lantas membuat Dayan

ng asing. "Kerjaan lumayan prospektif, tabungan ya cukup buat beli rumah minimalis modern. Rumah dan kendaraan sendiri juga

ang Ricky pikirkan ketika berangkat ke kafe tempat mereka janjian ketemu. Dayana penasaran, apa Diana bahka

ubungan yang serius, ya?" Da

, Day? Gue rasa, usia-usia kita ini kan

salaham fatal dalam diri Ricky seperti Firman. Dayana bahkan sempat berharap cukup banyak mereka bisa bert

spresi merasa bersalah yang dibuat-buat. Sebenarnya, dia ti

ba-tiba. So

lo ternyata begitu. Jujur aja, gue ter

i ua

, asalkan gue mau kencan buta. Lo pria kedua yang gue kencani sejauh ini. Yang pertama gagal total. Dan g

nikah

bingung, lalu terkejut,

santai aja, Day.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka