Symphony Hati
ana, ya? S
enyum lebar yang memamerkan barisan gigi putihnya. Mau tidak
u. Makasih, ya, sudah mau datang ma
dua tahun di atas Dayana. Kata Debby, mereka bertemu di klub sepeda sehat beberapa tahun lalu, da
kirnya, sahabatnya itu pasti lupa bahwa Dayana tidak punya 'orangtua'. Label nama itu ad
na bertanya, hanya basa-basi saja, karena to
trus Debby yang jadi koordinator wilayah," jaw
, biasanya waktu luan
ggak main game aja seharian." Jurus pertama Day
capek kerja, ya? Memangnya jam kerj
itul
an, dandanan Firman ini cukup oke. Style-nya meskipun casual tapi tetap rapi dengan kemeja lengan panjang dan celana denim gelap. Rambutnya juga disisi
nonton film nggak?"
yang benar-benar pengin saya tonton." Nah, kan? Dayana men
setelah ini?" t
film
ng tayang di bioskop beserta synopsis singkatnya. Agaknya,
ilm yang masuk daftar tontonnya. Sembari mendengarkan, tangan Dayana terulur untuk mengambil tisu.
pria itu, segera
rpantik dalam benak Dayana, tetapi dia buru-bu
ihan yang paling mendingan dibanding yang lain. Kebetulan ada bioskop di mall te
ekerjaannya. Dia juga cerita tentang keluarganya-Firman anak
yana? Ana
kakak perempuan. Tapi udah be
ang
etika merasakan sentuhan ti
yana. "Satu mati, sat
sudn
cinya. Dayana jarang merasa insecure atau kurang percaya diri, tetapi topik tentang kel
apa mau ikutan blind date kayak gini?"
sih, lagi banyak kasus yang harus ditangani di kantor. Jadi, wa
"Kalau Dayana? Debby bilang, Dayana mirip sama saya. Terlalu sib
dan kali ini sangat nyata. Firman benar-benar menyentuh pang
"Mlaaf, kayaknya nggak
?" tanya Fir
Dayana mengarang alasan. "Udah reservasi dari awal minggu. Yo
kotak tisu di restoran tadi sebenarnya sudah sempat membuat Dayana curiga. Pria itu sengaja menyentuh tangannya. Kecurigaannya terbukti dengan kelancangan Firman menyentuhnya tanpa izin. Dayana tidak
rkir di mal, Dayana menelepon Debb
ani grepe-grepe!" gerutu D
tanya Debby bingung. "Masa, sih?
sopan, tanga
n apa yang terjadi sebelu
t akrab aja, kal
? Biasanya lo sama Drey
uliah - Drey duduk di bangku SMA - laki-laki itu memang sering ikut nongkro
udah gue kenal sejak masih puber.
endengu
nal, Deb. Baru ketemu
yaaa. Oke, Firman nggak cocok? Tena
dam apa sih sama gue, Deb? Sep
jawab. "Sabar. Nanti lo bakal b
*
arsitek yang usianya dua tahun lebih muda dari Dayana. Konon, pria yang
ngan panjang. Rambutnya nggak bisa dibilang gondrong, tetapi dibiarkan memanjang hingga mencuat di bali
u ini. Mereka sudah ngobrol tentang banyak hal dan cukup nyambung, meski hal itu nggak lantas membuat Dayan
ng asing. "Kerjaan lumayan prospektif, tabungan ya cukup buat beli rumah minimalis modern. Rumah dan kendaraan sendiri juga
ang Ricky pikirkan ketika berangkat ke kafe tempat mereka janjian ketemu. Dayana penasaran, apa Diana bahka
ubungan yang serius, ya?" Da
, Day? Gue rasa, usia-usia kita ini kan
salaham fatal dalam diri Ricky seperti Firman. Dayana bahkan sempat berharap cukup banyak mereka bisa bert
spresi merasa bersalah yang dibuat-buat. Sebenarnya, dia ti
ba-tiba. So
lo ternyata begitu. Jujur aja, gue ter
i ua
, asalkan gue mau kencan buta. Lo pria kedua yang gue kencani sejauh ini. Yang pertama gagal total. Dan g
nikah
bingung, lalu terkejut,
santai aja, Day.