Symphony Hati
ng membuat pusing kepala. Suara musik menghentak-hentak yang membuat telinga sakit, sangat b
dan norma. Tambahkan juga esok pagi ketika pengaruh alkohol sudah hilang, masalah-ma
sudah setengah sadar agar tidak perlu bertabrakan. Dayana menggerutu dalam hati da
bil geleng-geleng kepala. 'Bisa-bisanya pesta l
tungnya dia segera menemukan sosok seorang perempuan yang sangat familier. Berambut panjang dengan highlight ash brown, pakaian yang dikenakan nyaris kurang
erempuan berambut merah menyala berjalan limbung ke arahnya. Di belakangnya seorang pria berbadan be
bisa mempertahankan posisi. Langkahnya ikut limbung meski tidak mabuk, dan langkah mundurnya untuk mempertahankan kesei
erat dan dalam terdengar panik
ari lengan kokoh yang menangkapnya, ia memutar tubuhnya menghadap penyelamatnya-seorang laki-laki tin
h dear!" kata Dayana dengan m
, masih dengan suara baritonnya yang membuat bu
mendekati meja kawan-kawannya yang ma
yang tetap dengan posisi berjoget di atas
potongan rendah di bagian dada maupun punggung. Beberapa sobekan kertas confetti tampak menempel di kulitnya yang terbuka. Tangan kanannya memegang gelas
ahabat Dayana yang lain, yang mala mini pe
t sampe satu setengah jam!" Debby berbicara dengan suara
tau rok mini dengan dengan aksesoris dan sepatu high heels, Dayana justru datang masih dengan setelan kantornya hari ini. Celana panjang slim fit berbahan kain stretch yang mencetak j
rambut pendek sebahu yang diwarnai burgundy, persis seperti wine yang mengisi gelas di tangannya. Diana malam ini mengenakan rok mini putih berbahan kulit y
yakkannya tubuhnya juga. Ia meraih botol Champagne yang sudah banyak berkurang isinya, dan menuang sisanya ke
alkohol yang masih tertinggal di lidahnya. "Gilaa! Cap
gelas wine yang masih dalam genggamannya. Sedangkan Lina, yang malam ini mengenakan mini dress berbahan satin mirip linger
mengempaskan dirinya di samping Dayana, memeluknya
endorong sahabatnya menjauh. Aroma alcohol berbaur dengan aroma parf
num berapa
rty, Day. Lo yang aneh, masa datang ke tempat ginian pak
by yang pintar," jawab Dayana mencoba bersabar
Lina yang kagok saat berusaha turun dari meja. "Sini! Pelan-pelan, awas itu kepleset!" Kemudian Dayana berpaling pada
kan tubuhnya di samping Dayana. Aroma alkohol terpancar kuat.
n pertunangannya. Dayana yakin sebenarnya itu hanya alasan untuk Debby supaya melegalkan acar
kerja melakukan kesalahan karena tidak segera mengecek approved draft dari klien untuk penayangan advertorial hari ini. Saat hendak tayang, editor baru menyadari bahwa ada satu foto pilihan klien yang
g bertanggung jawab atas project yang di-handle oleh account executive di bawahnya, Dayana tetap saja tetap ikut lembur di kantor unt
rja sampe tengah malam b
perempuan menggemaskan yang masing-masing berusia 4 dan 2 tahun. Suaminya adalah pengacara senior di sebuah firma hukum terkenal. Setiap hari, jika tidak ada pes
sendiri ke rekening g
pilihannya kembali pada sebotol Red Wine yang ting
yang datang sendiri ke rekening lo," sa
yana nikah, Na? Itu sama kay
ina menger
atolik, C
tiap hari. Sahabat-sahabat baik yang siap mendengar keluh kesahnya. Sahabat yang meski tidak ragu mengatainya tolol atau memarahinya habis-habisan saat dia melakukan kesalahan bodoh, t
the knot," komentar Lina. "Gue yakin Dayana
Dayana tanpa berpikir panjang. "Laki-laki,
memandangnya denga
" tanya
. Terus, ada lagi laki-laki gede kekar, perempuan mabuk, sa
y kesal. "Lo mabuk
wa. "Lo yang
spesial, tolol! Bukan random
a bisa jadi spesia
a. Ntar doi malah cabut," lerai Diana. "Ma
rdecak. "Besok g
mbil cuti?" ta
uh ambil c
kerja ini takut ada yang urge
ilang yang jujur! Lo pa
bekerja di bidang penjualan. Hidup dan matinya, kapan dia bisa liburan ke luar neg
terlalu digembar-gemborkan, tapi aslin
angun!" jerit Debby sembari mengambil sembarang
inya. Masing-masing memegang gel
Biar gue yang stay sober sekali
a di sini udah gue bayar. M
, yang nyetirin ba
mengisi ulang gelasnya. "Gue u
Dayana mencuat
b Debby sembari mengedikkan
la-sela orang yang tengah berpesta. Pria itu memakai kemeja slim fit hitam d
ki-laki yang me