icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Symphony Hati

Bab 3 SH - 3

Jumlah Kata:1439    |    Dirilis Pada: Hari ini00:39

, Day. Lo harus kenc

erasa pikirannya agak kurang jernih, sehingga tidak bisa menangkap ka

ah dirinya berusaha untuk memahami syarat D

at lo, tapi dengan syarat lo harus mau buat coba pacaran sama laki-laki." Debby terdiam

enduga sejak awal, pasti akan ada kej

ue kasih cuma-cuma. Lo pikir

at lain yang lebih mutu??" Dayana tidak terima

gue, syaratnya ya terserah gue!

pergi kencan? Deb, yang namanya tantangan i

Kalo menurut gue menguntungkan ya pasti gue tawarin dong. Ya

entara Lina dan Diana hanya tergelak, mereka sudah sering terlibat dalam permainan taruhan begini, namun belum perna

asuk akal bagi Dayana. Jika diibarat dengan sebuah nerac

untuk berpacaran dengan seseorang. Namun, prinsipnya itu bisa mudah dia tepikan, jika itu berarti uang dalam ju

mendapatkan keuntungan apa pun dari tantangan ini. Dan Dayana sudah belajar bahwa hal-hal baik yang terlalu banyak, biasan

an doang, kan?" tan

cinta, sensasi naik turun perasaan, jantung yang suka marathon sendiri gak j

o ngomong." Dayana melotot

a pun, kan? Terserah gue m

um. "Of cours

akan gue. Pasti ada maks

an nikah, kan?" Dayana bertanya cu

na. "Enggak, Sayangku, enggaaaak. Gue cuma mau supaya lo coba menj

tertentu? Mak

l siapin calon pacar potensial buat lo, yang kita jamin bibit, bebet, bobotnya oke. Jadi, tugas lo cuku

keras, kala otaknya menyimpulkan rentetan kalimat dalam pembicaraan mereka. "Anjir, lah! Ini kenapa gue berasa jadi kayak ope

ah, analoginya. Lo tuh nggak

Kan gue yang bakal kencan! Harusnya gue sendiri

, Dayyy," sambung Lina. "Kalau lo udah punya calon s

lo lo mau jalan sama laki-laki itu. Listen, Beb. Lo tuh kadang n

apa yang dia butu

-kadang ya begitulah pokoknya. Makanya, soal pilihan paca

h pilih dan nantinya ter

a laki-laki random kalau dibebasin. Jadi supaya fair, laki-laki

isi pikirannya dengan sangat tepat? Padahal sejak tadi dia berusaha untuk tidak mengeluarkan ekspre

sih berusaha membantah teman-temannya. "Nggak ada pacar, nggak ada patah hati. Simpel, kan? Lo s

na yang menjelaskan dengan bahasa yang l

a berkeluarga, Day," kata Lina. "Kita mau, selama lo nggak bisa ngumpul bar

*

u lorong otomatis menyala mengikuti sensor, saat Dayana memasuki apartemennya, lalu ke

pu balkon menembus dinding kaca yang ditutup tirai tipis, karena memang Dayana belum menutup tirai tebal jendelanya. Dayana menyeret tubuh lelahnya berd

alam posisi terlentang yang nyaman, dia memiringkan posisi tidurnya, menghadap tirai tipis yang menutupi dinding kaca ke ara

," bisiknya kepa

l karena seharian ini ia nyaris tidak berhenti bergerak. Bolak balik ke vanue klien dan harus mengurus beberapa dokumen ke kantor.

rekan-rekannya, mereka tidak bisa selalu bekerja di kantor. Mereka bekerja bisa dari mana saja, di mana pun suka-suka kliennya. Kadang di kantor klien, kadang di ven

ulan ini ia harus mondar-mandir ke lokasi-lokasi yang terkenal dengan kemacetannya, dan ditambah lagi dia tetap harus bolak-balik

dan memejamkan mata. Seketika

g paling cepat pukul delapan malam, a

a. Namun, jawabannya sangat mudah, tidak perlu berput

anpa harus membuat daftar mana yang perlu didahulukan. Dia ingin bisa check out ini itu di marketplace, tanpa harus nunggu gajian dulu. Dia ingin punya tempat pulang yang bebas ditata sesuka hati, tanpa h

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka