My Angel Baby Is Werewolf
tu?" ulang Garth karena be
p Garth. Sulit dipercaya bila pria itu datang sendiri padanya juga memberikan perhatian
wab Fiona dengan susah payah. Susah baginya untuk bicara. Ini pertama k
i sampai wanita itu bisa diserang binatang buas. Sayang, kalimat itu urung dia tanyakan. Dia iba p
a tak menerima tawaran itu, sadar diri dengan posisinya.
ini mungkin saja dia akan pingsan di tempat. Dan dia tak mau meninggalkan kesan buruk di
langsung masuk ke kelas meninggalkan Garth yang berdiri koko
bali mengayun langkah kaki menuju ke tangga yang ada di depannya sana, men
endekat setelah apa yang dilihat barusan. Lucy melihat Garth bic
gebrak me
ra itu lantas menatap Lucy
. Dia mencekal kasar tangan itu lalu mengangkatnya menggantung ke udara.
angan Fiona saja. Dia yakin tangan Fiona baik-baik saja, jadi perban yang
erluka untuk mendapatkan simpati? Terutama dari Garth?" sangkal Fiona menjelaskan dengan suara parau.
padamu." Lucy kemudian mene
kan keras. Lukanya masih basah malahan sekarang pe
an tangan Fiona dengan menyentaknya kasar ke meja, yang
nat
a menyambut datangnya hari suci ini. Banyak senyum terukir di bibir setiap wajah yang berdir
ita?" tanya Ibu Panti pada penghuni panti lainnya y
tar pohon natal untuk para penghuni panti asuhan. Mereka hari ini kompak memakai baju war
dang tak enak badan,
ring di tempat tidur dengan tubuh masih tertutup selimut. Setelah diperiksa, Fiona demam. Wanita yang sudah dianggapnya sebagai kakak
merayakan acara juga lebih salah, kita mulai acara perayaan sekarang," timpal Ibu
tal dimulai tanpa
*
mar F
Dia merasa tubuhnya kembali demam meski sebelumnya sudah menurun. Ma
a sesuai aturan dia harus minum obat sehari tiga kali tapi bi
obat tadi. Tapi sungguh seluruh tubuhnya terasa panas terbakar sekarang, terutama di bagian tangan t
g sakit sekali rasanya. Apakah dia terserang penyakit lain? Harusnya dia menurut saja pada perkataan ibu panti untuk memeriksakan lukanya itu ke dokter, sekarang dia
telah minum obat, panas sudah turun disertai dengan banyaknya keringat yang meleleh. Namun satu jam berikutnya demam kembali datang. Karen
kin tinggi, yang jelas sekarang dia merasa nyaman b
gi di k
yang terus naik turun. Dia sampai tersiksa merasakan demam yang seolah membakar tubuhnya. Beruntung di pagi
membakar barang. Dia mengedarkan pandangan ke sekitar namun semuanya tampak baik-baik saja, tak ada asap atau sesuatu yang terbakar. Anehnya bau itu semakin ter
?" tanya Fiona pada seorang wanita. Di