icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Alternatif Husband

Bab 3 Sebuah Teka-Teki

Jumlah Kata:1119    |    Dirilis Pada: 03/01/2025

uh campuran rasa bingung dan panik. Tubuhnya sedikit membungkuk

tatapan Eve. Tangannya tampak menggenggam erat tepi jas hitam yang ia kenakan, seolah mencari pegangan

k. "Apa yang ingin kau katakan? Victor kenapa

gapa ia merasa seakan-akan lelaki di hadapann

Dimana Victor be

nerobos masuk dari kaca jendela. Ia menarik napas panjang sebelum akhirnya berkata pelan, "Victor... Dia menghi

olah berusaha menahan perasaan yang mulai meledak. Ia melangkah mundur setengah, tubuhnya terasa lemas. Di belakangnya, bunga

ya berkaca-kaca, mencerminkan ketidakpercayaan

a. Wajah-wajah mereka berbisik pelan, menciptakan latar belakang yang semakin membuat Eve

it terangkat seolah ingin menenangkan, teta

kami akan segera melangsungkan pernikahan, dan kamu suruh saya tenang-tenang saja!" Air mata

engah langkah, suaranya lebih rendah, nyaris seperti bisikan. "Sa

si yang hampir meledak. Ia menyeka air matanya dengan punggung tangan, nap

tu perlahan berubah sendu dan terlihat penuh penyesalan. Dengan suara yang terb

dia selesaikan sendiri. Saya tidak tahu apa itu. Setelah itu, dia tidak merespons telepon maupun pesan apa pun. Mama panik. K

pada wajah lelaki itu, sementara jari-jarinya mencengkeram lipatan gaun putihnya hingga berkerut. Udara dingin di gere

ngambil langkah ini." Vincent berhenti sejenak, suaranya bergetar oleh rasa bersalah yang tak bisa ia sembunyika

an semua tahu dia tidak akan datang? Lalu kalian pikir solusi terbaik adalah membuatku pe

lihan. Mama memintaku-tidak, memaksaku-melakukan ini. Keluarga kami punya banyak tamu p

ng kau pedulikan hanya nama baik keluargamu? Bag

ng, tamu-tamu akan bertanya dan memandang rendah keluarga kami," Vincent menjelaskan dengan

an lelaki yang saat ini juga tengah menatap sendu ke arahnya. Ia mengalihkan pandangannya, wajahnya penuh rasa kecewa. Di kejauhan, lonceng gereja berbunyi samar, m

pala. "Ini tidak mun

rdenyut, pikirannya penuh dengan pertanyaan dan kemarahan yang menumpuk. Bagaimana mungkin Victor men

bunyikan dariku," pikirnya. Napasnya mulai berat, dan tubuhnya gemetar. Dun

aju, cemas. "Eve, k

k ada kata yang keluar. Tubuhnya m

gsung menangkapnya sebelum membentur lantai. Wajah

pipinya. Orang-orang di sekitar mulai bergerombol, ter

l meraih tangan Eve yang lemas. Ryan, yang tampa

tanya tajam. "Apa hub

gaimana menjelaskan situasi

g lebih nyaman dulu," ucap Ryan samb

di sebuah kamar di rumah dekat gereja. Ryan memastikan Evelyn nyaman

Aaron, mungkin lebih baik kita bicara di luar," katanya, suaranya tetap sopan

dari kerumunan. Ia menatap Vincent dengan dingin. "Apa

rasi. "Saya tidak tahu, Pak Aaron." Ia ha

u Victor benar-benar menghilang, ini bisa meng

kin berat. "Bagaimana ini? Kenapa jadi bertambah rumit begini? A

AMBU

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka