Alternatif Husband
ra teriakan Aaron yang seolah ing
situasi yang terjadi, mereka lantas bergegas pergi dari ruangan
rat. "Apa benar yang di katakan
saat ia belum sadarkan diri. Kini tidak ada lagi pembelaan yang bisa dikatakan
isa dia menghilang tanpa kabar tep
eka alami saat ini benar-benar telah mencoreng harga diri Aaron yang sejatinya sangat di hormati oleh orang di sekelilingnya. Dan sangat disayangkan di
atap Eve dengan kekecewaan yang dalam. "Bagaimana bisa kau biarkan ini terjadi?" suaranya lebih re
i tenggorokannya. Rasa bersalah yang menggelayutinya begitu besar
a bergetar. "Aku hanya ingin kau bahagia, Eve," katanya pelan, hampir seperti
ta dari pandangan mata Aaron. Ia tahu ini tak bisa dihind
u dirinya secara tidak langsung telah bersalah pada ayahnya. Namun apalah daya, Eve sendiri juga tidak pern
pikir maaf bisa membalikka
ron memang benar. Beribu kata maaf mungkin tidak akan bisa merubah keadaan mereka kembali seperti sediaka
amu menangis
g semakin meninggi. Rumor mulai menyebar. Aaron kembali menatap Eve dengan sorot m
suaranya dingin. "Temui merek
dah membalikkan tubuh dan pergi, menin
ggung semua ini? Ingatan akan tamu-tamu di luar, keluarga besar yang menunggu penjelasan, da
n yang terdengar seperti dengungan lebah. "Bagaimana mungkin pe
ng. Tapi lihat, ini memalukan sekali," ba
rang. Aaron pasti sangat kecewa," ujar seorang wanita
ng terasa menghina. Eve tahu bahwa setiap mata di aula tertuju pada pin
jahnya yang sembab dan kosong mence
... aku hanya ingin
semakin menekan dadanya. Saat kakinya melangkah goyah tanpa arah, matanya tertumbuk pada sebuah pisau yang tergeletak di atas meja kec
ang erat gagangnya sambil menatap ujung runcing yang dingin. "Dengan bkai dirinya sendiri, sebuah tangan
SEDANG KAM
, penuh amarah
rian dan kecemasan dengan napas terengah-engah. "Lepaskan! Aku memang ingin mati
kata Vinc
uh ke sudut ruangan sebelum menatap Eve dengan intens. "Apa kau pikir ini cara menyelesaik
ahu harus berbuat apa! Semua orang akan mencemooh
eda sebelum berbicara. "Saya memang tidak sepenuhnya mengerti, Eve. Tapi saya tahu bag
a dengan Victor. Dia selalu menjadi yang terbaik, yang pertama. Dan saya? Saya hanya bayangan. Tapi ketika saya melih
erasaan yang asing mulai muncul dalam dirinya, perasaan bah
e sebelum melanjutkan, "Jika kau m
gkat sebelah alisnya, b
bersama-sama. Mungkin tidak sekarang, mungkin tidak dengan mudah,
AMBU