Wanita Simpanan Nakhoda
unin
ya begitu saja. Menoleh ke kanan dan ke kiri pria itu pun m
engan cepat Amer mengejar langkahnya Kemuning, entah apa
panggil
i Kemuning yang tengah menangis dan memunggung
u ke
s menunggu dan membujuk Kemuning supaya mau cerita. Karena Amer y
kalau kamu gak mau cerita, Ni
sendiri, Mas!"
bat, kabar yang Nanci berikan membuat hatinya kalut tidak me
apa sama kamu?"
n apa
daknya, tetapi ia tetap menolak untuk menoleh. Yang Nanci katakan be
ngalah akhirnya Amer berjongkok di depan Kemuning, d
a kamu cerita dulu, biar aku bisa
uning yang halus, perlahan diusapnya punggung t
au dicuekin kamu
g luluh, perlahan ditatapnya wajah sendu pria itu, entah ba
u aku kalau udah kontrak,
lahnya," kata Am
gguk, lalu memb
untuk duduk di sebelah Kemuning yang merajuk. Sebenarnya semalam Amer ing
, kenapa kamu gak ngomong du
idak terjadi, tetapi ia juga bingung hendak bagai
benar?" Kemunin
api kamu tahu sendiri kan aku
tanpa ngasi kabar soal kontra
epat Amer langsung menahan tangannya, ia
njelasanku, Ning,
hatinya, padahal ia sudah memiliki banyak mimpi setelah perni
lagi. Setelah acara ini kamu bakal pergi ninggalin a
l ini, Kemuning, tapi kamu selalu
ni tuh kamu cuma mau cari untung
ka dengan cepat Kemunin
*
nya yang ikut merayakan acara pernikahan semalam, semaks
rang yang telah jatuh cinta ia juga tidak sanggup mengesampingk
ah tanya belum?"
rlalu malas membahas itu lagi, jadi
tu kalau nanti dit
bahas." Kemuning menyentak Nanci, sejak
bibirnya, lalu i
kata Kemuning lagi seraya melirik kedua orangtu
pasti kecewa bang
u Kemuning berusaha untuk terlihat baik-baik saja, meski hatinya nelangsa. Tet
amu mana?" Bibi Rasita menghampiri meja K
agi di kamarnya,
ping Kemuning, ia tidak mempedulikan lirikan mata Nanci yang s
u deh," kata Nan
a, entah apa yang sebenarnya wanita itu inginkan, wajahnya t
mau ngasi tahu kamu aja kalau nan
n, Kemuning hany
u, maka Bibi bakal main ke sini lagi d
oleh Amer dan keluarganya yang menutupi soal kontrak, padahal jika kabar it
tnya saat melihat Amer, wanita itu bangkit dan
lega saat melihatnya, tanpa berkomentar apapun p
ari tadi loh ada di sini," protes b
ebentar," jawab Amer seraya mencuri pandang ke arah Kemuni
Kemuning, seperti ada sesuatu yang di
Bibi sama Om Ca
enyelamatkannya dari rasa gugup, lalu ia menyahut. "
Amer dan bibi Rasita bergantian, rasanya sulit memperc
uga mau balik ke
ndangan, keduanya tampak terkejut
ambu