Pernikahan Si Mungil
nie Rustadi mengemasi setumpuk barang di meja. Rachel h
menghela napas? Mama melakuk
as bakar* yang telah dipersiapkannya ke dalam tas, kemud
acara keagamaan tradisional etnis Tionghoa. Contohnya: upacara pemujaan dewa atau penghormata
kelat kesayangannya. Perjalanan kembali ke kampung halaman kali ini, setidaknya mereka akan menginap selama dua hari. Walaupun sebenarnya Rachel tidak terlalu b
ariwisata menuju ke kampung halaman mereka. Hujan yang turun
ndela. Dia menatap pemandangan di luar jendela bus deng
itu perjodohan maupun kisah asmaramu di kampus, tidak ada satu pun yang berjalan lancar dan berakhir d
gkit kisah cinta putri semata wayangnya ini, dia selalu menghela napas panjang. Selal
erakhir, Rachel telah menghad
-pria tersebut, mereka tiba-tiba mengalami hal buruk. Yang mengalami kecelakaan lalu lintas saja sudah ada dua orang, ada dua orang yang
, tapi persentase kejadian serupa tampaknya terlalu sering
yang berani mendekati Rachel, mereka takut m
odohan pun bukan masalah serius. Itu hal yang sangat sering terjadi. Apalagi, di dunia ini, setiap saat juga mun
karena nasibnya yang kurang beruntung, melainkan berat jodoh, tapi bag
ut tas dari tangan Rachel dan berkata, "Kamu ini memang keras kepala, jika kamu tida
e rumah mereka yang di kampung. Rachel mengangkat b
ir panjang, Rachel menoleh dan melihat, sekilas sebuah mobil mewah Maybach berwar
l mewah ini ke tempat seperti ini, apakah dia tidak takut mobilnya itu terjebak
emudian dengan langkah santai dia berbalik
ari tiga ratus tahun lalu. Ada banyak bangunan tua peninggala
gat baik sehingga banyak peziarah dari luar kota yang datang sembayang dan berdoa
sudah lama menunggu di luar. Beliau berpesan, waktu terbaik untuk memp
ia merapikan kemejanya. Dengan kesal dia mengerutkan kening, me
at orang di sekitarnya merasakan tekanan bagaikan tembok yang tak terlihat. Tatapan memat
ng lain." Pria itu berkata dengan dingin,
urkan tangan, membungkuk badannya untuk mengambil dasi itu. Kemudian sang
u sabuk pinggang yang lain." sambil berkata, Hiram menarik sabuk p
meraih sabuk pinggang itu. Kemudian dia kembali dengan
iki sebuah kebiasaan, bisa dibilang itu a
taris dan asistennya memiliki badan yang kuat dan gesit karena kebiasaan uniknya ini. Dengan kemampuan yang mereka miliki
ukanya menunjukkan rasa ketidaksabaran. Wanita ini adalah ibunya Hiram. Dia mengetu
keberuntungan Keluarga Setiawan sepanjang tahun. Tolong ka
ngangguk dengan puas. Hiram mengambil ponselnya dari meja anti
membukakan pintu untuk Hiram. Joanna Firmanda, ibu
tulan rumah keluarga Rustadi terletak di depan rumah Keluarga Setiawan y
kuil tua dekat rumah mereka. Fannie merasa sangat khawatir dengan Rachel, dia cemas Rachel mungkin akan melak
lai menipis. Setiap kali mereka mendatangi kuil untuk berdoa, ibunya selalu
ni putrimu, bukan nenek yang sudah tua dan piku
memandang putrinya sambil tersenyum, kemudian membantu Rachel merapikan pakaia
terletak di bagian belakang kuil. Warga desa Suka Maju yang berkunjung k
uki ruangan, matamu jangan sembarangan melirik ke sekeliling. Ingat semua hal yang telah
arus membawa persembahan dan lilin ke kuil itu dan ber
bergegas berjalan menuju pintu Ruang Berdoa Buddhis. Begitu sampai di dalam ruangan itu, Ra
in, di kuil y
uka Maju. Mereka juga banyak menyumbang uang dan materi untuk merenovasi dan meremajakan kuil t
di aula yang terletak di sebelah Ruang Doa Buddhis. Papan-papan nama pa
mpin upacara secara langsung." kata Joanna Firmanda dengan lembut. Mat
g tidak suka dilakukan Hira
ayai kemampuan d
iram sejak kecil tidak memungkinkan dia untuk menunjukkan rasa tidak puasnya di depan sang ibund