Pernikahan Si Mungil
hel tadi langsung diletakkan di atas meja. Tangannya lalu mengambil salah sat
t dengan Hiram, tenggorokannya pun
nggapinya dengan tersenyum dan berkata, "Rachel, kuil leluhur tua itu memang benar-benar tempat yang sakti. Kuil itu memang tempat terba
ng diteguknya itu masuk ke dalam rongga yang salah. Dia lekas menyeka sudut mulutnya lalu ber
membicarakan pernikahanmu? Selama ini, kamu tidak pernah sekali pun berhasil dengan acara perjodohan yang kamu hadiri itu. Aku percaya bahwa nenek moyang Keluarga Rustadi dan Keluarga Setia
Rachel tidak mengetahui apa yang terjadi pada generasi sebelumnya dari kedua keluarga itu. Namun, dirinya tahu pasti bahwa seandainy
. Aku berkata padanya, walaupun tidak ada pria di keluarga Setiawan yang cocok deng
e mengambil tas jinjingnya ke
abar baik dariku," tambahny
posisinya di sofa. Dia menyadari ada sesuatu yang tidak b
ggu sebe
nyelesaikan kalimatnya, pintu rumah
n gelisah. Tidak tahu kenapa, peras
inya masih muda. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, jumlah anak muda yang tinggal di desa itu semakin berkurang.
u datang kemari." Fannie terkejut saat mendengar Joanna mengajaknya untuk bertemu di paviliu
ini, tapi aku telah menjadi bagian dari keluarga Setiawan selama tiga puluh tahun lam
menuju desa itu, tanahnya masih tidak rata dan penuh dengan bebatuan. Penduduk setempat memang tidak pernah membangun jalan utama yang lebar. Alasannya, merek
Dia merasa kalau Joanna adalah seorang wanita terhormat da
itu sangatlah san
ndah ke kota, aku masih sangat menyukai pemandangan desa ini." Mendengar perkataan Joanna, Fannie seketika mengerti bah
nunjukkan bahwa dia masih memperhatikan ucapannya. Namun, dia seketika meng
annya lagi. Sebenarnya ... Aku memiliki seorang anak laki-laki. Usianya
"Apa katamu? Kamu memiliki seorang anak laki-laki? Selama ini, aku selalu menduga bahwa tihuku kalau putramu juga telah cukup umur dan la
i hal ini sekarang. Itu artinya, Joanna telah menyembunyi
itu sejak dulu, dia tidak akan pernah meminta putri
udah seperti itu sejak kecil. Dia tidak suka kami ikut campur dalam urusan pribadinya. Kami sempat mencoba berbicara pernikahan dengannya beberapa kali, tapi dia selalu tidak menghirauk
tangannya spontan menepuk meja kemudian berkata, "Joanna, apakah kamu tahu kenapa
dari mereka akan mengalami nasib buruk. Beberapa dari mereka mengalami kecelakaan lalu lintas dan tabrakan mobil di jalan raya. Sementara yang lain menemuk
dari kedua belah pihak meninggal dengan membawa sedikit penyesalan. Mereka tidak bisa bersatu dalam ikatan perkawinan ketika mereka
pi Hiram punya jalan pikirannya sendiri, Dia selalu mengambil keputusan sendiri. Kami se
embuat keputusan terhadap pernikahannya. Kalau kamu tidak setuju denganku sekarang, aku khawatir nantinya kamu akan mengh
mistis seperti itu memang benar-benar terjadi. Untuk ini, dia perlu berusaha sebaik
n mengepalkan tangannya. Dia merasa sang
h orang tua. Simon dan aku hanya memiliki seorang putri. Suamiku itu juga telah lama meninggal. Rachel telah tumbuh menjadi seorang wanita dewasa sekarang dan harus segera menikah, tetapi sampai saat ini dia
stadi, masing-masing memiliki seorang putra dan seorang putri. Akan tetapi, keduanya tidak bisa menikah lantaran sang anak gadis berusia lima be
yang dari kedua keluarga tersebut masih
pemikiran yang sama denganmu. Di zaman sekarang, bisnis keluarga Setiawan sebetulnya sudah tidak perlu dipertahankan melalui ikatan perkawinan
yang sama selama beberapa hari. Dalam mimpinya, nenek moyang kami mengatakan padanya b
ang kita sudah sama-sama tahu bahwa nenek moyang kita memiliki keingin
elakukan seluruh pekerjaannya dengan sangat baik. Dia belum pernah mengecewakan kami sejauh ini. Meskipu
mungkin memang telah ditakdirkan untuk menjadi pasangan yang sempurna antara satu sama lain. Aku
u mencobanya lagi. Tolong diskusikan hal ini dengan Hiram secepatnya.
yalakan beberapa dupa dan meletakkannya di depan altar leluhurnya. Diri
gam remot kontrol. Gadis itu sedang melahap apel segar pemberian
ri ini. Apakah dia diam-diam mem
u memberikanku uang juga?" Sambil mengunyah apel, Rachel mengucapkan kata-kata ini pada Fannie yang tengah merap
ersenyum, dia lalu menatap putrinya. "Aku
ng emas?" tanya Rachel lagi sambil mengangkat a
ian menjawab, "Jangan menganggapku sebagai orang yang hanya peduli dengan uang. Aku akan memberitahumu nanti ketika semuanya sudah terlaksana dengan sempur
lagi dan kembali menggigit apelnya yang hampir habi
an pag
a Fannie berlari ke dalam kamar p