icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mafia Koplak: Kekacauan Cinta Antara Don Arkhan dan Si Bebeb Gila

Bab 3 Yara, Sang Pengacau Profesional

Jumlah Kata:1060    |    Dirilis Pada: 26/12/2024

di sini, ya. Kita semua tahu

anya serius. Yara yang tadinya sudah bersiap melangkah maju, tiba-tiba

usuh sambil tidur," jawab Yara dengan ekspresi polos, meskipun dalam hatinya ia

"-ya, hanya Yara yang berani memanggil bos mafia itu dengan panggilan menggelikan-"Tolong, deh. Kas

ngin, seperti biasa, tapi ada sedikit kerutan di keningnya. Ia tahu, benar-benar tahu,

. "Dengar Rendra. Jangan macam-macam.

engan tatapan penuh protes. "Aku tuh nggak pernah niat biki

an sambil mengusap pelipisnya. "A

n untuk menyebutnya "koplak". Tapi sebelum ia sempat membalas, pria muda yang tadi

ahat. Tempatnya nyaman kok, dan jauh dar

itu. Tapi sebelum melangkah, ia sempat melirik Rendra da

idak menjawab. Hanya tatapan tajamnya yang mengi

luas, dengan sofa empuk di sudut dan jendela besar yang menghadap ke taman bela

adi. "Kalau ada yang Ibu butuhkan, tinggal

ggil aja aku Yara," jawab Yara sambil

yu, Bu-eh,

Bayu. Kamu baik banget. Kalau ak

ekali, tapi pikirannya tidak bisa diam. Ia mulai memikirkan Arkhan, Rendra, dan semua orang di rumah besar ini. Dunia m

umam Yara sambil memainkan ujung rambutnya. "Kala

itu berisi kopi hitam, dan aromanya menggoda. Yara tidak tahu kopi itu milik sia

um ini? Nggak ada gulanya, apa?" keluhn

ini ia meminumnya sambil menahan napas. Entah kenapa, mes

"kopi pahit", tiba-tiba pintu ruangan

bak Yara

uara ledakan kecil dari arah taman. Yara lan

berkata, "Sepertinya ada masalah kecil di luar. Mb

u. Rasa penasarannya sudah menguasai dirinya.

ini bukan te

keluar ruangan, meninggalkan Bayu y

itam tampak terbakar di salah satu sudut, dengan asap tebal membumbung ke udara. Beberapa

ru Yara tanpa sadar, m

menoleh ketika mendengar suara itu. Wajahnya seketika berubah kesal.

lihat tak bersalah. "Aku nggak biki

berjalan mendekati Yara dengan langkah cepat. "In

s besar. Masa aku nggak boleh tahu apa yang terjad

t dengan Yara sama sekali tidak ada gunanya. "Sudah, balik ke

?" Yara bertanya, tapi sebelum Rendra sempat

ar

ngin dan mengintimidasi. Para anak buahnya langsung m

tanya Arkhan, suaranya

jelas ia gugup. "Aku cuma mau l

n mata tajam, membuat wanita itu merasa seperti an

acam," kata Arkhan akhirnya. "T

kok. Serius," balas Yar

tangannya. "Rendra, bawa dia ke dalam. Jangan b

gak mau dikurung di

ali ke arah mobil yang terbakar. Rendra, meskipun merasa s

tanya, mencoba

pi

a, kali ini nada su

inya, ia merasa tidak adil. Ia hanya ingin membantu, ata

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka