Mafia Koplak: Kekacauan Cinta Antara Don Arkhan dan Si Bebeb Gila
khan lagi. Ia sudah cukup stres dengan acara formal yang penuh aturan itu. Ia hanya ingin pulang, t
ndadak di depannya. Kaca jendela mobil itu turun perlahan, dan wa
ata pria i
ng. "Hah? Masuk ke mana? Aku n
baran sedikit pun. "Aku tidak suka mengulangi perintah d
cairkan suasana. "Hehe, Arkhan, aku tahu kamu serius banget orangnya, ta
ing. Rahangnya meng
ah
nggak masuk, aku yang tu
setengah kesal. Pria ini benar-benar tidak bercanda
u ini bukan salah satu
langkah besar. Yara menelan ludah. Ia tahu Arkhan tidak main-main. Seb
Jangan sentuh aku! Ram
lalu kembali ke mobil. Yara menghela napas panjang, mengu
sambil menyanda
nda pada sopir untuk menjalankan mobil. Ya
kamu? Aku kan punya hak untuk tahu apa yang terjadi. K
kilas. "Kamu bikin k
u cuma diam aja di pojokan, nunggu waktu pu
ine ke baju salah s
alu dekat ke arahku! Dan, lagian, siapa sih yang taruh meja wine di t
kehilangan kesabaran. "Kamu bahkan tidak
ketawa, oke? Aku gugup. Kalau aku gugu
u tidak bisa terus seperti ini. Dunia yang aku jalani bukan tempat untuk orang sepe
besar? Jadi, sekarang ak
han diri untuk tidak mengeluarkan k
a istri kayak aku? Kamu lebih suka kalau ak
pan, seolah mencoba mengabaikan semua protes Yara.
gi. "Aku ini nggak pernah minta untuk masuk ke dunia kamu. Kamu yang bawa ak
eras menunjukkan bahwa ia sedang menahan di
memalingkan wajah ke jendela. "Pria. Selalu me
ara mencoba menyibukkan diri dengan memandangi lampu jalan yang berk
u ke mana?" ta
" jawab Ark
u mau bawa aku ke sarang Mafia? Kamu ini
pnya tajam. "
. Aku lupa kalau kamu ini raja besar ya
bawamu ke markas karena aku tidak bisa membiarkanmu sendirian. Sete
ngka alasan Arkhan ternyata
tanyany
mencoba memanfaatkanmu untuk menyerangku.
nya. Pria itu adalah mantannya, seseorang yang pernah ia p
aman kalau aku jauh dari kamu? Kalau aku ke markasmu, buk
ku tidak akan membiarkan siapa pun menyentu
k bisa mengabaikan fakta bahwa Arkhan benar-benar serius melindunginya. Tapi, di sisi
erasa seperti anak kecil yang terus dimarahi?"
memalingkan wajah. Mobil akhirnya berhenti di depan sebuah banguna
kasmu?"
ngangguk.
Tuan Mafia. Aku ikut. Tapi kalau aku
berjalan masuk. Yara mengikutinya, mesk
kan. Semua orang menatap Arkhan dengan hormat, tapi juga dengan rasa
ekat, memberi laporan. "Ada kabar tentang Dama
akan nanti. Pastikan keamanan
alu pergi. Yara menatap Ark
ran nggak punya kerjaan lain sela
ang kerjanya, meninggalkan Yara yang masih ber
" tanyanya, tapi Arkhan suda
a dengan wajah yang cukup ramah. "Bu Yara, silakan iku
u. Tapi sebelum ia sempat melangkah jauh
di sini, ya. Kita semua tahu