Rumah Kakek
ri libur ini dengan membersihkan rumah bersama.
pai ruang tamu saja, ruang tengah biar jadi bagian
Bu!"
u tarik sapu dari kolong kursi, aku melihat sesuatu yang cukup aneh. Seperti plastik namun rapuh, warnanya transparan da
a dong! Jangan di taruh di mana saja, ini ada b
buang sampah ke situ kok, Kak.
sudahlah. Kamu lanjutk
tik terebut. Namun, aku terdiam dan memerh
t sarung, seketika benda itu hancur. Tiba-tiba,ibu men
berhenti menyapunya?
plastik bekas jajan Tasya, tap
sesuatu yang ada di tanganku itu
dipegang! I-itu kulit ular!" seru Ibu sera
lar di sini!! Aaarghh! Dara takut,
g jelas, kalau ada bekas kulit ular sep
ak mau, Bu! B
get. Nanti kita tanya Ayah bagaim
tik ini, aku dan adik-adikku masih aman saat ditinggal oleh orang tuaku. Ayah memutuskan untuk memanggil tetangga dan meminta bantuan mereka untuk membersihkan area sudut rumah yang tak terjamah, berhar
a rutin membersihkannya. Karena jika memang benar ular itu masih di sini, ia pasti tidak akan betah di tempat yang bersih
saja aku masih takut akan kehadiran ular
ja. Sementara kami di sini hanya bertiga, mang Danu sudah
ngis karena situasi ini. Rasanya, ular itu masih ada d
a meninggalkan kalian dengan kondisi seperti ini.
n rumah tangga khusus untuk menemani kami. Kebetulan, ada rekome
al, aku tidak terlalu kesepian sebaga
ada seseorang yang memperhatikan di ujung pintu di balik tumpukan baju yang digantung.
ba-tiba Robi menangis kencang, dengan wajah
h, takut! Obi
bi tak be
a seorang pun yang dipanggil dengan panggilan Teteh,
ia mengepalkan tangannya dan menunjuk ke a
i, kakek sengaja membangun kamar mandi dalamnya y
apa?!!!" ayah mencoba menyadarkan Robi ya
ep! Bilang padanya, Ibu minta ban
. Tasya, ayo
jauh, hanya selisih dua rumah dari rumahku. Ia dikenal sebagai o
unten, kata Ibu ... Robi
k tos apal. Hayu ka bum
anku dan langsung menu
Bagaimana ia bisa tahu
doa dan diberikan kepada Robi. Awalnya Robi menolak, namun dengan
a sembab dan kepalannya yang kuat membuat telapak tang
seperti penolakan terhadap sesuatu yang aku tidak mengerti. Sesekali, ia berjalan menyusuri rua
rti ini sebelumnya?" t
be ayeuna. Punten, putr
pasti mah, sosok yang menghuni di sini marah karena ada ses
an saling mele
aksudna, ku
antik. Sebaiknya kalian perbanyak beribadah dan
engan kejadian siang tadi? Apakah k
cang dengan pak Asep. Dari kamar, aku masih bisa mendengar apa yang di bicar
n lain lainnya yang semakin membuatku tak kuat lagi untuk mendengarnya. Aku menutup tubuhku dengan sel
angun! Aku haus, tolong
jengkel sekali karena ia menggang
tau bangunkan Ibu, biasanya kam
ada seseorang yang