Rumah Kakek
ri di hadapanku, kedua orang tuaku sudah mendah
setelah bertahun-tahun aku memiliki kenangan buruk me
engong?" sapa om A
Gina, sepupuku segera menarik tangan untuk meng
a ke mana. Rumah besar berlantai dua ini memang sa
ikit untuk memugar kembali menjadi bangun
erjadi kemarin," gumamku sembari menebarkan pandangan ke s
Kak?" tanya Gina
h padanya.
merapatkan tubuhnya h
ni angker?" u
alaman yang cukup meninggalkan mimpi buruk, pasti Gina, sepupuku, sud
a dulu aku penakut, makanya sering ngalamin
ak begitu saja percay
atu yang tidak menyenangkan dan membuatku cemas sekaligus gelisah saat ini. Terden
uangan. Dengan sedikit enggan, aku menaiki anak ta
ya terdengar dari tangga yang terbuat dari batu dan semen, kini terdeng
ar tidak ingi
ku. Kini keringat dingin mulai muncu
ang? Benarkah rumah ini tidak lagi m
iki oleh om Agung, aku tetap menyebut rumah ini sebagai Rumah Kakek. Entah mengapa, karena memori
benar-be
r, ada pula dapur bersih dan kotor. Itu masih di lantai satu, belum lagi di lantai dua, ada lima kamar tidur di rumah
adi keren begini ru
ng. Hahaha," balas om
ngan di sini takkan pernah terlupakan, ya. Banyak
n yang membuat suasana semakin haru. Mendengar ucapan ibu, aku jadi teri
kan sekolah dasar di umur dua belas tahun. Tiap kali aku berkunjung
amu terkenal angker di
dan nenek yang sangat kusayangi. Aku hanya bisa terdiam tanpa kata sembari memberi senyum kec
lah keluarga intiku saja. Karena, kami yang terakhir tinggal di rumah ini dengan rentan waktu yang cukup lama. Sebelum menjadi moderen seperti se
ni, namun karena kesibukanya kuliah, terkadang ia tak pulang
i? Aku tak yakin, karena saat itu ia tak p
bis itu, Om traktir makan baks
so mas Bejo! Kira-kira, dia ma
rga kita kan langganan b
dan bertemu para tetangga, mereka masih sama seperti dahu
ernyata ada rombongan keluarga Pak Sutrisno di sini," tutur
yang menghadap ke jalan besar atau jalan utama. Jika dibayangkan, dua bangunan ini berada di persimpangan
al buruk nantinya. Jadi, selain sempat terkenal angker, nama Sutrisno yaitu nama belakang k
Sehat?" tanyaku
ma tak bertemu tau-tau sudah sebesar ini, bapak jadi ingat s
bisa melihat rumah ini lagi deng
Yang lalu biarlah berlalu. Yang penting sekarang rumah ini sudah nyaman dan aman ke
aja yang bahagia, para tetangga pun merasakan hal yan
k ada hawa negatif lagi. Aku nggak t
ak diberi kesempatan untuk tinggal di sini
Sepertin
gapa beg
un kejadian-kejadian itu masih terbayang-bayang di pikiran dan taku
nar, kalau kenangan di rumah ini sangat menyeramkan sampai men
ah untuk Kak Dara sampai kaka